Jumat, 25 November 2016

Negeri Tanpa Ayah

1⃣▶Jika memiliki anak sudah ngaku-ngaku jadi AYAH, maka sama anehnya dengan orang yang punya bola ngaku-ngaku jadi pemain bola.
2⃣▶AYAH itu gelar untuk lelaki yang mau dan pandai mengasuh anak bukan sekedar `membuat` anak.
3⃣▶Jika AYAH mau terlibat mengasuh anak bersama ibu, maka separuh permasalahan negeri ini teratasi.
4⃣▶AYAH yang tugasnya cuma ngasih uang, menyamakan dirinya dengan mesin ATM. Didatangi saat anak butuh saja.
5⃣▶Akibat hilangnya fungsi tarbiyah dari AYAH, maka banyak AYAH yang tidak tahu kapan anak lelakinya pertama kali mimpi basah.
6⃣▶Sementara anak dituntut sholat shubuh padahal ia dalam keadaan junub. Sholatnya tidak sah. Dimana tanggung jawab AYAH?
7⃣▶Jika ada anak durhaka, tentu ada juga AYAH durhaka. Ini istilah dari Umar bin Khattab.
8⃣▶AYAH durhaka bukan yang bisa dikutuk jadi batu oleh anaknya. Tetapi AYAH yang menuntut anaknya shalih dan shalihah namun tak memberikan hak anak di masa kecilnya.
9⃣▶AYAH ingin dido’akan masuk surga oleh anaknya, tapi tak pernah berdo’a untuk anaknya.
1⃣0⃣▶AYAH ingin dimuliakan oleh anaknya tapi tak mau memuliakan anaknya.
1⃣1⃣▶Negeri ini hampir kehilangan AYAH. Semua pengajar anak di usia dini diisi oleh kaum ibu. Pantaslah negeri kita dicap fatherless country.
1⃣2⃣▶Padahal keberanian, kemandirian dan ketegasan harus diajarkan di usia dini. Dimana AYAH sang pengajar utama?.
1⃣3⃣▶Dunia AYAH saat ini hanyalah Kotak. Yakni koran, televisi dan komputer. AYAH malu untuk mengasuh anak apalagi jika masih bayi.
1⃣4⃣▶Banyak anak yang sudah merasa yatim sebelum waktunya sebab AYAH dirasakan tak hadir dalam kehidupannya.
1⃣5⃣▶Semangat qur’an mengenai pengasuhan justru mengedepankan AYAH sebagai tokoh. Kita kenal Lukman, Ibrahim, Ya`qub, Imran. Mereka adalah contoh AYAH yang peduli.
1⃣6⃣▶Ibnul Qoyyim dalam kitab tuhfatul maudud berkata, “Jika terjadi kerusakan pada anak penyebab utamanya adalah AYAH”.
1⃣7⃣▶Ingatlah! Seorang anak bernasab kepada AYAH-nya bukan ibu. Nasab yang merujuk pada anak menunjukkan kepada siapa Allah meminta pertanggungjawaban kelak.
1⃣8⃣▶Rasulullah yang mulia sejak kecil ditinggal mati oleh AYAH-nya. Tapi nilai-nilai ke-AYAH-an tak pernah hilang didapat dari sosok kakek dan pamannya.
1⃣9⃣▶Nabi Ibrahim adalah AYAH yang super sibuk. Jarang pulang. Tapi dia tetap bisa mengasuh anak meski dari jauh. Terbukti 2 anaknya menjadi Nabi.
2⃣0⃣▶Generasi sahabat menjadi generasi gemilang karena AYAH amat terlibat dalam mengasuh anak bersama ibu. Mereka digelari umat terbaik.
2⃣1⃣▶Di dalam quran ternyata terdapat 17 dialog pengasuhan. 14 diantaranya yaitu antara AYAH dan anak. Ternyata AYAH lebih banyak disebut.
2⃣2⃣▶Mari ajak AYAH untuk terlibat dalam pengasuhan baik di rumah, sekolah dan masjid.
2⃣3⃣▶Harus ada sosok AYAH yang mau jadi guru TK dan TPA. Agar anak kita belajar kisah Umar yang tegas secara benar dan tepat. Bukan ibu yang berkisah tapi AYAH!
2⃣4⃣▶AYAH pengasuh harus hadir di masjid. Agar anak merasa tentram berlama-lama di dalamnya. Bukan was-was atau merasa terancam dengan hardikan.
2⃣5⃣▶Jadikan anak terhormat di masjid. Agar ia menjadi generasi masjid. Dan AYAH yang membantunya merasa nyaman di masjid.
2⃣6⃣▶Ibu memang madrasah pertama seorang anak. Dan AYAH yang menjadi kepala sekolahnya.
2⃣7⃣▶AYAH kepala sekolah bertugas menentukan visi pengasuhan bagi anak sekaligus mengevaluasinya. Selain juga membuat nyaman suasana sekolah yakni ibunya.
2⃣8⃣▶Jika AYAH hanya mengurusi TV rusak, keran hilang, genteng bocor di dalam rumah, ini bukan AYAH `kepala sekolah` tapi AYAH `penjaga sekolah`.
2⃣9⃣▶Ibarat burung yang punya dua sayap. Anak membutuhkan kedua-duanya untuk terbang tinggi ke angkasa. Kedua sayap itu adalah AYAH dan ibunya.
3⃣0⃣▶Ibu mengasah kepekaan rasa, AYAH memberi makna terhadap logika. Kedua-duanya dibutuhkan oleh anak.
3⃣1⃣▶Jika ibu tak ada, anak jadi kering cinta. Jika AYAH tak ada, anak tak punya kecerdasan logika.

Selasa, 22 November 2016

Inspirasi

Luar biasa!! Ini sangat menginspirasi… Semoga bisa menjadi inspirasi juga bagi Pembaca disini!

* Membawa selusin bodyguard bukan jaminan keamanan. Tapi rendah hati, ramah, dan tidak mencari musuh, itulah kunci keamanan.

* Obat dan vitamin bukan jaminan hidup sehat. Jaga ucapan, jaga hati, istirahat cukup, makan dengan gizi seimbang dan olahraga yang teratur, itulah kunci hidup sehat.

* Rumah mewah bukan jaminan keluarga bahagia. Saling mengasihi, menghormati, dan memaafkan, itulah kunci keluarga bahagia.

* Gaji tinggi  bukan jaminan kepuasan hidup. Bersyukur, berbagi, dan saling menyayangi, itulah kunci kepuasan hidup.

* Kaya raya  bukan jaminan hidup terhormat. Tapi jujur, sopan, murah hati, dan menghargai sesama, itulah kunci hidup terhormat.

* Hidup berfoya-foya bukan jaminan banyak sahabat. Tapi setia kawan, bijaksana, mau menghargai, menerima teman apa adanya dan suka menolong, itulah kunci banyak sahabat.

* Kosmetik bukan jaminan kecantikan. Tapi semangat, kasih, ceria, ramah, dan senyuman, itulah kunci kecantikan.

* Satpam dan tembok rumah yang kokoh bukan jaminan hidup tenang. Hati yang damai, kasih dan tiada kebencian itulah kunci ketenangan dan rasa aman.

* Hidup kita itu sebaiknya ibarat “bulan & matahari”—dilihat orang atau tidak, ia tetap bersinar. Dihargai orang atau tidak, ia tetap menerangi. Diterimakasihi atau tidak, ia tetap “berbagi”.

* Jika Anda bilang Anda susah, banyak orang yang lebih susah dari Anda.
 Jika Anda bilang Anda kaya, banyak orang yang lebih kaya dari Anda. Di atas langit, masih ada langit. Suami, istri, anak, jabatan, harta adalah “titipan sementara”. Itulah kehidupan.

* Nikmatilah hidup selama Anda masih memilikinya dan terus belajar untuk bersyukur dengan keadaanmu! Karena Anda tidak akan tahu kapan Sang Pemilik Raga akan datang dan mengatakan pada Anda, *“Ini saatnya pulang!”— memaksa Anda meninggalkan apa pun yang Anda cintai, dan Anda banggakan, serta sombongkan.

Bob Sadino

Sabtu, 12 November 2016

4 Level Rezeki

1. REZEKI LEVEL PERTAMA

"Tidak suatu binatangpun (termasuk manusia) yang bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin oleh Allah rezekinya."
(QS. 11: 6)[⋅}

Artinya Allah akan memberikan kesehatan, makan, minum untuk seluruh makhluk hidup di dunia ini. Ini adalah rezeki dasar yang terendah.

2. REZEKI LEVEL KEDUA

"Tidaklah manusia mendapat apa-apa kecuali apa yang telah dikerjakannya"
(QS. 53: 39)

Allah akan memberikan rezeki sesuai dengan apa yang dikerjakannya. Jika ia bekerja dua jam, dapatlah hasil yang dua jam.

Jika kerja lebih lama, lebih rajin, lebih berilmu, lebih sungguh-sungguh, ia akan mendapat lebih banyak.

Tidak pandang dia itu beragama apapun..

3. REZEKI LEVEL KETIGA

“... Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih."
 (QS. 14: 7)

Inilah rezeki yang disayang Allah.
Orang-orang yang pandai bersyukur akan dapat merasakan kasih sayang Allah & mendapat rezeki yang lebih banyak.

Itulah Janji Allah! Orang yang pandai bersyukurlah yang dapat hidup bahagia, sejahtera & tentram. Usahanya akan sangat sukses, karena Allah tambahkan selalu.

4. REZEKI LEVEL KEEMPAT

".... Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.”
(QS. Ath-Thalaq/65: 2-3)[⋅}

Di manapun level rezeki kita saat ini, Semoga sll dlm keberkahanNYA..                    Aamiin Allahumma Aamiin

Sabtu, 22 Oktober 2016

🍁 *BUGHATS* 🌿

Seorang ulama dari Suriah bercerita ttg do'a yg selalu ia lantunkan. Ia selalu mengucapkan do'a seperti berikut ini.

*ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍﺭﺯُﻗﻨَﺎ ﻛَﻤَﺎ ﺗَﺮﺯُﻕُ ﺍﻟﺒُﻐَﺎﺙََ*

_"Ya Allah, berilah aku rezeki sebagaimana Engkau memberi rezeki kpd *bughats*"_

Apakah _"bughats"_ itu...?
Dan bagaimana kisahnya...?

_"Bughats"_ anak burung gagak yg baru menetas. Burung gagak ketika mengerami telurnya akan menetas mengeluarkan anak yg disebut _"bughats"_. Ketika sdh besar dia menjadi gagak (_ghurab_).

Apa perbedaan antara _bughats & ghurab...?_

Telah terbukti secara ilmiah, anak burung gagak ketika baru menetas warnanya bukan hitam seperti induknya, karena ia lahir tanpa bulu. Kulitnya berwarna putih.

Di saat induknya menyaksikanya,  ia tdk terima itu anaknya, hingga ia tdk mau memberi makan dan minum, lalu hanya mengintainya dari kejauhan saja.

Anak burung kecil malang yg baru menetas dari telur itu tdk mempunyai kemampuan untuk banyak bergerak, apalagi untuk terbang.
Lalu bgmna ia makan dan minum...?

Allah Yang Maha Pemberi Rezeki yg menanggung rezekinya, karena Dialah yg tlh menciptakannya.

Allah menciptakan AROMA tertentu yg keluar dr tubuh anak gagak yg dpt mengundang datangnya serangga ke sarangnya. Lalu berbagai macam ulat & serangga berdatangan sesuai dengan kebutuhan anak gagak, lalu ia pun memakannya...
_Masya Allah..._

Keadaannya terus seperti itu sampai warnanya berubah menjadi hitam, karena bulunya sdh tumbuh.

Ketika itu barulah gagak mengetahui itu anaknya & ia pun mau memberi makannya hingga tumbuh dewasa & bisa terbang mencari makan sendiri.
Secara otomatis aroma yg keluar dari tubuhnya pun hilang & serangga² tdk berdatangan lagi ke sarangnya.

Dia-lah Allah, Ar Raziq, Yg Maha Penjamin Rezeki...

*... نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُمْ مَّعِيشَتَهُمْ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ...*
_...Kamilah yang menentukan penghidupan mereka dalam kehidupan dunia..._
(QS. Az-Zukhruf: Ayat 32)

Rezekimu akan mendatangimu di mana pun engkau berada, selama engkau menjaga ketakwaanmu kepada Allah, sbgmn sabda Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam:

_"Sesungguhnya Malaikat Jibril membisikkan di dlm qalbuku bahwa seseorag tdk akan meninggal sampai sempurna seluruh rezekinya. Ketahuilah, bertaqwalah kpd Allah, dan perindahlah caramu meminta kpd Allah. Jgn sampai keterlambatan datangnya rezeki membuatmu mencarinya dgn cara bermaksiat kpd Allah. Sesungguhnya tdk akan didapatkan sesuatu yg ada di sisi Allah kecuali dgn menta'atinya."_

Jadi...
*Tidaklah pantas bagi orang-orang yang beriman berebut rezeki & seringkali tdk mengindahkan halal haramnya rezeki itu dan cara memperolehnya.*

Yuk introspeksi diri, apakah muamalah dan pekerjaan yg kita lakukan ini sudah sesuai hukum الله atau belum.  Mengetahui status hukum perbuatan dulu baru berbuat itulah sikap selayaknya seorang muslim.

*****
*اَللّٰهُمَّ اَكْفِنِيْ بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ، وَأَغْنِنِيْ بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ.*

_“Ya Allah, berilah aku kecukupan dengan rezeki yang halal,  sehingga aku tidak memerlukan yang haram, dan berilah aku kekayaan dengan karuniamu, sehingga aku tidak memerlukan bantuan orang lain, selain diri-Mu.” (HR. Ahmad)_

Selamat beraktifitas di hari yg penuh barakah ini dan mencari karunia الله di bumi milik-Nya.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh *BUGHATS* 🌿

👳🏻 Seorang ulama dari Suriah bercerita ttg do'a yg selalu ia lantunkan. Ia selalu mengucapkan do'a seperti berikut ini.

*ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍﺭﺯُﻗﻨَﺎ ﻛَﻤَﺎ ﺗَﺮﺯُﻕُ ﺍﻟﺒُﻐَﺎﺙََ*

_"Ya Allah, berilah aku rezeki sebagaimana Engkau memberi rezeki kpd *bughats*"_

Apakah _"bughats"_ itu...?
Dan bagaimana kisahnya...?

_"Bughats"_ anak burung gagak yg baru menetas. Burung gagak ketika mengerami telurnya akan menetas mengeluarkan anak yg disebut _"bughats"_. Ketika sdh besar dia menjadi gagak (_ghurab_).

Apa perbedaan antara _bughats & ghurab...?_

Telah terbukti secara ilmiah, anak burung gagak ketika baru menetas warnanya bukan hitam seperti induknya, karena ia lahir tanpa bulu. Kulitnya berwarna putih.

Di saat induknya menyaksikanya,  ia tdk terima itu anaknya, hingga ia tdk mau memberi makan dan minum, lalu hanya mengintainya dari kejauhan saja.

Anak burung kecil malang yg baru menetas dari telur itu tdk mempunyai kemampuan untuk banyak bergerak, apalagi untuk terbang.
Lalu bgmna ia makan dan minum...?

Allah Yang Maha Pemberi Rezeki yg menanggung rezekinya, karena Dialah yg tlh menciptakannya.

Allah menciptakan AROMA tertentu yg keluar dr tubuh anak gagak yg dpt mengundang datangnya serangga ke sarangnya. Lalu berbagai macam ulat & serangga berdatangan sesuai dengan kebutuhan anak gagak, lalu ia pun memakannya...
_Masya Allah..._

Keadaannya terus seperti itu sampai warnanya berubah menjadi hitam, karena bulunya sdh tumbuh.

Ketika itu barulah gagak mengetahui itu anaknya & ia pun mau memberi makannya hingga tumbuh dewasa & bisa terbang mencari makan sendiri.
Secara otomatis aroma yg keluar dari tubuhnya pun hilang & serangga² tdk berdatangan lagi ke sarangnya.

Dia-lah Allah, Ar Raziq, Yg Maha Penjamin Rezeki...

*... نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُمْ مَّعِيشَتَهُمْ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ...*
_...Kamilah yang menentukan penghidupan mereka dalam kehidupan dunia..._
(QS. Az-Zukhruf: Ayat 32)

Rezekimu akan mendatangimu di mana pun engkau berada, selama engkau menjaga ketakwaanmu kepada Allah, sbgmn sabda Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam:

_"Sesungguhnya Malaikat Jibril membisikkan di dlm qalbuku bahwa seseorag tdk akan meninggal sampai sempurna seluruh rezekinya. Ketahuilah, bertaqwalah kpd Allah, dan perindahlah caramu meminta kpd Allah. Jgn sampai keterlambatan datangnya rezeki membuatmu mencarinya dgn cara bermaksiat kpd Allah. Sesungguhnya tdk akan didapatkan sesuatu yg ada di sisi Allah kecuali dgn menta'atinya."_

Jadi...
*Tidaklah pantas bagi orang-orang yang beriman berebut rezeki & seringkali tdk mengindahkan halal haramnya rezeki itu dan cara memperolehnya.*

Yuk introspeksi diri, apakah muamalah dan pekerjaan yg kita lakukan ini sudah sesuai hukum الله atau belum.  Mengetahui status hukum perbuatan dulu baru berbuat itulah sikap selayaknya seorang muslim.

*****
*اَللّٰهُمَّ اَكْفِنِيْ بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ، وَأَغْنِنِيْ بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ.*

_“Ya Allah, berilah aku kecukupan dengan rezeki yang halal,  sehingga aku tidak memerlukan yang haram, dan berilah aku kekayaan dengan karuniamu, sehingga aku tidak memerlukan bantuan orang lain, selain diri-Mu.” (HR. Ahmad)_

Kamis, 13 Oktober 2016

Manusia Berhati Suci

Allah SWT berfirman,

يَوْمَ لا يَنْفَعُ مَالٌ وَلا بَنُونَ، إِلا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ.

"(Yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.” (QS. As-Syu'arâ’ [26]: 88-89).

Dia juga berfirman,

وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا، فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا، قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا، وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا

”...dan demi jiwa serta (demi) penyempurnaan ciptaannya, maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaan, sungguh beruntung orang yang menyucikan jiwanya, dan sungguh merugilah orang yang mengotorinya.” (QS. asy-Syams [91]: 1-10).

_Mengapa Hati?_

Hati berperan sebagai pengendali bagi seluruh gerak langkah manusia. Makanya Rasulullah saw selalu mengingatkan agar memelihara hati dengan baik.

*"Ketahuilah bahwa dalam jasad itu terdapat segumpal daging; jika daging tersebut baik, maka seluruh tubuh pun akan menjadi baik. Sebaliknya, jika daging tersebut rusak, maka seluruh tubuh ikut rusak.”* (HR. Ibnu Majah; Shahih)

Melalui ayat di atas, Allah SWT menerangkan kepada kita bahwa _hati yang bersih dari rasa dengki dan berbagai penyakit hati merupakan faktor keselamatan dan kebahagiaan di akhirat kelak_.

Hati yang bersih adalah hati yang terbebas dari berbagai penyakit, seperti menyekutukan Allah, ragu, syubhat, sesat, munafik, dengki, sombong, takabbur, keinginan-keinginan tidak baik dan lain sebagainya.

Menurut Ibnu Qayyim, sebagimana disebutkan dalam kitab Al-Jawab al-Kafi, *”Hati yang bersih adalah hati yang terbebas dari syirik, khianat, iri dan dengki, sombong, kikir, takabbur, cinta dunia dan jabatan, dan terbebas dari penyakit yang menjauhkannya dari Allah SWT, dari keraguan akan wahyu-Nya, dari nafsu yang menentang perintah-Nya, dari keinginan yang membebani pikirannya, dan terbebas dari faktor yang menjadikannya terputus dari Allah*.
Hati yang bersih ini akan berada dalam surga dunia, surga di alam barzakh, dan surga pada hari kembali (akhirat).”

Bahkan, dalam banyak hadits, Rasulullah saw menjelaskan, bahwa _sucinya hati_ dari berbagai penyakit, seperti sifat curang, iri dan dengki, takabbur, dan sebagainya, merupakan *penyebab terbesar masuk surga*.

Anas bin Malik, salah seorang pemuka sahabat menceritakan, bahwa sekali waktu ia duduk dalam sebuah majlis bersama Rasulullah dan sahabat-sahabat lainnya. Dalam pada itu, Rasulullah saw kemudian bersabda,

"Akan tampak (masuk) kepada kalian orang (yang termasuk) dari ahli surga.”

Tak lama kemudian, masuklah seorang laki-laki dari kaum Anshar; air wudhunya menetes dari janggutnya, dan menenteng sendalnya dengan tangan kirinya.

Besoknya, Rasulullah saw berkata dengan ucapan yang sama (sebentar lagi akan masuk kepada kalian orang yang termasuk ahli surga).  Lagi-lagi muncul laki-laki itu dalam kondisi yang sama seperti kemarin (air wudhunya menetes dari janggutnya, menenteng sandalnya dengan tangan kirinya).  

Di hari ketiga, Rasulullah saw juga berkata demikian (sebentar lagi akan masuk kepada kalian orang yang termasuk ahli surga). Ternyata, laki-laki itu yang muncul kembali.

Maka, ketika Rasulullah saw telah pergi, Abdullah bin Amru bin ’Ash mengikuti laki-laki itu.

Abdullah bin Amru berkata kepadanya, ”Aku sedang berseteru dengan ayahku. Aku bersumpah tidak akan menemuinya selama tiga hari, aku berharap engkau bisa menampungku sementara waktu.”

Laki-laki itu menjawab, ”Baiklah.”

Maka, ”Pada saat itu, Abdullah pun tinggal bersamanya selama tiga malam. Namun, Abdullah tidak pernah melihat laki-laki itu bangun shalat malam. Yang ditemukannya jika laki-laki itu terbangun, dia hanya berdzikir dan bertakbir di atas tempat tidurnya sampai datang waktu subuh.”

Abdullah menuturkan, ”Aku juga tidak pernah mendengar ucapan kecuali yang baik darinya. Dan ketika tiba hari ketiga, hampir saja aku meremehkan amalannya.

Aku (Abdullah) pun bertanya padanya, ”Wahai hamba Allah, sebetulnya antara aku dan ayahku tidak ada masalah apa-apa. Namun, aku pernah mendengar Rasulullah saw bercerita tentang dirimu sampai tiga kali. Beliau saw berkata, ’Akan muncul kepada kalian seorang dari ahli surga.’
Rasulullah saw mengucapkan hal itu sebanyak tiga kali. Setiap kali beliau mengucapkannya, selama itu pula engkaulah yang muncul, sebanyak tiga kali berturut-turut. Aku penasaran hingga tinggal bersama engkau untuk mengetahui apa amalan yang engkau lakukan, dan aku akan ikuti. Akan tetapi aku tidak pernah melihat amalan yang banyak dari dirimu.
Sebetulnya apa yang engkau lakukan sehingga Rasulullah saw berkata seperti itu?"

Laki-laki itu menjawab, ”Ya, seperti yang engkau lihat, itulah amal ibadahku.”

Mendengar jawaban tersebut, Abdullah merasa tidak puas. Dia semakin penasaran. Maka, Abdullah pun terus membujuknya, agar mau mengatakannya.

Maka, laki-laki itupun berkata, ”Tidak lain, saya tidak pernah memiliki perasaan curang kepada seorang pun, saya tidak pernah merasa dengki/iri  kepada mereka atas nikmat yang Allah berikan kepada mereka.”

Lalu Abdullah pun berkata, *'Inilah yang membuat engkau memperoleh hal itu (surga), karena hal inilah yang paling sulit dilakukan.’”* (HR. Ahmad dan Nasa’i dari Anas bin Malik ra.)

Dalam hadits shahih yang lain menyatakan bahwa orang yang bersih dari rasa iri dan dengki, selalu istiqamah dan konsisten dalam iman dan takwa, dialah orang yang paling utama dan paling sempurna di sisi Allah.

Diriwayatkan dari Abdullah ibn ’Amr ra, ia berkata, ”Ada yang bertanya, ’Wahai Rasulullah, _siapa orang yang paling utama?’_
Beliau menjawab, ```’Setiap orang yang hatinya bersih dan jujur.’ ```

Mereka (sahabat) berkata, ’Orang jujur kami mengetahuinya, tapi apa yang dimaksud dengan hati yang bersih?’

Rasulullah saw menjawab, *’Yaitu bersih dan suci, tak ada dosa di dalamnya, tak ada perasaan zalim, khianat dan dengki.'” * (HR. Ibnu Majah; shahih menurut Al-Mundziri dan Al-Albani-dalam Shahih Al-Jami’).

Menurut Ibnu Qayyim, sebagaimana disebutkan dalam kitab Al-Jawab al-Kafi, ”Hati yang bersih adalah hati yang terbebas dari syirik, khianat, iri dan dengki, sombong, kikir, takabbur, cinta dunia dan jabatan, dan terbebas dari penyakit yang menjauhkannya dari Allah SWT, dari keraguan akan wahyu-Nya, dari nafsu yang menentang perintah-Nya, dari keinginan yang membebani pikirannya, dan terbebas dari faktor yang menjadikannya terputus dari Allah. Hati yang bersih ini akan berada dalam surga dunia, surga di alam barzakh, dan surga pada hari kembali (akhirat).”


Salam,
M. Yusuf Shandy, Lc. 

Rabu, 28 September 2016

Kronologi Perjalanan Hidup Manusia

17 Sept 2016

Muqodimah

"sungguh, akan kamu jalani tingkat demi tingkat (dalam kehidupan)." [ QS. Al-Insyiqaq:19 ]

"Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu (tadinya) mati, lalu Dia menghidupkan kamu, kemudian Dia mematikan kamu lalu Dia menghidupkan kamu kembali. Kemudian kepadaNya-lah kamu dikembalikan." [ QS. Al-Baqarah:28 ]

"Mereka menjawab, "Ya Tuhan kami, Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula), lalu kami mengakui dosa-dosa kami. Maka adakah jalan (bagi kami) untuk keluar (dari neraka)?" " [ QS. Gafir:11 ]

Tahap-tahap Hidup :
1. Tahap Mati I
2. Tahap Hidup I
3. Tahap Mati II
4. Tahap Hidup II
5. Kembali kepada Allah (Surga atau Neraka)

Pendapat para ulama membagi menjadi 5 tingkatan alam :
1. Alam Ruh                   => Tahap Mati I
2. Alam Rahim               => Tahap Hidup I
3. Alam Dunia                => Tahap Hidup I
4. Alam Qubur/Barzakh => Tahap Mati II
5. Alam Akhirat              => Tahap Hidup II


Minggu, 21 Agustus 2016

Pikiran Positif

*"PIKIRAN POSITIF membuat kita lapang dalam kehidupan*

Ada yang mengatakan bahwa sesungguhnya _medan peperangan terbesar_ berada di *PIKIRAN* kita, karena *PIKIRAN* itu _sangat kuat & dapat MEMPENGARUHI kehidupan seseorang._

Ada pepatah mengatakan
_”Menabur dalam *PIKIRAN* akan menuai *TINDAKAN*,_
_menabur *TINDAKAN* akan menuai *KEBIASAAN*,_
_menabur *KEBIASAAN*  akan menuai *KARAKTER”*_

*PIKIRAN* kita seumpama tanah, tanah tidak pernah peduli terhadap jenis benih apa yang hendak kita tanam.
Jika kita menabur benih jagung, tanah akan meresponsnya, lalu menumbuhkan jagung.

Apapun yang kita tanamkan dalam *PIKIRAN*, entah itu hal2 yang baik atau buruk, *PIKIRAN* kita akan segera _Menerima, Merespon & Menumbuhkannya._

Sadar atau tidak, sering kali kita memperkatakan hal2 buruk tentang diri kita sendiri, misalnya :
_- hidupku penuh masalah,_
_- aku tidak akan berhasil,_
_- sakitku tidak akan sembuh,_
_- keluargaku hancur berantakan,_
_- aku bodoh dan miskin,_
_- masa depanku suram, dsb._

Hal2 negatif yang kita ucapkan itu akan direspons oleh *PIKIRAN* kita dalam bentuk _sikap & tindakan_, yg pada gilirannya akan menghasilkan sesuatu yg sama seperti yang kita tanamkan dalam *PIKIRAN* kita.

Oleh sebab itu, *TANAMKAN* hal yang *POSITIF* di benak kita, maka kita akan menjadi luar biasa. Dan pelihara pikiran yg *BAIK & BENAR.*

Mari BIASAKAN untuk selalu berpikir :

- Saya sangat beruntung.
- Hidupku penuh berkah.
- Saya sangat bahagia.
- Keluargaku sangat bahagia.

- Saya *PASTI* mampu mengatasi masalah ini!

- Masa depanku *PASTI* cerah atas karunia Allah

- Hari ini saya *PASTI* penuh semangat!

- Saya sangat bersyukur pada Alloh atas apa yang saya miliki saat ini.

- Saya akan berjuang dengan ikhtiar terbaik saya
- Alloh *PASTI* buka jalan!
- Alloh *PASTI* menolong !
- Alloh *PASTI* sembuhkan !

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,Alloh Ta’ala berfirman,
*“Aku sesuai dengan persangkaan hamba pada-Ku”*
(Muttafaqun ‘alaih).

Robbana Taqobbal Minna.
Ya Alloh terimalah dari kami (amalan kami), aamiin.

Semoga Bermanfaat.
😊❤👍

Selasa, 02 Agustus 2016

Cara Memandang Nasib

Pelajaran Tauhid  yg sangat bernilai ...

Dahulu kala, ada seorang petani miskin memiliki seekor kuda putih yg sangat cantik dan gagah..

Suatu hari, seorang saudagar kaya ingin membeli kuda itu dan menawarkan harga yg sangat tinggi.. Sayang si petani miskin itu tidak menjualnya.. Teman-temannya menyayangkan dan mengejek karena dia tidak menjual kudanya..

Keesokan harinya, kuda itu hilang dari kandang nya..

Maka teman-temannya berkata : _"Sungguh jelek nasibmu, padahal kalau kemarin kamu jual, kamu kaya, sekarang kudamu sudah hilang.."_
Si petani miskin hanya diam saja tanpa komentar...

Beberapa hari kemudian, kuda si petani kembali , bersama 5 ekor kuda liar lainnya..

Lalu teman-temannya berkata : _"Wah..! Beruntung sekali nasibmu, ternyata perginya kudamu membawa keberuntungan.."_
Si petani  tetap hanya diam saja..

Beberapa hari kemudian, anak si petani yg sedang melatih kuda-kuda baru mereka terjatuh dan kakinya patah..
Teman-temannya berkata : _"Rupanya kuda-kuda itu membawa sial, lihat sekarang anakmu kakinya patah.."_
Si petani tetap diam tanpa komentar..

Seminggu kemudian terjadi peperangan di wilayah itu, semua anak muda di desa dipaksa untuk berperang, kecuali si anak petani karena tidak bisa berjalan..

Teman-temannya mendatangi si petani sambil menangis : _"Beruntung sekali nasibmu karena anakmu tidak ikut berperang, kami harus kehilangan anak-anak kami.."_

Si petani kemudian berkomentar :
_"Janganlah terlalu cepat membuat kesimpulan dg mengatakan nasib baik atau jelek.._
_Semuanya adalah suatu rangkaian proses yg belum selesai..._
_Syukuri dan terima keadaan yg terjadi saat ini.._
_Apa yg kelihatan baik hari ini belum tentu baik untuk hari esok.._
_Apa yg buruk hari ini belum tentu buruk untuk hari esok.._
_Tetapi yg pasti, ALLAH paling tahu yg terbaik buat kita..._
_Bagian kita adalah, mengucapkan syukur dalam segala hal, sebab itulah yg dikehendaki ALLAH di dalam hidup kita ini.._
_Jalan  yg dibentangkan ALLAH belum tentu yg tercepat, bukan pula yg termudah.. tapi sudah pasti yang terbaik..."
Jd kalo ada aturan2 yg kadang2 terasa sulit....maka ...sabar...siapa tahu baik buat kita....

Senin, 01 Agustus 2016

Walau sedikit.

Walau sedikit. Teruslah berbuat baik.
Walau sedikit. Tetaplah beristiqomah.

Tentang TIGA

Ada 3 hal dalam hidup yang tidak bisa  kembali:
          *1. Waktu        *  
          *2. Ucapan     *
          *3. Kesempatan    *    
Jagalah itu, jangan sampai kau menyesal karenanya.

Ada 3 hal yang dapat menghancurkan hidup seseorang:
          *1. Amarah      *
          *2. Keangkuhan    *  
          *3. Dendam   *
Hindarilah ia.

Ada 3 hal yang tidak boleh hilang :
          *1. Harapan    *    
          *2. Keikhlasan    *    
          *3. Kejujuran      *  
Peliharalah ketiganya.

Ada 3 hal yang paling berharga :  🖊
          *1. Kasih Sayang *    
          *2. Cinta   *      
          *3. Kebaikan   *      
Pupuklah itu semua.

Ada 3 hal dalam hidup yang tidak pernah pasti:🖊
          *1. Kekayaan*  
          *2. Kejayaan*
          *3. Mimpi*    
Jangan terobsesi karenanya.

Ada 3 hal yang dapat membentuk watak seseorang : 🖊        
          *1. Komitmen*        
          *2. Ketulusan*        
          *3. Kerja Keras*        
Upayakanlah.

Ada 3 hal yang membuat kita sukses :🙏🏻
          *1. Tekad*        
          *2. Kemauan*        
          *3. Fokus*
Usahakan dengan sungguh-sungguh

Ada 3 hal yang tidak pernah kita tahu : 🖊
          *1. Rejeki*        
          *2. Umur *      
          *3. Jodoh *        
Mintalah pada Allah. 🙏🏻

TAPI,  3 hal dalam hidup yang PASTI :    
          *1. Tua     *    
          *2. Sakit   *      
          *3. Kematian  *

Kamis, 21 Juli 2016

Sebuah Renungan

Mohon maaf tidak bermaksud mengajari. Sekedar renungan
Copas...sebelah begini :


Pernahkah
sesama orang pelit
bersatu, misal membuat asosiasi atau komunitas?

Hehe..
nggak pernah.

Ternyata
orang pelit saja
nggak suka sama orang pelit lainnya.
Betul?

Apalagi
orang dermawan

Orang pelit,
adakah gunanya?

"Orang dermawan dan orang pelit, semuanya berguna bagimu.

Orang
dermawan,
memberimu pertolongan.

Orang pelit,
memberimu pelajaran.

Siapkan dirimu. Sesederhana itu.

Demikianlah pesan guru saya beberapa tahun yang lalu.

Sebelum anda mengikuti pesan-pesan pada tulisan ini, ada baiknya anda memilih posisi duduk yang nyaman.

Bukan apa-apa.
Agar tulisan berikut bisa anda nikmati dan hayati sepenuh hati.

Boleh?

Dan ini
pertanyaan pertama saya:

anda
pilih mana,
mentraktir atau ditraktir?

Begini...

Kalau
kita minta2,
otak bawah sadar
akan merekam,

"Aku
tidak mampu
dan pantas dikasihani."

Kemampuan kita akan melemah.

Sayangnya, betapa banyak orang di sekitar kita yang bersikap begitu.

Jangan-jangan anda juga termasuk, hehehe.

Hm, ngarep-ngarep ditraktir, malu dikit napa?

Ayo
miliki
#MentalKaya!

Diberi,
yah terima.

Nggak diberi,
jangan ngarep-ngarep,
jangan minta-minta.

Nabi Muhammad sering diberi hadiah dan itu diterima oleh Nabi.

Tapi, Nabi nggak pernah minta-minta.

Harga diri pun terjaga.

"Sesiapa yang meminta sesuatu kepada orang lain tanpa adanya kebutuhan, maka ia telah memakan bara api,"
(HR Ahmad)

Traktir dong!
Minta dong!
Gratis dong!
Oleh-oleh dong!

Pernah mendengar kalimat-kalimat itu?

Sering kayaknya.

Awal-awalnya cuma iseng, lama-lama jadi kebiasaan. Berurat-berakar.

Ketika kemudian diingatkan, sudah tidak mempan lagi.

Misal :
kita perlu
atau mau sesuatu,
tapi nggak punya uang, terus gimana?

Yah kerahkan tenaga.

Umpama,
anda ingin nonton konser Afgan atau Wali,
tapi nggak punya uang.

Yah kerahkan tenaga.

Dekati panitianya dan jadilah penjual tiketnya (reseller).

Begitu terjual 5 atau 10 tiket, sepertinya anda boleh masuk secara cuma-cuma.

Sekali lagi,
~ kerahkan tenaga anda,
~ berikan jasa anda.

Bukan memelas apalagi memamerkan kemiskinan.

Maaf,
ini contoh saja.
Agar anda dan saya punya mental kaya.

Oleh
karena itu,
Janganlah minta2 pulsa,
apalagi minta-minta saham. Maaf, sedikit ngelantur, hehehe.

Ingat ini.
Walaupun kaya,
tapi ia masih minta-minta pada sesama dan mempermalukan diri,

itulah mental miskin.

Kalau
mental kaya?
Walaupun belum kaya,
ia terus berbagi dan menjaga harga diri.

Anda pilih mana?

Saya menulis ini bukan untuk nyinyir atau nyindir siapapun.

Apalagi saya pribadi pernah hidup miskin selama belasan tahun.

Satu hal lagi.

Sahabat sejati akan selalu men-support bisnis temannya.

Ini juga mental kaya.

Bukannya malah murah-murahin. Sekiranya teman ngasih diskon,
yah terima.

Te-ri-ma.
Z
Tapi kita jangan minta-minta apalagi sampai murah-murahin.

Kan kasihan teman kita.y

Wong bisnisnya belum gede-gede amat.

Dulu teman saya buka bisnis ticketing.
Saya pun membeli tiket dari dia. Selalu.
Padahal, kadang harga tiketnya 5% lebih mahal daripada tempat lainnya.

Nggak masalah, saya beli terus. Karena saya bisa memaklumi. Kan dia baru buka usaha, yah wajar kalau harganya belum kompetitif.

Sekiranya saya dukung terus in sya Allah harganya akan kompetitif.

Dan benar, itulah yang terjadi kemudian.

Yakinlah...

Bahagia bukan lagi ketika mendapatkan.
Melainkan ketika membagi-bagikan.

Itulah sejatinya mental kaya.

Kalaupun mau minta-minta, cukup kepada Sang Pencipta saja.

Ke
makhluk,
mah jangan.
Apalagi ke tuyul,

hehehe.


Kalau  minta sama suami? Hehehe. Apabila dulu anda sudah meminta sama Allah untuk diberikan suami yang soleh, in sya Allah suami yang soleh sudah memberikan sebelum istrinya meminta. Bukankah ciri pria sejati itu 'Sedikit bicara, banyak transfer'? Hahaha.

Saya,
Ippho Santosa,
turut mendoakan agar kita semua memiliki mental kaya.

Aamiin.
Juga kaya beneran.

Aamiin.
In sya Allah bisa,
ketika masing-masing kita sudah pantas.

Karena tulisan ini sangat penting, jangan biarkan berhenti sampai di sini saja

Demi amal jariyah kita sama-sama, akan lebih baik kalau disebarkan kepada saudara dan sahabat anda.

Jumat, 15 Juli 2016

Sholih dan Mushlih

KH.Abdullah Gymnastiar :
Saudaraku, ada orang yg sholih dan ada orang yang mushlih. Orang sholih itu hampir bisa dipastikan disukai oleh semua orang. Sedangkan orang yang mushlih belum tentu disukai oleh semua orang. Mengapa? Karena orang yang sholih itu artinya orang yang baik baru sebatas untuk dirinya sendiri atau sebagai dirinya secara personal. Sedangkan orang yang mushlih itu selain akhlaknya baik secara personal, dia juga mengajak orang lain dan lingkungannya untuk menjadi lebih baik.
Rosululloh Saw. sejak muda sudah sangat dikenal sebagai pribadi yang sholih, akhlaknya mulia dan sangat bisa dipercaya. Semua orang di kota Mekkah menyukainya. Akan tetapi ketika beliau mulai menjadi sosok yang mushlih, sosok yang mengajak orang lain kepada tauhiid, kepada kebenaran dan kebaikan, maka sebagian besar orang-orang di Mekkah tidak menyukainya. Mereka bukan tidak menyukai akhlak Rosululloh Saw. yang mulia, akan tetapi mereka tidak suka diajak kepada nilai-nilai tauhiid.
Alloh Swt. berfirman, “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al Ashr [103] : 1-3)
Jadi orang yang beruntung itu pertama adalah orang yang beriman. Artinya dia harus belajar agar memiliki pemahaman tentang kebenaran, sehingga setelah paham dia menjadi yakin atau iman. Kedua, adalah orang yang mengamalkan pemahamannya dengan cara beramal sholih. Dan yang ketiga, yaitu nasehat-menasehati kebenaran dalam kesabaran.

Rabu, 01 Juni 2016

Cintai aku


Cintai aku layaknya hujan yang membasahi bumi dengan lembut, membuatnya hijau dan menjadikannya sejuk, memunculkan yang terbaik darinya, melindunginya

Cintai aku seperti tanah yang menopang pepohonan nan teduh, tak selalu terlihat tapi terasa, memberi asupan penuh gizi, lagi menjadi tempat berpijaknya

Cintai aku bagai angin di tengah hari yang mendamaikan apapun yang diiterpanya, tidak menyakiti, tidak memarahi, namun mengarahkan dengan kebaikannya

Cintai aku semisal matahari di pagi hari yang memberikan harapan, menghangatkan dan menyemangati, menemani dengan kekuatan, dengan setiap kepastiannya

Cintai aku hari ini, dan esok lagi, di dunia, dan setelahnya, cintai aku karena Tuhan-Mu, ajari aku taat kepada-Nya, maka aku pasti akan menaatimu selalu

Cintai aku disini, juga disana, dimanapun engkau berada, selama jarak yang memisahkan kita karena Allah, aku tak peduli, karena kelak Allah akan satukan kita kembali

Kamis, 19 Mei 2016

Kesombongan

Suatu hari, seorang pria yg bertamu ke rumah Sang Guru,tertegun keheranan.
Dia melihat Sang Guru sedang sibuk bekerja.
Sang Guru mengangkuti air dng ember dan menyikat lantai rumahnya keras2.

Pria itu bertanya:
Apa yg sedang anda lakukan ?
Guru pun menjawab:
Tadi saya kedatangan serombongan tamu yang meminta nasehat.

Saya memberikan banyak nasehat yg bermanfaat bagi mereka dan mereka pun nampak puas sekali.

Namun, setelah mereka pulang tiba-tiba saya MERASA menjadi orang yang hebat.
Kesombongan saya mulai bermunculan. karena itu saya melakukan ini, untuk membunuh perasaan sombong saya.
Sahabat.
Sombong adalah penyakit yg sering menghinggapi kita smua, benih-benihnya kerap muncul tanpa kita sadari.

1. Ditingkat pertama, sombong disebabkan oleh faktor materi. Kita merasa lbh kaya, lbh rupawan, dan lbh terhormat dr pd org lain.

2. Ditingkat kedua, sombong disebabkan oleh faktor kecerdasan. Kita merasa lbh pintar, lbh kompeten, dan lbh berwawasan dibandingkan org lain.

3. Ditingkat ketiga, sombong disebabkan oleh faktor kebaikkan. Kita sering menganggap diri kita lbh bermoral, lbh pemurah, dan lbh tulus dibandingkan org lain.

Yang menarik.
Semakin tinggi tingkat kesombongan, semakin sulit pula kita mendeteksinya.

Sombong karena materi sangat mudah terlihat, namun sombong karena pengetahuan, apalagi krn kebaikkan, sulit terdeteksi karena sering kali hanya benih-benih halus di dalam batin dan hati

Cobalah setiap hari kita memeriksa hati kita.
Karena setiap hal yg baik dan yg bisa kita lakukan, adalah ANUGERAH Allah SWT semata.
Ingat Iblis dilaknat Allah, karena kesombongannya yang merasa lebih baik dari Adam as

Kita ini manusia hanya seperti debu, yg suatu saat akan hilang dan lenyap.
Kesombongan hanya akan membawa kita pada kemurkaan Allah SWT, hindarilah.....!

Mari kita renungkan bersama, janganlah kita sombong

😊😊😊



🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

Selasa, 26 April 2016

Kakek dan ustad muda

Alkisah suatu saat, seorang kakek yang hadir dalam sebuah pengajian yang dipimpin oleh seorang ustadz muda, bertanya: "Anakku, tadi anakku menyampaikan ceramah tentang aqidah, tentang Allah.. boleh kakek bertanya, dimanakah Allah itu?"
Sebuah pertanyaan yang membuat sang ustadz muda itu bingung, sangat dalam sekali.
Saat itu pula ia teringat pesan gurunya, jika ada yang bertanya, dimana pertanyaan itu sifatnya bukan karena ingin tahu atau ingin sekedar menguji dan kita tidak tahu jawabannya maka berikanlah jawaban seperti ini
"Sesungguhnya orang yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya ..."
Kakek itupun manggut-manggut sambil tertunduk beliau bertanya lagi.
"Anakku, coba ambilkan pelita itu (sebuah kaleng cat minyak yang berisi minyak tanah dan diberi api disumbunya). Boleh kakek bertanya, kapan pelita ini disebut pelita?"
Kembali sang Ustadz memberikan jawaban:
"Kakek, saya tidak bisa menjawabnya, terangkanlah
kepada saya."
Sang kakek bukannya menjawab, namun malah memberikan pertanyaan baru lagi:
"Jika kakek tiup api diatas pelita ini, kakek bertanya, tahukah kamu anakku, kemana perginya api itu ?"
ALLAHU AKBAR !! (Teriak bathin sang ustadz muda, selama ini ia tidak pernah berfikir tentang kemana perginya api ketika ditiup dari pelita yang hidup ... Oh iya ya ... kemana perginya api itu, bahkan tidak berbekas sama sekali)
Kembali ia menjawab:
"Saya tidak tahu, Kek ... Berikan ilmu itu kepada saya."
Kakek itu kembali tidak menjawabnya ...
Beliau justru menanyakan nama si ustadz muda tsb.
"Nak, siapa namamu ?"
Ustadz muda itu menjawab: "Abdullah."
Kakek itupun manggut-manggut lagi. Sang ustadz makin bertambah heran dengan kakek ini.
"Boleh Kakek bertanya lagi, dimana Abdullah itu ?" tanya sang kakek kepada ustadz muda itu.
Wah pertanyaan apa lagi ini pikirnya, untuk yang satu ini, ustadz itu menjawab: "Di depan kakek, inilah Abdullah."
Si kakek tua itu hanya menggeleng-gelengkan kepala dan merenung sejenak.
Sang ustadz-pun terbawa suasana merenung seperti kakek ini dan tiba-tiba sang kakek menepuk bahu ustadz muda sambil memanggil namanya, "Abdullah... !"
Dengan spontan ustadz itu menjawab: "Saya, Kek !"
Kakek itu tersenyum kemudian mengatakan:
"Anakku, barusan kakek merasakan adanya Abdullah, karena bagimu Abdullah itu tidak ada.
Jika kau pegang tanganmu, itu tangan Abdullah,
Jika kau pegang keningmu, itu kening Abdullah,
Jika kau pegang kepalamu, itu kepala Abdullah,
Jika kau pegang tangan dan kakimu, itu adalah tangan dan kaki Abdullah, lalu DIMANAKAH ABDULLAH ITU ??
Abdullah itu ada, saat begitu banyak orang merasakan banyaknya manfaat kehadiran dirimu, sehingga banyak orang menyebut namamu, anakku."
"Demikianlah perumpamaan Allah SWT ...
Sesungguhnya Allah itu sudah ada sebelum apapun ada di alam raya ini. Allah SWT itu sudah ada bahkan kalaupun alam raya ini tidak diciptakan olehNYA. Tapi Allah itu tidak ada "bagimu"... jika kamu tidak pernah mengerti tentangNYA.
Kau sebut langit itu adalah langit ciptaan Allah,
Kau sebut api itu adalah api ciptaan Allah,
Kau sebut air itu adalah air ciptaan Allah,
Lalu dimanakah Allah ?
Anakku, Allah SWT itu ada bagimu bila kau selalu menyebut namaNYA.
Kau dzikirkan disetiap hembusan nafasmu.
Maka kamu akan merasakan Allah selalu ada bersamamu.
Maka Allah itu ada bagimu.. Karena ada dan tidak adanya dirimu, Allah itu tetap ada ... !!" demikian si Kakek menjawab panjang.
Masya Allah ... ...
"ALLAHU AKBAR...
ALLAHU AKBAR ...
WALILLAHILHAMD ...", gumam sang ustadz.
Kakek itu bersiap untuk pergi tetapi sebelum perpisahan dengan kakek itu, ia masih penasaran dengan perumpamaan pelita yang ditanyakan tadi.
"Maaf, Kek ... Lantas apa maksud kakek dengan pelita tadi ?"
Sang kakek-pun lanjut menjelaskan:
"Pelita itu tidak bisa kamu sebut pelita tanpa ada apinya ... Ketika pelita itu tidak ada apinya ... Itu hanya bisa disebut kaleng cat minyak yang berisi minyak tanah dan bersumbu, itu saja ...
Pelita itu baru bisa kau sebut pelita, apabila kau berikan api di sumbunya ... Ini bermakna demikianlah
manusia ...
Ketika ruhnya tidak ada, maka dia ibarat hanya bangkai yang berjalan ...
Sehingga yang perlu kau hidupkan setiap hari adalah Ruh-nya ... Sehingga dia bisa menerangi dan memberikan manfaat bagi sekitarnya".
ALLAHU AKBAR ... !!! teriak bathin si ustadz muda.
Kembali sebuah nasehat yang luar biasa ini baginya, dan ketika sebelum ia cium tangannya, sang Kakek ini
membisikkan ke telinganya:
"Anakku, ingatlah saat api diatas pelita itu ditiup ... Api menghilang, tak berbekas dan kau tidak bisa melihatnya lagi ... Bahkan bentuk, rupa dan rasa panasnya, sudah tidak bisa kau lihat dan rasakan ... Bahkan kau tanyakan seribu kali kemana perginya api itu-pun kau tidak akan bisa menjawabnya ... Demikianlah dengan "Ruh", anakku ... Saat dia pergi dari jasadmu dia tidak akan membentuk apapun bagimu ...
Dia seakan-akan raib sebagaimana DZAT yang menciptakannya ...
DIA-lah Allah Subhanahuwata'ala ... Maka rawat dengan benar Ruh yang ada dalam jasadmu ...
Wassalamu'alaikum", salam sang Kakek kepada ustadz itu.
"Wa'alaikumussalaam" jawab si ustadz sembari menitikkan air mata.
Wallaahu 'alam bish-shawwab ...
Semoga bermanfaat ...

Senin, 25 April 2016

Kesulitan dan kemudahan, keduanya beriringan. Bersyukurlah!

Seorang lelaki yang sedang dirundung kesedihan datang menemui Ali bin Abi Thalib RA, ia pun berkata, “Wahai Amirul Mukminin, aku datang kepadamu karena aku sudah tidak mampu lagi menahan beban kesedihanku.”

Ali menjawab, “Aku akan bertanya dua pertanyaan dan jawablah !”

Lelaki itu berkata, “Ya, tanyakanlah !”

“Apakah engkau datang ke dunia bersama dengan masalah-masalah ini??” kata Ali bin Abi Thalib

“Tentu tidak” jawabnya.

“Lalu apakah kau akan meninggalkan dunia dengan membawa masalah-masalah ini??
” tanya Ali bin Abi Thalib.

“Tidak juga” jawabnya.

Lalu Ali RA berkata,,,
“Lalu mengapa kau harus bersedih atas apa yang tidak kau bawa saat datang dan tidak mengikutimu saat kau pergi ??

Seharusnya hal ini tidak membuatmu bersedih seperti ini....
Bersabarlah atas urusan dunia....

Jadikanlah pandanganmu ke langit lebih panjang dari pandanganmu ke bumi dan kau pun akan mendapat apa yang kau inginkan..

Tersenyumlah..
karena rizkimu telah dibagi dan urusan hidupmu telah diatur.

Urusan dunia tidak layak untuk membuatmu bersedih semacam ini karena semuanya ada di tangan yang Maha Hidup dan Maha Mengatur.”

Seorang mukmin hidup dalam dua hal, yaitu kesulitan dan kemudahan.
Keduanya adalah nikmat jika ia sadari.
Dibalik kemudahan ada rasa syukur.

Sementara ALLAH SWT berfirman,

“ALLAH akan Memberi balasan kepada orang yang bersyukur.”
( QS. Ali Imran: 144 )

Dan dibalik kesulitan ada kesabaran..
ALLAH berfirman,
“Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas.”
( QS.Az-Zumar : 10 )

Bagi seorang mukmin, kesulitan dan kemudahan adalah ladang untuk menabung pahala dan hadiah dari ALLAH SWT.
Lalu kenapa masih bersedih ?

Jangan selalu mengeluh "Ohh masalahku begitu besar....
Tapi katakan pada masalah itu, Sungguh aku punya ALLAH Yang Maha Besar"

Semoga ALLAH SWT senantiasa menolong segala urusan kita dengan petunjuk jalan lurus dan rahmat dari sisi-NYA...
Aamiin Allahuma Aamiin.
@Ibnusholeh
MTDK PWM Jateng

Minggu, 24 April 2016

Emansipasi Wanita Propaganda Jahiliyyah

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya fitnah yang menimpa Bani Isra'il mulanya disebabkan oleh fitnah wanita.” (HR. Muslim)

Beliau juga bersabda, “Tidaklah aku tinggalkan setelahku sebuah fitnah yang lebih berbahaya bagi laki-laki dari fitnahnya wanita.” (HR. Muslim)

Salah seorang Ulama Salaf Al-Hasan bin ‘Athiyyah (211 H) berkata, “Tidaklah didatangkan fitnah kepada suatu umat melainkan dari arah wanita-wanita mereka.” (Hilyatul Awliya’ 6/76)

Kelompok-kelompok yang hasad dengan Islam dan syariatnya tampil menyuarakan emansipasi, kesetaraan gender, feminisme untuk merusak manhaj, aqidah serta akhlaq wanita Muslimah.

Mereka menyadari bahwa jalan yang paling efektif untuk melemahkan umat ini tiada lain dengan merusak agama dan akhlaq para wanitanya. Mereka juga mengerti bahwa para wanita shalihah, pendidik, sabar dan istiqamah dalam memperjuangkan al-haq serta beramar ma’ruf nahi munkar adalah tonggak utama kejayaan, majunya peradaban dan cikal bakal baiknya generasi sebagaimana para pendahulu umat ini dari kalangan Salafusshalih.

Maka bersabarlah dalam menolak seruan-seruan jahiliyyah atas nama kebebasan, persamaan dan kemajuan. Para syaithan ingin menggiring kalian kepada pengultusan dunia, penyembahan hawa nafsu dan materi. Mereka berusaha mengesankan syariat Allah sebagai keterbelakangan, sedangkan kerusakan manhaj, aqidah, akhlaq dianggap sebagai kemajuan. Padahal di negara mereka setiap tahunnya lahir satu juta bayi hasil perzinaan, meningkatnya praktek aborsi, tersebarnya penyakit kelamin, maraknya perselingkuhan dan wanita simpanan, tingginya angka bunuh diri muda-mudi yang frustasi, rusaknya orientasi seksual dan seabrek kehinaan lainnya. Begitulah hasil kemajuan dan kebebasan yang dibungkus dengan istilah emansipasi wanita.

Maka sadarilah bahwa Allah yang menciptakan manusia sudah barang tentu Dia yang Mahatahu apa yang dibutuhkan oleh para wanita. Allah menginginkan kalian seperti ummahatul mu'minin; Khadijah bintu Khuwailid, ‘Aisyah bintu Abi Bakr As-Shiddiq serta para Shahabiyyah yang mulia. Merekalah sejatinya madrasah umat ini, taman-taman subur yang menumbuhkan bunga-bunga yang indah serta menjadi para pendidk yang handal. Tidakkah kalian ingin seperti mereka, seperti yang disabdakan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, “Sebaik-baik perhiasan dunia”?

Fikri Abul Hasan

manhajul-haq.blogspot.co.id | Salafy Indonesia - Jalan Salaf Lebih Selamat

[Sumber: http://manhajul-haq.blogspot.co.id/2016/04/emansipasi-wanita-propaganda-jahiliyyah.html?m=1 ]

Republished by MRA Al-Jafari Al-Alabi
Grup WA & TG : Dakwah Islam
TG Channel : @DakwahIslam

Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan Allâh membalas anda dengan kebaikan karena telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.

Rabu, 20 April 2016

Motivasi kerja (Kejujuran)

Seorang CEO bermaksud utk Pensiun, dan ingin menyerahkan jabatannya tsb kepada salah Seorang Karyawan terbaiknya.

Untuk itu Ia memanggil Seluruh karyawannya, memberikan masing2 sebutir BENIH di tangannya dan berkata :

" Rawat, Pupuk, Siram dengan teratur Benih ini dan kembalilah 3 bulan dari sekarang dengan membawa Tanaman Ɣªήg tumbuh dari Benih ini"

" YANG TERBAIK, akan menjadi penggantiku sebagai CEO di Perusahaan ini."

Salah seorang karyawan, bernama Toni yg juga mendapat Benih tsb, langsung pulang ke Rumah dan Merawat dg penuh disiplin Benih tanaman tsb. Setiap hari Benih itu ia Siram dengan air dan diberinya Pupuk.

Setelah 3 bulan, di Kantor, semua orang saling membicarakan kehebatan Tanaman Mereka yg tumbuh dari Benih tsb.

Ternyata Hanya Benih Tanaman Toni ya g tanamanya tidak tumbuh sama sekali.

Toni Merasa telah gagal.
Setelah 3 bulan, seluruh Eksekutif menghadap CEO memperlihatkan hasil Benih tersebut.

Toni berkata kepada istrinya bahwa ia tidak akan membawa Pot yang Kosong Karena Bibitnya busuk dan tidak bisa Tumbuh.,

Namun istrinya mendorong untuk tetap membawa Pot Kosong tsb apa adanya utk memenuhi janji kepada Sang CEO 3 bulan yang lalu.

"Bawa saja Mas, meskipun Mas Gagal utk bisa menumbuhkan Benih tsb, paling tidak Mas Toni sdh menunjukan itikad baik sdh berusaha semaksimal mungkin merawatnya sesuai dengan Permintaan n Arahan CEO tsb " demikian kata Istrinya.

"Baiklah " Jawab Toni, meskipun dgn hati ciut karena merasa tidak bisa melaksanakan perintah sang CEO dgn sebaik2 nya.

Masuk ruang meeting , Toni membawa pot kosong. Seluruh mata memandangnya kasihan.

Ketika CEO masuk ruangan Ia memandang keindahan Seluruh Tanaman yang katanya Hasil dari Benih2 yg dibrikan CEO 3Bulan yg lalu itu, hingga akhirnya berhenti di depan Toni yg tertunduk malu.

Sang CEO memintanya ke Depan & Toni disuruh menceritakan Secara Kronologis proses penanamannya sampai tidak bisa tumbuh...??

Ketika Toni selesai cerita, CEO berkata dengan Antusias,
"Beri tepuk tangan utk Toni , CEO kita yang baru"

CEO kemudian Menceritakan :
"Semua benih Yg kuberikan kepada Kalian, sebelumnya Telah KUREBUS dƍƞ AIR PANAS hingga mati & tidak mungkin tumbuh lagi. Jika Benih kalian dapat Tumbuh, berarti kalian telah menukarnya & berbohong padaku. Kecuali Toni, ternyata hanya dia yang JUJUR".

MORAL STORY : Taburlah KEJUJURAN, karena dengan Menabur Kejujuran akan menuai Kepercayaan.

Jangan pernah takut berbuat JUJUR.
Tapi takutlah jika anda berbuat TIDAK JUJUR.

����

The Real Moral Story!
Yg hebat lagi Isterinya Toni- hanya perempuan hebatlah yg bisa memberi dorongan semangat suaminya utk selalu menjaga Integritasnya!

Semoga bermanfaat.

Karena aku butuh dia

Dalam sebuah percakapan antara seorang ibu dan anak, maka anak bertanya kepada ibu-nya "apakah ibu mencintai ayah hingga mampu menikah dan hidup bersama lebih dari 50 tahun dengan ujian yang berat tapi jarang sekali cekcok dan konflik"?

Dan ibu pun menjawab "nak...ibumu sebenarnya tidak tahu apakah cinta dengan ayahmu ataukah tidak, karena ibu-mu tak bisa mendefinisikan cinta, tapi yang jelas ibu-mu ini butuh ayahmu untuk senantiasa mengingatkan ibadah hingga ibu bertemu Alloh"

Dialog itu mengagetkan, tapi memberi sarat makna bahwa pernikahan yang senantiasa dikatakan harus dilandasi cinta sebagai puncak rasa dalam mengelola kekuatan untuk bersama terkalahkan dengan sebuah perasaan yang lain yang jarang kita perhatikan yaitu "Membutuhkanya untuk beribadah"

Itulah yang justru lebih kuat dari hanya rasa cinta dan sayang, karena cinta bisa luntur dan sayang terkadang bisa berkurang ketika kita menemukan banyak kekurangan dari pasangan kita, tapi rasa membutuhkan untuk saling bersama beribadah kepada Alloh sembari saling mengkuatkan dalam ketaatan adalah hal yang susah hilang dan ia ada selama mereka hidup beribadah kepada-Nya.

Rasa butuh tidak muncul dengan pandangan mata layaknya cinta yg mewujud dengan sebuah hal "dari mata turun ke hati", ia pun tidak hadir dengan memberi dan memahami yang membidani rasa sayang tapi ia lebih dahsyat dari itu semua, bahwa "rasa membutuhkan" itu muncul ketika pasangan saling mencintai Alloh dan memahami bersama bahwa ibadah itu adalah anak tangga menuju kecintaan kepada Alloh.

"Rasa butuh" yang melahirkan kekuatan untuk bersabar dan bersyukur bersama hingga puluhan tahun, ia tak hancur rasa itu hanya karena kekurangan dan tak berkeping hanya karena beberapa kesalahan, ia kuat dan kokoh karena rasa itulah yang menjadikan mereka beribadah hingga mereka dijaga Alloh sebagaimana mereka menjaga Alloh dalam setiap langkah kehidupan mereka.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

رَحِمَ اللهُ رَجُلاً قَامَ مِنَ الّليْلِ فَصَلَّى وَأَيْقَظَ امْرَأَتَهُ فَصَلَّتْ, فَإِنْ أَبَتْ نَضَحَ فِي وَجْهِهَا الْمَاءَ. وَ رَحِمَ اللهُ امْرَأَةً قَامَتْ مِنَ الّليْلِ فَصَلَّتْ وَأَيْقَظَتْ زَوْجَهَا فَصَلَّى, فَإِنْ أَبَى نَضَحَت فِي وَجْهِهِ الْمَاءَ

“Semoga Allah merahmati seorang lelaki (suami) yang bangun di waktu malam lalu mengerjakan shalat dan ia membangunkan istrinya hingga istrinya pun shalat. Bila istrinya enggan, ia percikkan air ke wajahnya. Dan semoga Allah merahmati seorang wanita (istri) yang bangun di waktu malam lalu mengerjakan shalat dan ia membangunkan suaminya hingga suaminya pun shalat. Bila suaminya enggan, ia percikkan air ke wajahnya.” (HR Abu Dawud no 1308)

Inilah gambaran rasa butuh, rasa butuh untuk sholat malam bersama, rasa butuh untuk saling menasehati, rasa butuh untuk memperbaiki hidup supaya diridhoi Alloh dan lainya, ia betul-betul yang menjadikan kehidupan bersamanya menjadi anugrah terindah dalam hidup karena rasa butuh itu memberi makna bahwa nikah itu bukan hanya semata hidup bersama tapi ia ibadah bersama.

Nikah adalah bersatu dalam taat, mengalah dalam ego dan melangkah bersama dalam amal sholeh, karena ia bukan hnnya kesenangan sesaat tapi ia merupakan pengorbanan dalam meraih ilahi.

"Rasa butuh" hadir bersama dengan tumbuhnya cinta kepada Alloh, ia hadir menyeruak bersama keinginan kuat untuk mendapatkan ridho ilahi dan ia hadir bahwa ketika telah tumbuh rasa mencintai Alloh yang disertai kesadaran bahwa mencintai-Nya berarti ia harus bersama dengan orang yang pula mencintai Alloh.

"Rasa butuh" itu layaknya benih yang tertanam dalam tanah kehidupan hati yang menumbuhkan pohon indah yang berbuah manis dan berakar kuat

Jadilah orang yang saling membutuhkan dalam ibadah ketika mengarungi bahtera pernikahan dan bagi yang belum menikah, maka carilah dia dan pilihlah seseorang karena membutuhkanya untuk beribadah kepada-Nya dan taat bersamanya

Oemar mita

SILAKAN BERGABUNG di Telegram Channel:  @Oemita_Syameela ▶️ KLIK : https://goo.gl/tnoGcI

Minggu, 17 April 2016

Hidup itu ada Panduannya, apa itu?

Bila manusia menciptakan sebuah produk, pastilah ada instruksi bagaimana cara menggunakan produk itu, bagaimana cara menjaga dan merawatnya, juga solusi saat ada masalah didalamnya

Bila manusia yang menciptakan benda mati saja ada manual yang disertakan baginya agar produknya terawat dan tahan lama, kira-kira bagaimana dengan manusia yang diciptakan Allah?

Tentu Allah memberikan panduan, cara perawatan, agar manusia bisa hidup sesuai dengan tujuannya. Agar manusia senantiasa bahagia dan jauh dari sengsara

Itulah yang Allah sampaikan di dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah, seperangkat aturan agar manusia tetap terjaga dan terawat, agar manusia hidup benar dan baik

Bagaimana bila aturan ini ditinggalkan? Ya, sama seperti produk manusia tanpa perawatan, pastilah menimbulkan kerusakan, kesulitan, kesengsaraan

Begitulah kondisi saat Islam tidak diterapkan, kehidupan yang sulit dan menyedihkan. Begitulah bila manusia merasa lebih pintar mengatur dibanding Penciptanya

Karena itulah penerapan syariat secara utuh, bukan kepentingan Allah, tapi kepentingan manusia. Dan saat syariat diterap secara utuh, mewujudlah #IslamRahmatanLilAlamin :)

Rabu, 23 Maret 2016

JAJAL

JAJAL DHUHA, sebab RASA SYUKUR.

JAJAL TAHAJUD sebab RASA SYUKUR.

JAJAL SEDEKAH, sebab RASA SYUKUR.

Bkn saja krn kepentingan dan keinginan dunia. Lihat kalimatnya: “Bukan saja..”. Ya, sebab tak mengapa juga sebenarnya.

Yakni tak mengapa kita shalat malam, sebab pengen diangkat derajat oleh Allah, Puasa Daud sebab pengen diubah jadi kaya.. Dhuha sebab pengen dibuka rizki dan kemudahan. Gapapa sedekah sebab pengen dibanyakkan rizki, tak mengapa, tp jajal yg berbeda. Yakni jajal Dgn semangat rasa syukur. Dhuha, sebab makasih sama Allah, masih bisa menikmati pagi, bisa sarapan, bisa ngeteh, bisa kerja…

Kumpulin semangat rasa syukur di pagi hari, apa aja yg bisa disyukuri, lalu ambil wudhu dan shalat dhuha. Tahajjud, sebab juga rasa syukur, mendusin bangun, suami/istri masih di samping. Anak2 sehat. Lalu tahajjud. Thanks to Allah.

Sedekah, bkn saja pengen dibanyakin rizki, tp pengen bersyukur. Alhamdulillaah, jantung sehat, ginjal bener, kaki tgn lengkap.

Baca Qur’an, bkn saja pengen meraup pahala dan kebaikan, bkn saja pengen syafaat atau pertolongan Allah, tapi krn jg rasa syukur. Dikasih mata, tangan, mulut, maka kita brsyukur dg membuka lembaran Quran dg tangan, dan melihat Quran, lalu membacanya.

Temukan ibadah sbb rasa syukur. Nikmaattt rasanya… Temukan ya… Apalagi kalo bs bersyukur di kala sempit, susah, sedih… Syukur di saat senang, happy, banyak uang, dpt modal, lulus sekolah, diwisuda, dll, kesenangan, terbilang “biasa”.

Syukur yg lebih hebat, adh saat kebalikannya. Misal, paginya bercerai dg suami, dlm keadaan menyakitkan. Lalu ambil wudhu. Shalat dhuha… Ingin berterima kasih untuk 7-8 tahun pernikahan… Dlm keadaan hati hancur berkeping2, say thanks to Allah lewat shalat dhuha. Luar biasa..

Allah liat 7 hari ke depannya, istri ini tabah, kuat, ga ada komplennya… Dan permintaanya,  pengen diampunin selama jadi istri… Maka awan pun segera berubah dan mjd terang.. Tu bi sambunger..

"Maka Nikmat Tuhan manakah yang Kau Dusta kan?" Qs Ar-Rahman:13

by: Ustadz Yusuf Mansur :)

Hak-Hak Bersaudara Karena Allah

Saudaraku… Islam adalah agama yang diridhoi Alloh , Islam sangat memperhatikan hak-hak dalam persaudaraan. Hak persaudaraan yang dapat membuahkan pahala dan ridho Alloh , jika persaudaraan tersebut berlandaskan karena Alloh . Di antara hak-hak persaudaraan karena Alloh yaitu:

Pertama: Kasih sayang, saling membantu, memberikan dukungan, motivasi dan memberikan kebaikan untuk mereka, sebagaimana yang di sabdakan Nabi ,“Tidak sempurna iman seseorang di antara kalian, sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri berupa kebaikan.” (HR. an-Nasa’i)

Kedua: Saling menasehati dengan kebenaran dan kesabaran, memberikan nasihat kepadanya, mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran, menjelaskan jalan yang baik kepadanya, memberikan pertolongan untuk melakukan kebaikan, dan memberikan dorongan untuk selalu melakukan kebaikan. Alloh  berfirman: “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih dan saling nasehat menasehati dalam mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS. al-‘Ashr: 1-3)

Firman Alloh ,“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain, mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan sholat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Alloh dan Rosul-Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Alloh. Sesungguhnya Alloh Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. at-Taubah: 71

Ketiga: Melakukan perbuatan-perbuatan yang mengajak kepada kasih sayang, dan eratnya hubungan persaudaraan, ser-ta melakukan kewajiban. Nabi  bersab-da, “Kewajiban seorang Muslim terhadap Muslim yang lain ada enam, jika engkau berjumpa dengannya maka ucapkanlah salam, jika ia mengundangmu maka da-tanglah, jika ia meminta nasihat kepada-mu maka nasihatilah ia, jika ia bersin dan memuji Alloh  maka doakanlah ia, jika sakit maka jenguklah, dan jika meninggal dunia maka iringkanlah jenazahnya.” (HR. Muslim)

 

Keempat: Termasuk dari kewajiban Muslim terhadap Muslim lain, adalah ber-sikap lemah lembut, tidak berburuk sang-ka, bermuka cerah dan santun dalam per-kataan. Nabi  bersabda, “Janganlah engkau meremehkan suatu perbuatan baik, walau engkau hanya dapat bermuka manis ketika bertemu dengan saudara-mu.” (HR. Muslim)

 

Kelima: Menuntun saudaranya kepa-da kebaikan, membantunya untuk mela-kukan ketaatan, mengingatkannya agar menjauhi perbuatan maksiat dan kemung-karan, serta menghindarkannya dari per-buatan zholim dan permusuhan. Nabi  bersabda, “Tolonglah saudaramu yang menzholimi atau yang dizholimi, jika ia berlaku zholim maka cegahlah dari kezho-limannya, dan jika ia dizholimi maka ban-tulah ia.” (HR. ad-Darimi)

Diceritakan tentang dua orang saudara dari kaum salaf, salah satu dari mereka keluar dari jalan yang benar, maka dikata-kan kepada saudaranya, “Apakah kamu tidak memutuskan hubungan atau me-ninggalkannya? “Maka ia berkata, “Saat ini, yang lebih baik saya lakukan terhadap kesalahan yang dilakukan saudaraku, a-dalah menggandeng tangannya dan me-nyelamatkannya, berlemah lembut ketika memperingatkannya, dan mengajaknya kepada sedia kala.”

Keenam: Kasih sayang antara kaum Mukmin, dalam bentuk yang sangat bagus dan kasih sayang dalam yang benar, akan terlihat sempurna jika mereka saling ber-jauhan, yaitu mereka saling mendoakan dalam kehidupan dunia dan akhirat. Nabi  bersabda, “Doa seorang Mukmin untuk saudaranya ketika berjauhan akan dika-bulkan, ketika ia berdoa malaikat berada di atas kepalanya, ketika ia berdoa kebai-kan untuk saudaranya, maka malaikat a-kan mengatakan, “Amin, dan semoga de-mikian juga untuk dirimu.” (HR. Muslim)

Ketujuh: Menerima ucapan maaf dari saudaramu yang Muslim, menjaga kehor-matannya ketika dalam perkumpulan, ti-dak bergunjing atau mengejeknya. Jagalah rahasianya, berikanlah nasihat jika ia minta, dan tidak menakut-nakutinya, serta tidak menyakitinya dengan apa pun. Nabi  bersabda,“Tidak halal bagi seorang Muslim untuk menakut-nakuti Muslim yang lain.” (HR. Ahmad, at-Tirmidzi dan Abu Daud)

 

Kedelapan: Membantu saudara dan memenuhi hajatnya, memberikan jalan keluar terhadap permasalahannya dan membahagiakannya. Nabi  bersab-da,“Orang yang paling dicintai Alloh  adalah orang yang paling bermanfaat bagi orang lain, amal perbuatan yang paling dicintai Alloh  adalah perbuatan yang dapat membahagiakan seorang Muslim, menghilangkan kesedihannya, melunasi hutangnya, menghilangkan kelaparan da-rinya. Dan aku berjalan dengan saudara-ku untuk suatu keperluan, lebih aku se-nangi dari pada aku beri’tikaf di masjid i-ni-masjid Madinah-selama satu bulan.” (HR. at-Thobari)

Kesembilan: Mencari berita tentang o-rang-orang yang dicintai dan saudara se-iman, menanyakan keadaan mereka, serta mengujungi mereka. Diriwayatkan dari A-bu Hurairoh  bahwa Nabi  bersabda, “Sesungguhnya seorang lelaki mengun-jungi saudaranya di suatu desa, maka Alloh  mengutus malaikat untuk mengi-kuti jalannya, ketika sampai padanya, ma-laikat berkata, “kamu mau kemana?. Ia menjawab, “Saya akan mengunjungi sau-daraku di desa ini.” Malaikat berkata, ”A-pakah kamu mempunyai sesuatu yang ka-mu manfaatkan untuknya?” Ia menja-wab, ”Tidak, akan tetapi aku mencintai-nya karena Alloh ” malaikat berkata, “Saya adalah utusan Alloh  kepadamu, ketahuilah bahwa Alloh  telah mencin-taimu seperti kamu mencintai saudaramu karena-Nya.” (HR. Muslim)

Nabi  bersabda,“Barang siapa yang mengunjungi orang sakit atau mengun-jungi saudaranya (seagama) karena Alloh, maka malaikat akan berkata, “Semoga ka-mu memperoleh kebaikan, menjadi baik akhlakmu, dan mempunyai tempat di Sur-ga.” (HR. at-Tirmidzi)

 

Kesepuluh: Memberikan hadiah, ber-usahalah agar hadiah tersebut bermanfa-at, seperti menghadiahkan buku-buku Is-lam, kaset yang bermanfaat, siwak, dan lainnya. Karena dalam hadits disebutkan bahwa, “Rosulullah  menerima pembe-rian hadiah serta memujinya.” (HR. Bu-khori, Abu Daud, dan Tirmidzi)

Ya Alloh, janganlah Engkau jadikan pada hati kami kebencian kepada orang-o-rang yang beriman, berilah kami ampu-nan dan kasih sayang. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan Maha Pe-nyayang. Ya Alloh, jadikan kami orang-orang yang saling mencintai karena-Mu, berilah kami pertolongan untuk memenu-hi hak-hak persaudaraan di antara kami, wahai Dzat Yang Maha Pengasih

Kamis, 03 Maret 2016

Rahasia Sholat Tepat Waktu

Rahasia Mengapa Sholat Sebaiknya di Awal Waktu

Ternyata anjuran tersebut ada hikmahnya.

Menurut para ahli, setiap perpindahan waktu sholat, bersamaan dengan terjadinya perubahan tenaga alam dan dirasakan melalui perubahan warna alam.

Kondisi tersebut dapat berpengaruh pada kesehatan, psikologis dan lainnya.

Berikut ini kaitan antara sholat di awal waktu dengan warna alam.

����������
Waktu Subuh

Pada waktu subuh, alam berada dlm spektrum warna biru muda yg bersesuaian dgn frekuensi tiroid (kelenjar gondok).

Dalam ilmu Fisiologi, tiroid mempunyai pengaruh terhadap sistem metabolisma tubuh manusia.

Warna biru muda juga mempunyai rahasia tersendiri berkaitan dgn rejeki dan cara berkomunikasi.

Mereka yg msh tertidur nyenyak pd waktu Subuh dapat  menghadapi masalah rejeki dan komunikasi.

Mengapa? Karena tiroid tdk dpt menyerap tenaga biru muda di alam ketika roh dan jasad msh tertidur.

Pd saat azan subuh berkumandang, tenaga alam ini berada pd tingkatan optimal.

Tenaga inilah yang kemudian diserap oleh tubuh kita terutama pd waktu ruku dan sujud.

����������
Waktu  Zuhur

Alam berubah menguning dan ini berpengaruh kpd perut dan sistem pencernaan manusia secara keseluruhan. Warna ini juga punya pengaruh thd hati.

Warna kuning ini mempunyai rahasia berkaitan dgn keceriaan seseorg.

Mrk yg selalu ketinggalan atau melewatkan sholat Zuhur berulang kali dpt  menghadapi masalah dlm sistem pencernaan serta berkurang keceriaannya.

����������
Waktu Ashar

Alam berubah lagi warnanya menjadi oranye. Hal ini berpengaruh cukup signifikan thd organ tubuh yaitu prostat, rahim, ovarium/ indung telur dan testis yg merupakan sistem reproduksi secara keseluruhan.

Warna oranye di alam jg mempengaruhi kreativitas seseorg.

Orang yg sering ketinggalan waktu Ashar dpt menurun daya kreativitasnya.

Di samping itu organ-organ reproduksi ini jg akan kehilangan tenaga positif dari warna alam tersebut.

����������
Waktu Maghrib

Warna alam kembali berubah menjadi merah.
Sering pd waktu ini kita mendengar banyak nasehat orang tua agar tdk berada di luar rumah.

Nasehat tsb ada benarnya krn pd saat Maghrib tiba, spektrum warna alam selaras dgn frekuensi jin dan iblis.

Pada waktu ini jin dan iblis amat bertenaga krn mereka ikut bergetar dgn warna alam. Mereka yg sdg dlm perjalanan sebaiknya berhenti sejenak dan mengerjakan sholat Maghrib terlebih dahulu.

Hal ini lbh baik dan lbh selamat krn pd waktu ini banyak gangguan atau terjadi tumpang-tindih dua atau lebih gelombang yg berfrekuensi sama atau hampir sama dan bisa menimbulkan fatamorgana yg bisa mengganggu penglihatan kita.

����������
Waktu   Isya

Pd waktu ini, warna alam berubah menjadi nila dan selanjutnya menjadi gelap.

Waktu Isya mempunyai rahasia ketenteraman dan kedamaian yg frekuensinya sesuai dengan sistem kontrol otak.

Mrk yg sering ketinggalan Isya bisa sering merasa gelisah.

Untuk itulah ketika alam mulai diselimuti kegelapan, kita dianjurkan untuk mengistirahatkan tubuh ini.

Dengan tidur pd waktu Isya, keadaan jiwa kita berada pd gelombang Delta dgn frekuensi dibawah 4 Hertz dan seluruh sistem tubuh memasuki waktu rehat

Selepas tengah malam, alam mulai bersinar kembali dgn warna-warna putih, merah jambu dan ungu.

Perubahan warna ini selaras dgn kelenjar pineal (sebuah kelenjar endokrin pada otak) kelenjar pituitary, thalamus (struktur simetris garis tengah dlm otak yg fungsinya mencakup sensasi menyampaikan, rasa khusus dan sinyal motor ke korteks serebral, bersama dgn pengaturan kesadaran, tidur dan kewaspadaan) dan hypothalamus (bagian otak yg terdiri dari sejumlah nucleus dgn berbagai fungsi yg sangat peka terhadap steroid, glukokortikoid, glukosa dan suhu).

Maka sebaiknya kita bangun lagi pd waktu ini utk mengerjakan sholat malam (tahajjud).

Umat Islam sepatutnya bersyukur krn tlh  di’karuniakan’ syariat sholat oleh Allah Swt sehingga jika dilaksanakan sesuai aturan maka secara tak sadar kita telah menyerap tenaga alam ini.

Inilah salah satu hakikat mengapa Allah Swt mewajibkan sholat kpd kita.

Sholat di awal waktu dpt membuat badan semakin sehat.

Yuk sama-sama berjuang sama-sama belajar ^^,

Senin, 22 Februari 2016

Bacaan Bagus untuk si Jomlo (re:Jomblo)

Menjadi Jomblo yang Sakinah, Muntijah wa Barokah

Semua manusia religius pasti ingin membentuk keluarga yang sakinah, mawadah wa rahmah. Sebuah keluarga yang menenteramkan jiwa, memberikan balutan cinta, kasih dan sayang, sehingga kehidupan menjadi indah dan bahagia.

Namun keinginan untuk membentuk keluarga kadang harus menghadapi realitas yang berbeda, misalnya karena belum segera ketemu jodohnya. Sudah sangat ingin menikah, namun belum juga datang jodoh yang sesuai kriteria. Orang-orang yang belum menikah ini sering kali disebut dengan istilah gaul sebagai “Jomblo”.

Konon, kata jomblo berasal dari bahasa Sunda, JOMLO, yang artinya gadis tua. Dalam pengucapan, rupanya lebih enak dengan tambahan huruf “b”, sehingga menjadi jomblo. Ternyata kata jomblo tidak dijumpai dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, adanya kata jomlo.

Namun saat ini, kata jomblo sudah sangat populer untuk menyebut mereka yang masih lajang atau belum maupun sedang tidak berpasangan. Seseorang menjadi jomblo ada sangat banyak sebab. Ada yang disebabkan belum siap menikah karena faktor usia, ada yang karena tengah menunggu datangnya jodoh, ada yang karena menjanda atau menduda setelah bercerai ataupun ditinggal mati pasangan tercinta, atau sebab-sebab lainnya. Ada pula “jomblo sementara” karena tinggal secara terpisah dari pasangan, seperti orang yang menjadi TKI dan TKW di manca negara. Situasi dan kondisi para jomblo tentu tidak sama. Apapun sebabnya, namun kondisi jomblo ini sesungguhnya bukanlah penghalang untuk menjalani kehidupan dengan penuh kebaikan.

Maka jika anda masih jomblo, atau tengah berstatus jomblo, hendaknya menjadi jomblo yang Sakinah (tenang), Muntijah (produktif) wa Barokah (penuh nilai tambah kebaikan). Jomblo yang kehidupannya lurus, produktif dan penuh berkah. Jomblo yang membawa nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Seperti apakah jomblo yang sakinah, muntijah dan barokah itu?

Jomblo Sakinah

Yang dimaksud dengan sakinah adalah ketenangan, ketenteraman atau kedamaian. Para jomblo bisa mendapatkan kondisi sakinah dari kegiatan ibadah ruhaniyah dan usaha pendekatan diri kepada Allah.

Bagi jomblo muslim, ketenangan bisa anda dapatkan dengan menjalankan ibadah yang diwajibkan, maupun ibadah yang disunnahkan. Karena semua aktivitas ibadah akan mendatangkan ketenangan jiwa dan ketenteraman raga. Jomblo muslim bisa memperbanyak tilawah Al Qur’an, dzikir, istighfar, shalat malam, puasa sunnah, dan lain sebagainya.

Selain itu anda juga bisa merutinkan diri mendatangi majlis ilmu, pengajian, dan kegiatan positif bersama orang-orang salih. Dengannya anda akan selalu mendapat ketenangan dan ketenteraman. Anda akan menjadi jomblo yang damai dan tidak lebay. Jomblo yang tidak sakinah berpotensi merusak diri dan lingkungan.

Betapa banyak kegiatan “pelarian” dari perasaan kesepian, atau pelarian dari permasalahan, dengan mabok, narkoba, pergaulan bebas, tawuran dan lain sebagainya. Mencari kesibukan dan kegiatan yang tidak konstruktif, karena kegelisahan jiwa yang tidak mendapat penyaluran secara benar dan positif.

Jomblo yang teler, jomblo yang tawuran, mabok, pergaulan bebas, jomblo yang merusak, merampok, menjarah dan membikin keonaran, adalah jomblo yang gelisah. Mereka jauh dari nilai-nilai sakinah, karena tidak melakukan pendekatan diri kepada Allah, tidak melakukan ibadah dengan kesungguhan hati. Akhirnya terjebak dalam perilaku hedonis, memuaskan kesenangan sesaat, dan akhirnya terjatuh dalam kubangan ketagihan yang sulit dikendalikan.

Jomblo Muntijah

Yang dimaksud dengan muntijah adalah produktif. Bukan hanya tenang dan damai, di saat yang sama anda harus menjadi jomblo penuh karya, kreatif, inovatif, produktif dan konstruktif.

Anda harus melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi diri, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Betapa banyak orang-orang yang menorehkan karya terbaik bagi negara, memberikan sumbangan berupa karya ilmiah, prestasi, penemuan, kejuaraan, dan lain sebagainya.

Inilah yang dimaksud dengan muntijah. Bangsa ini memerlukan sumbangan karya dan kreativitas dari semua pihak, untuk memajukan dan membangun masyarakat.

Betapa banyak hal bisa dilakukan untuk memberikan karya terbaik, prestasi terindah, torehan citra kebaikan bagi bangsa dan negara, dimanapun kita berada.

Jika para jomblo selalu produktif dalam karya kebaikan, di bidang keahlian dan keunikan masing-masing, akan memberikan banyak kemanfaatan yang konstruktif bukan hanya bagi diri sendiri, namun juga bagi bangsa dan negara.

Perhatikan manajemen waktu anda. Sejak dari bangun tidur pagi hari, lakukan hal-hal yang produktif. Melakukan kegiatan rutin, apakah sekolah, kuliah, bekerja, olah raga, membaca, mengaji, ibadah, silaturahim, dan hal-hal produktif lainnya. Sampai saatnya anda tidur kembali di malam hari untuk istirahat, tidur pun dalam konteks yang produktif. Yaitu tidur yang benar-benar memberikan rehat bagi jiwa dan raga. Tidur nyenyak yang memberikan tenaga untuk keesokan harinya. Bangunnya produktif, tidurnya juga produktif.

Dalam lintasan sejarah Islam, ada banyak ulama yang tidak menikah hingga akhir hayat mereka. Namun mereka sangat produktif dalam kebaikan. Sebutlah Abu Ja’far Ath Thabari. Beliau ahli dalam berbagai disiplin ilmu, seperti tafsir, hadits, fikih, ushul fikih, qira’at, sejarah, lughah, nahwu dan sastra. Beliau dikenal pula dengan sebutan Ibnu Jarir Ath Thabari. Kitab tafsirnya yang sangat terkenal berjudul Jami’ Al Bayan fi Wujuhi Ta’wili Ayyi Al Qur’an. Al Khathib menceritakan bahwa setiap hari Ibnu Jarir menulis kitab sebanyak 40 lembar selama 40 tahun. Bisa kita bayangkan berapa banyak kitab telah ditulisnya dalam waktu tersebut.

Ada pula Abu Qasim Az Zamakhsyari, seorang imam yang sangat mendalami tafsir, sastra, ilmu nahwu dan ilmu bahasa. Telah menyusun banyak kitab dalam bidang tafsir, hadits gharib, ilmu nahwu dan lain sebagainya, seluruhnya berjumlah sekitar 50 kitab. Kitab tafsirnya berjudul Al Kasyaf fi Tafsiril Qur’an. Az Zamakhsyari tidak menikah sampai akhir hayat beliau, dan beliau menganggap memiliki banyak kitab lebih utama daripada memiliki anak.

Ada pula Imam An Nawawi. Seluruh waktu beliau habiskan untuk mengkaji, menulis kitab, mengajarkan ilmu, beribadah, berdzikir kepada Allah serta melaksanakan puasa wajib maupun sunnah. Di antara kitab yang sangat terkenal karya beliau adalah Syarh Shahih Muslim, Riyadhus Shalihin, Al Adzkar, Al Arba’in dan Fatawa. Beliau tidak menikah sampai akhir hayatnya, dan  berkonsentrasi pada menambah dan mengajarkan ilmu serta beribadah kepada Allah.

Demikian pula Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Beliau adalah seorang imam besar yang mengarang sekitar 500 kitab, beliau hafizh, ahli fikih, mujtahid, ahli tafsir dan ahli zuhud. Waktu beliau habis untuk mempelajari ilmu, menulis dan mengajarkan ilmu. Buku-buku beliau menjadi rujukan hingga saat ini di berbagai belahan bumi. Sampai akhir hayatnya, beliau tidak menikah, namun meninggalkan karya abadi yang sangat bermanfaat bagi umat berupa kitab-kitab. Di antaranya adalah Siyasah Syar’iyah.

Mereka ini adalah para ulama yang salih nan alim. Hendaknya kita semua mengambil pelajaran dari semangat dan motivasi mereka dalam melakukan hal-hal produktif bagi kebaikan. Maka jika anda menjadi jomblo, jangan menjadi jomblo yang menganggur, merana, melamun, membuang waktu dengan keluyuran yang tidak produktif. Jangan menjadi jomblo yang kerjanya sekedar kongkow tanpa melakukan hal-hal yang membawa produktivitas. Jangan menjadi jomblo yang bingung dengan apa yang akan dilakukan, tidak tahu apa yang harus dikerjakan.

Sangat sayang bahwa masa-masa emas produktivitas hilang begitu saja, karena larut dalam pergaulan yang tidak membawa kemanfaatan kebaikan.

Jomblo Barokah

Di antara makna kata barokah (Arab : al-barokah) adalah bertambahnya kebaikan. Waktu yang anda miliki harus mampu memberikan sangat banyak kemanfaatan kebaikan bagi orang lain, dengan memberikan kontribusi optimal dalam berbagai bidang kehidupan.

Di sinilah nilai barokah itu. Selalu memberikan nilai tambah kebaikan, bukan hanya bagi diri sendiri, namun juga bagi orang lain. Jika anda menjadi jomblo yang sakinah dan muntijah, maka segala kegiatan hidup anda akan melipatgandakan nilai kebaikan. Seakan-akan hanya melakukan suatu kegiatan kecil, padahal ternyata nilai kemanfaatan dan nilai produktivitasnya sangat besar bagi orang lain.

Ada nilai tambah kebaikan yang anda berikan, bahkan mungkin saja tidak anda sadari. Ketika anda selalu berada dalam jalan kebenaran dan kebaikan, hal ini telah menyelematkan bukan saja diri anda, namun juga keluarga, masyarakat bangsa dan negara.

Tidak bisa dibayangkan bagaimana masa depan bangsa dan negara di Indonesia, jika generasi mudanya berada dalam kubangan penyimpangan. Bayangan Indonesia yang kuat dan bermartabat sudah pasti akan segera lenyap dan tidak bisa diharapkan jika generasi penerus bangsa tidak memiliki jati diri yang mulia.

Maka jangan menjadi jomblo lebay, yang meresahkan diri, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Tapi jadilah jomblo yang sakinah, muntijah wa barokah. Tentu saja, anda harus berusaha untuk mendapatkan jodoh, agar bisa membentuk keluarga yang sakinah, mawadah wa rahmah serta penuh berkah melimpah.

Selengkapnya : http://m.kompasiana.com/pakcah/menjadi-jomblo-yang-sakinah-muntijah-wa-barokah_56c14e30737a61aa1d100241

Kamu "semut" atau "cicak" ?

Dimana kakimu berpijak?

Tatkala tubuh Nabi Ibrahim alaihi salam dilempar ke kobaran api yang disiapkan oleh Namrud ibn Kan'an, seorang Raja yang pertama kali mengaku bahwa dirinya Tuhan dari Babil (dikenal juga dengan Babilonia, sebuah kerajaan besar di kurun 2275-1943 SM di selatan Mesopotamia, sekarang Irak), dikisahkan ada dua ekor binatang yang turut 'berpihak dan berkontribusi' baik terhadap Nabi Ibrahim as atau kepada Namrud. Kedua binatang tersebut adalah semut dan cicak.

Semut tersebut berlari-lari dengan susah payah berusaha memadamkan api yang membakar Nabi Ibrahim as dengan membawa butiran air di mulutnya.

Semua heran dan bertanya, "Wahai semut untuk apa kamu bawa butiran air kecil itu, tidak akan ada gunanya dibanding dengan api Namrud yang akan membakar Nabi Ibrahim?"

Semut itu menjawab, "Memang air ini tidak akan bisa memadamkan api itu, tapi paling tidak semua akan melihat bahwa aku dipihak yang mana".

Di sisi lain, cicak ikut meniup api yang dibuat oleh Namrud agar semakin membesar. Memang tiupan cicak tidak seberapa dan tidak akan membesarkan kobaran api itu, tapi dengan apa yang dilakukannya semua tahu cicak ada di pihak yang mana.

Akibat keberpihakannya ini, cicak dianjurkan untuk dibunuh.

"Dari Sa'ad ibn Abi Waqqash bahwasannya Nabi Muhammad saw memerintahkan untuk membunuh cicak. Dan beliau menamakannya (cicak ini) hewan kecil yang fasik" (HR. Muslim)

“Dahulu ia meniup api yang membakar Nabi Ibrahim as.” (HR. Bukhari dari Ummu Syarik)

Maraji': Shahih Qashashil Anbiya’ (Ibnu Katsir)

***

Lalu, di manakah keberpihakan kita saat ini? Di golongan 'semut' yang membela kebenaran atau di golongan 'cicak' yang membela kefasikan?

SILAKAN BERGABUNG di Telegram Channel:  @Oemita_Syameela ▶️ KLIK : https://goo.gl/tnoGcI

Kamis, 11 Februari 2016

Telinga Mendengar Jiwapun Ingkar

Assalamu'alaikum,

Betapa banyak pembangkangan kepada Alloh ta'ala terjadi di dalam kehidupan ini. Berbagai syariat Alloh ta'ala diamputasi oleh umat islam sendiri. Bukannya mereka tidak mendengar, bukan pula karena tidak mengerti dengan ayat Alloh ta'ala. Mereka mendengar ayat-ayat Alloh ta'ala dibacakan kepada mereka. Mereka juga mengerti bahwa perintah dan hukum Alloh  ta'ala wajib untuk dilaksanakan. Namun, seringkali mereka enggan, berat hati, banyak alasan, dan pada akhirnya ingkar dengan perintah Alloh ta'ala.

Realita pembangkangan ini bisa kita lihat bahwa hukum thagut, budaya jahiliyah, dan adat istiadat nenek moyang seringkali menjadi tandingan hukum dan perintah Alloh ta'ala. Ketika terjadi pertentangan antara keduanya bukan hukum Allah yang didahulukan, namun aturan dan hukum selain Alloh ta'ala yang justru diterapkan. Musibah, ya… benar-benar musibah yang besar ketika manusia membangkang dari hukum Alloh ta'ala. Banyak hal yang menyebabkan manusia membangkang dari perintah Alloh ta'ala. Di antara sebab pembangkangan tersebut adalah tipisnya keimanan sehingga gagal melahirkan jiwa sami’na wa atho’na (kami mendengar dan kami taat).

"Berbagai Pembangkangan di Dalam Kehidupan"

Jika kita urai banyak sekali pembangkangan dalam kehidupan ini baik pada individu, keluarga, dan masyarakat. Semuanya mencerminkan sifat tidak tunduk dengan apa yang disyariatkan Alloh ta'ala.

1.Pembangkangan Individu
Syariat dan hukum Alloh yang bersifat individu sangatlah banyak. Sholat fardhu lima waktu misalnya. Banyak pribadi yang mengaku muslim namun masih meninggalkan sholat wajib. Alasan mereka berbagai ragam. Ada yang malas, sibuk, acuh-tak acuh, ngribetin, atau bahkan sekedar buang-buang waktu saja menurut mereka. Adzan yang berkumandang sehari lima kali sama sekali tidak menggugah jiwa mereka. Seruan agung “hayya alash sholah, hayya alal falah/ marilah kita sholat, marilah kita menuju kepada kemenangan” selalu berlalu begitu saja. Selangkahpun kaki mereka tak mampu bergerak menuju masjid. Padahal, mereka boleh jadi orang-orang yang kuat mendaki gunung tinggi dan bolak-balik ke luar negeri. Lalu, di manakah mereka dengan hadits yang sangat agung ini?

بَيْنَ العَبْدِ وَبَيْنَ الكُفْرِ وَالإِيْمَانِ الصَّلَاةُ فَإِذَا تَرَكَهَا فَقَدْ أَشْرَكَ

“Pemisah Antara seorang hamba dengan kekufuran dan keimanan adalah shalat. Jika ia meninggalkannya, maka ia melakukan kesyirikan.” (HR. Ath Thobari dishohihkan Syaikh Al Albani).

Bukan hanya sholat, kewajiban menutup aurat dengan jilbab bagi muslimah masih terlalu banyak diabaikan oleh para muslimah di negeri ini. Padahal, mayoritas penduduk negeri ini adalah muslim. Terkadang susah dibedakan antara zhohir wanita muslimah dengan wanita kafir karena penampilan yang tidak islami. Kondisi ini diperparah dengan celotehan ngawur tokoh-tokoh liberal yang menyatakan bahwa jilbab hanya sekedar budaya Arab bukan perintah Alloh ta'ala. Dampaknya, justru wanita muslimah yang berjilbab syar’i yang dituduh aliran sesat, aneh, teroris, fundamentalis, ekstrimis dan semisalnya. Padahal, justru merekalah yang sebanarnya aneh. Ya, sangat aneh karena mengaku muslimah namun enggan menutup aurot. Ajaran Islam dari manakah seperti itu?

2.Pembangkangan dalam masyarakat
Meskipun mayoritas masyarakat di negeri ini adalah muslim, namun masyarakat islami belum terwujud sepenuhnya dalam kehidupan. Dominasi masyarakat masih diwarnai dengan dominasi jahiliyah. Hal ini bisa kita saksikan dengan berbagai pembangkangan masyarakat terhadap aturan-aturan Alloh ta'ala.
Budaya pacaran telah dianggap budaya yang sah-sah saja. No problem, yang penting tidak sampai kumpul kebo kata mereka. Sebagian orang tua ada yang merasa resah ketika putrinya tidak pernah disambangin pemuda abal-abal untuk mengajak kencan dan pacaran. Banyak pemuda dan pemudi yang justru minder karena berstatus jomblo karena selalu dikecengin oleh teman sepergaulan. Tidak hanya pacaran, ikhtilath, bersalaman dengan lawan jenis saat berjumpa juga telah menjadi budaya masyarakat kita. Bahkan, kasus hamil di luar nikah semakin “dimaklumi” masyarakat karena saking banyaknya modus tersebut terjadi di kota sampai di desa-desa. “Ujung-ujungnya juga sama, akhirnya toh dinikahkan juga” celoteh mereka.

Masih banyak pembangkangan syariat islam di masyarakat yang dianggap biasa seperti budaya suap-menyuap, ghibah/gosip, memanggil dengan julukan dan panggilan jahiliyah dan masih banyak lagi. Realita ini seringkali terjadi bukan hanya karena faktor kebodohan saja. Banyak elemen masyarakat yang sebenarnya mengerti namun tidak suka jika nilai-nilai islam membahana di masyarakat. Allohul Musta’an.

3.Pembangkangan dalam lingkup negara
Hari ini banyak negara yang mayoritas penduduknya kaum muslimin namun tidak menerapkan hukum Alloh ta'ala. Undang-undang yang diterapkan pun juga bukan undang-undang yang bersumber dari hukum Alloh, namun justru dari hukum-hukum jahiliyah. Akhirnya, kaum muslimin sendiri justru menjadi korban berbagai macam kezholiman. Miras dan narkoba menyebar dimana-mana, perzinaan didukung dan dilokalisasi terang-terangan, riba dihalalkan, aliran-aliran sesat bebas bergerak merekrut massa, paham liberalisme, sekulerisme, pluralisme beragama malah dibiarkan merusak generasi bangsa, pergaulan bebas dan budaya barat dan sex bebas melibas generasi muda melalui berbagai media.

Ironisnya tidak sedikit kaum muslimin yang ketika diseru kepada Islam yang kafah/ sempurna justru phobia. Ada yang meragukan syariat Islam, ada yang benci, dan ada juga yang memang lebih memilih hukum aturan jahiliyah. Sedikit sekali orang-orang yang sami’na wa atho’na dengan perintah Alloh ta'ala. Kebanyakan mereka mendengar namun tidak tunduk kepada perintah Alloh. Semoga Alloh ta'ala menjadikan hati kita tunduk kepada setiap syariat Alloh Subhanahu wa ta'ala.

"Jangan seperti Bani Isroil"

Mendengar kebenaran namun mengingkari dan menolaknya adalah salah satu ciri utama kaum Bani Isroil. Alloh ta'ala menjelaskan hal tersebut di dalam firman-Nya.

“Orang-orang Yahudi, mereka mengubah perkataan dari hakikat yang sesungguhnya. (mengubah arti kata-kata, tempat atau menambah dan mengurangi). mereka berkata, “Sami’na wa ‘ashoina/Kami mendengar”, tetapi Kami tidak mau menaatinya. Mereka juga mengatakan, “Dengarlah” sedang kalian sebenarnya tidak mendengar apa-apa karena ketulian hati mereka. Merekapun mengatakan, “Raa’ina” (kata ejekan kebodohan kepada Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wasallam), dengan bersilat lidah serta mencela agama. Sekiranya mereka mengatakan : “sami’na wa atho’na/kami mendengar dan kami taat, dengarkanlah, dan perhatikanlah kami”, tentulah hal itu lebih baik bagi mereka dan lebih tepat. Akan tetapi Allah mengutuk mereka, karena kekafiran mereka. mereka tidak beriman kecuali iman yang sedikit sekali.(QS. An Nisa’ [46]:46)

Begitulah karakter Bani Isroil yang terkenal dengan pembangkangannya kepada Alloh ta'ala dan para Nabi-Nya. Mereka mendengar perkataan yang haq namun hati mereka mengingkarinya. Hasad, sombong, dan angkuh memenuhi jiwa mereka sehingga kebenaran yang didengar tidak menjadikan jiwanya tunduk terhadap syariat Alloh ta'ala. Sungguh rugi jika sifat ini ada pada diri, masyarakat, dan bangsa kita. Semoga Alloh ta'ala selamatkan kita dari itu semua.

"Dengarkan dan ikuti yang terbaik!"

Orang yang berakal adalah mereka yang mendengar dan mengikuti perkataan yang terbaik. Meskipun terkadang kebenaran yang ia dengar sangat pahit dan bertentangan dengan hawa nafsunya, namun ia tidak menolaknya. Ia mencoba berlapang dada karena yang ia cari adalah kebenaran dari siapaun datangnya. Mereka- mereka itulah pemilik jiwa yang sehat dan fitrah yang lurus. Sungguh beruntung siapa saja menyimak perkataan lalu mengikuti yang terbaik untuk menjadi pribadi yang sami’na wa atho’na. Sungguh indah sekali firman Alloh ta'ala berikut ini.

“Orang-orang yang mendengarkan perkataan kemudian mengikuti apa yang terbaik dari apa yang mereka dengar (ajaran Al-Qur’an) mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk. Mereka itulah orang-orang yang berakal.” (QS. Az Zumar[39]:18)

Wallahu'alam,
Wassalamu'alaikum.

Kamis, 04 Februari 2016

Bahagia itu dekat

Sore itu sesaat pulang kantor, saya mampir disebuah kedai soto di jl. Gusti Ngurah Rai, Klender (Bekasi)......
Memesan semangkok soto dan duduk membaca koran menunggu macet yg blm juga terurai.

Seorang Ibu setengah tua dg 2 anak, penampilan sederhana masuk:
"Mas, berapa harga semangkok soto ?" Tanya ibu. "Rp10.000 Bu". kata penjual soto dg senyuman.

"Kedua anak saya sungguh ingin makan soto, tapi uang saya hanya Rp 7000, apa bisa dibuat 2 porsi walau hanya kuah dan sedikit mie, tak menjadi masalah ?" tanya ibu sedikit Ragu.

"Oh, mari Bu masuk, silahkan duduk". Kata mas penjual soto.

tak lama 3 mangkok soto berukuran besar sudah dihidangkan di depan...

"Tapi uang saya hanya Rp 7000...Mas ?" Tanya ibu sekali lagi dg sedikit ragu.
sang ibu masih punya harga diri untuk tdk meminta penuh.

"Oh...gpp bu, ibu bertiga makan saja dan simpan uang ibu".
Ibu itu tersenyum dan membungkukan 1/2 tubuhnya.

Saya tersenyum kagum, melihat kebaikan penjual soto...

5 menit setelah ibu dan anak beranjak pergi, seorang pemuda yg dari tadi duduk dipojok membayar dg uang Rp 100.000 dan pergi begitu saja.

"Mas, ini kembaliannya." kata tukang soto.

"Saya makan 1 mangkok dan 1 bungkus kerupuk, sisanya untuk bayar Ibu dan 2 anak tadi Bang." Kata pemuda itu sambil menghidupkan sepeda motornya.

Saya benar2 terpesona, dg kebaikan2 yg dihadirkan di depan mata.
Si ibu miskin yg jujur yg tak mudah meminta ....
penjual soto yg baik dan pemuda yg pemurah...
dan sayapun kecipratan kebahagiaan krn melihat kejadian itu.

Jika saja setiap orang tdk melulu menggunakan hukum dagang dan transaksional, tentu pintu2 kesempatan berkah akan banyak dibuka.

Berbuat baik itu indah....Jika saja setiap orang lebih dahulu MEMBERI (GIVER) bukan MEMINTA (TAKER), dunia akan tersenyum,

(Kiriman dari seorang sahabat yang baik hati)
Semoga bermanfaat untuk semua.

Untuk menambah kebaikan kita, boleh anda bagikam kepada sahabat-sahabat anda