Sore itu sesaat pulang kantor, saya mampir disebuah kedai soto di jl. Gusti Ngurah Rai, Klender (Bekasi)......
Memesan semangkok soto dan duduk membaca koran menunggu macet yg blm juga terurai.
Seorang Ibu setengah tua dg 2 anak, penampilan sederhana masuk:
"Mas, berapa harga semangkok soto ?" Tanya ibu. "Rp10.000 Bu". kata penjual soto dg senyuman.
"Kedua anak saya sungguh ingin makan soto, tapi uang saya hanya Rp 7000, apa bisa dibuat 2 porsi walau hanya kuah dan sedikit mie, tak menjadi masalah ?" tanya ibu sedikit Ragu.
"Oh, mari Bu masuk, silahkan duduk". Kata mas penjual soto.
tak lama 3 mangkok soto berukuran besar sudah dihidangkan di depan...
"Tapi uang saya hanya Rp 7000...Mas ?" Tanya ibu sekali lagi dg sedikit ragu.
sang ibu masih punya harga diri untuk tdk meminta penuh.
"Oh...gpp bu, ibu bertiga makan saja dan simpan uang ibu".
Ibu itu tersenyum dan membungkukan 1/2 tubuhnya.
Saya tersenyum kagum, melihat kebaikan penjual soto...
5 menit setelah ibu dan anak beranjak pergi, seorang pemuda yg dari tadi duduk dipojok membayar dg uang Rp 100.000 dan pergi begitu saja.
"Mas, ini kembaliannya." kata tukang soto.
"Saya makan 1 mangkok dan 1 bungkus kerupuk, sisanya untuk bayar Ibu dan 2 anak tadi Bang." Kata pemuda itu sambil menghidupkan sepeda motornya.
Saya benar2 terpesona, dg kebaikan2 yg dihadirkan di depan mata.
Si ibu miskin yg jujur yg tak mudah meminta ....
penjual soto yg baik dan pemuda yg pemurah...
dan sayapun kecipratan kebahagiaan krn melihat kejadian itu.
Jika saja setiap orang tdk melulu menggunakan hukum dagang dan transaksional, tentu pintu2 kesempatan berkah akan banyak dibuka.
Berbuat baik itu indah....Jika saja setiap orang lebih dahulu MEMBERI (GIVER) bukan MEMINTA (TAKER), dunia akan tersenyum,
(Kiriman dari seorang sahabat yang baik hati)
Semoga bermanfaat untuk semua.
Untuk menambah kebaikan kita, boleh anda bagikam kepada sahabat-sahabat anda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar