Minggu, 27 Desember 2015

SABAR DAN DOA, 1 PAKET

Sungguh Allah memiliki skenario yang indah dalam memberikan jawaban atas setiap ikhtiar dan doa hambaNya melalui cara yang tidak disangka-sangka, bahkan di luar nalar logika kita. Ketidakmampuan kita dalam menemukan jawaban dari Allah SWT mungkin karena kita masih jauh dari Allah, maka mari kita renungkan pesan cinta yang sangat luar biasa dari Allah SWT:

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, (jawablah) bahwa Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku,” (QS Al-Baqarah 186).

Jangan pernah merasa ragu dan lelah dalam berikhtiar dan berdoa kepada Allah SWT. Allah selalu menyaksikan setiap episode yang kita lalui. Allah tahu apa yang kita minta, Allah tahu apa yang kita inginkan, Allah tahu apa yang kita harapkan. Maka hal terbaik yang seharusnya kita minta dari Allah adalah agar Allah memberikan jawaban yang terbaik menurut Allah, bukan menurut kita.

Sertakan selalu hati dan prasangka yang baik agar Allah membukakan hati kita untuk bisa menangkap jawaban dari setiap ikhtiar dan doa yang kita minta kepada Allah. Kesungguh-sungguhan kita tidak akan pernah sia-sia di hadapan Allah. Jangan pernah berprasangka Allah tidak akan menjawab setiap doa dan ikhtiar kita, yakinlah bahwa Allah punya rencana lain di balik rencana yang kita siapkan. ��

�� http://blog.berdakwah.net/menyikapi-jawaban-atas-setiap-doa-dan-ikhtiar/

Minggu, 20 Desember 2015

Dicampakkan Bukan Berarti…

By: Ust Ahmad Zainuddin, Lc

Nabi Yusuf 'alaihissalam dipenjara dan beliau bersama dua pemuda.

Nabi Yusuf 'alaihissalam lebih tampan dan lebih berilmu dan lebih segalanya dari mereka berdua.

AKAN TETAPI ALLAH mengeluarkan dua kawan Nabi Yusuf 'alaihissalam dari penjara sebelum beliau.

Dan Nabi Yusuf 'alaihissalam masih saja mendekam di dalam penjara beberapa tahun setelah mereka, PADAHAL BELIAU MEMILIKI KEMULIAAN! TETAPI teman pertama beliau keluar dari penjara untuk MENJADI BUDAK! Dan teman kedua beliau keluar dari penjara UNTUK DISALIB!

SEDANGKAN NABI YUSUF 'alaihissalam lama menunggu untuk keluar dari penjara, TETAPI KETIKA BELIAU KELUAR, BELIAU MENJADI PENGUASA MESIR!!!

#NOTEPALINGPENTING!

Kepada siapa saja yang terlambat angan dan citanya... Tidaklah Allah mengambilnya kecuali karena ada hikmahnya dan tidaklah Allah menyisakannya kecuali karena ada rahmat-Nya.

TERKADANG TERLAMBAT ANGAN DAN CITA TERGAPAI, TERNYATA AGAR LEBIH BANYAK ANUGERAH DIBALIKNYA!!!

"BERBAIK SANGKALAH KEPADA ALLAH TAALA"

@kajianislam

Kamis, 03 Desember 2015

Percakapan Jururawat dan Pasien Rumah Sakit

Pasien "Abang jururawat, seneng ya kerja di rumah
sakit ? Sdh lama ya kerja di sini ?"
Jururawat:→ "lumayanlah. ada suka dan dukanya Tapi,
selama 5 tahun kerja di sini, dapat banyak pengalaman
yang berkesan yang orang luar sana takkan
mengetahuinya
Pasien : "Apa yang menyenangkan ? Perawat2nya
cantik2 ya ?"
Jururawat: →"Bukan. Itu biasa saja. Ada yang lagi yg
lebih mengesankan
Pasien: "Wah, apa itu?"
Jururawat →"Di sini setiap hari saya lihat pasien
meninggal dunia. Kerja saya ngurusi kencing dan berak
mereka, bersihkan mereka sampai ke urusan jenazah.
→ Apa yang saya lihat sepanjang saya bekerja di RS
ini, betapa ramainya di antara mereka yang sudah
meninggal..sebelum meninggal meminta-minta apakah
ada dari keluarga ahli waris atau jururawat yg bawa
kitab al-Quran.
→ Ada yang gak bisa baca alQuran, ada yang suruh
kami bacakan. Ada juga yang tidak sempat sentuh al-
Quran, tak sempat baca al-Quran, Allah telah
mengambil nyawa mereka.
Saat dibacakan al-Quran pada mereka, berlinanganlah
air mata mereka.
→Saya lihat betapa orang-orang yang berada di saat2
akhir kehidupannya, sebagian besar ingin sekali
menyentuh al-Quran. Kalau bisa, maunya mati dengan
peluk al-Quran. Pengalaman-pengalaman yang saya
lalui di sini buat hati ini insaf.sadar ttg satu hal yang
sangat penting."
Pasien: "Hm. Apa dia?"
jururawat: →"Apa yang kita biasa pegang ketika kita
masih sehat, apa yang kita biasa baca dan belai ketika
masih hidup....itu jugalah yang kita akan dapat pegang
dan sentuh di akhir hayat.
Jika kita selalu pegang handphone di tangan setiap
waktu ..sholat tdk tepat waktu ..sepanjang waktu
memegang HP dan sibuk gadget... mungkin pula di akhir
hayat kita nanti...itu pula yg kita kerjakan.
Dapatkah kita sentuh dan pegang al-Quran? Sedangkan
tangan kita tak biasa pegang al-Quran, sehari sekali
pun susah membuka al-Quran apalagi membaca atau
mentadabburinya. yaa.. Allah ar Rahman ..ar Rahim..
Sungguh, kita sdh tak perlu handphone atau gadget di
akhir nyawa kita..kita sangat memerlukan al-
Quran...barulah kita sadar saat itu bhw waktu yg kita
milki sdh terbuang begitu saja...... ohh...Allah..Al
lah..."
Pasien "(meneteskan air mata..)..mas Jururawat tolong
bacakan saya al-Quran...saya tak bisa baca
alQuran..saya buta tajwid... "
Jururawat itu tersenyum. Dikeluarkan al-Quran mini
dari kantong bajunya. lalu dia membacakan alQuran
pada pasien itu
✔Hampir 9 dari 10 pasien yang beragama islam yang
berada di Rumah sakit itu kebanyakannya
memperlihatkan wajah penuh kesedihan serta menyesal,
menyesal dan menyesal tdk ambil kesempatan untuk
membaca Quran ketika sehat dan lapang ?
✔Wajah2 ketakutan dan seram bila ambang maut
mendekati ? naudzubillah
...Saya sbg penulis cerita ini tersadar pula akan waktu
yg sdh ter sia2kan ..juga pembaca.yang membaca
posting ini belum terlambat dan pintu taubat luas
terbuka untuk kita memulakan ...aamiin.
Imam Al Ghazali berkata:
Yang singkat itu - "waktu"
Yang menipu itu - "dunia"
Yang dekat itu - "kematian"
Yang besar itu - "hawa nafsu"
Yang berat itu - "amanah"
Yang sulit itu - "ikhlas"
Yang mudah itu - "berbuat dosa"
Yang susah itu - "sabar"
Yang lupa itu - "bersyukur"
Yang membakar amal itu - "mengumpat"
Yang ke neraka itu - "lidah"
Yang berharga itu - "iman"
Yang mententeramkan hati itu - "teman sejati"
Yang ditunggu Allah SWT itu -"TAUBAT"

Sabtu, 28 November 2015

Kata-kata motivasi

"Pedang paling kuat dan tajam
adalah logam besi yang mendapatkan
tempaan paling keras pada nyala api
yang sangat panas, jangan harap
menjadi kuat jika tidak berani
hadapi ujian dan kerasnya hidup.

Sebatang korek api
tidak akan pernah bersinar,
bercahaya, dan bermanfaat
sebelum ia terbakar,
jangan pernah harap kesuksesan
tanpa perjuangan dan pengorbanan,
tak akan berhasil seseorang
sebelum merasakan kegagalan"

Terserah (seburuk) apa
yang orang katakan tentangmu
percayalah itu bukan dirimu

Matahari mampu bersinar lebih lama lagi...
Tapi dia tetap memberi waktu bagi sang bulan...

Aku mengamati semua sahabat...
Dan tidak menemukan sahabat
yang lebih baik daripada menjaga lidah...

Aku merenungkan segala jenis amal baik...
Namun tidak mendapatkan yang lebih baik
daripada memberikan nasihat baik...

Aku mencari segala bentuk rezeki...
Tapi tidak menemukan rezeki
yang lebih baik daripada sabar...

Kekuatan yang sesungguhnya
tidak memukul dengan keras ,
tetapi tepat sasaran

"Kemenangan adalah saat dimana kita
dalam keterbatasan, tapi masih sanggup
menghasilkan karya terbaik.
Kemenangan adalah saat kejujuran lebih kita utamakan,
daripada mendahulukan ego dan gengsi diri sendiri.

"jika sesuatu tidak berhasil membunuhmu,
maka ia akan membuatmu lebih kuat"

"Jika kamu tidak tahu atau bingung tentang siapa yang kamu sayangi, ingat-ingatlah saat-saat dimana kamu berada dalam suasana yang tidak ingin kamu kenang, disitulah kamu mengenali dirimu sebernarnya dan juga siapa yang paling kamu sayangi"

"The best revenge is Living Well"
maknanya: "cara balas dendam terbaik adalah hidup lebih baik dr org yg membenci atau menyakiti kita.

TUHAN memberikan Makanan Pada Setiap Burung,
Tapi Tidak Melempar Langsung Ke Sarangnya...

Sumber : grup wa

*am

L o v e

Love is something that you can’t describe enough, but you can feel it with all of your heart.
Love is a precious thing in life that is given by God.
Love is Everything about Allah SWT.
.
Ya, karna hanya cintaNya yg selalu menguatkan, tak pernah patah, memudar, ataupun menghilang.
Meski seringkali hambaNya mengkhianati, lupa, dan menjauh..
.
Dekapan kasih sayangNya selalu hadir mengiringi setiap hembusan nafas dr setiap hambaNya.
Meski berkali-kali ternodai oleh dosa, ampunan serta kasih sayangNya selalu ada melebihi permohonan ampun setiap hambaNya..
.
Ya..Cinta yg selalu memaafkan, menentramkan, menguatkan, memotivasi, membangun, memberikan cahaya kehidupan, dan cinta yang abadi, hanyalah cinta dariNya, Tuhan Semesta Alam..
.
Cintai Allah di atas segalanya. Dan Cintailah agamamu, maka kau akan menemukan cara mencintai seseorang dengan tepat.
Dengan cinta yang diberkahi dan diridhai.. hanya karenaNya.
Sehingga ketika kau mencintai hambaNya, cintamu kepadaNya akan bertambah dan in syaa Allah kekal hingga dalam surgaNya.
aamiin. :)
.
.
*inspired from song:
I Love You So - Maher Zain
.
.
Kontribusi oleh @sarahzania

#duniajilbab

Jumat, 27 November 2015

Jangan Pernah Remehkan Sekecil Apapun Kebaikan

Jika engkau melihat seekor semut terpeleset dan jatuh di air, maka angkat dan tolonglah ia... barangkali itu menjadi penyebab ampunan bagimu di akhirat.

Jika engkau menjumpai batu kecil di jalan yang bisa menggangu jalannya kaum muslimin, maka singkirkanlah ia, barangkali itu menjadi penyebab dimudahkannya jalanmu menuju syurga.

Jika engkau menjumpai anak ayam terpisah dari induknya, maka ambil dan susulkan ia dengan induknya, semoga itu menjadi penyebab Allah mengumpulkan dirimu dan keluargamu di surga.

Jika engkau melihat orang tua membutuhkan tumpangan, maka antarkanlah ia... barangkali itu mejadi sebab kelapangan rezekimu di dunia.
.
Jika engkau bukanlah seorang yang mengusai banyak ilmu agama, maka ajarkanlah alif ba' ta' kepada anak-anakmu, setidaknya itu menjadi amal jariyah untukmu... yang tak akan terputus pahalanya meski engkau berada di alam kuburmu.

JIKA ENGKAU TIDAK BISA BERBUAT KEBAIKAN SAMA SEKALI, MAKA TAHANLAH TANGAN DAN LISANMU DARI MENYAKITI... SETIDAKNYA ITU MENJADI SEDEKAH UNTUK DIRIMU.

Al-Imam Ibnul Mubarak Rahimahullah berkata,
“Berapa banyak amalan kecil, akan tetapi menjadi besar karena niat pelakunya. Dan berapa banyak amalan besar, menjadi kecil karena niat pelakunya”

Jangan pernah meremehkan kebaikan, bisa jadi seseorang itu masuk surga bukan karena puasa sunnahnya, bukan karena panjang shalat malamnya tapi bisa jadi karena akhlak baiknya dan sabarnya ia ketika musibah datang melanda.

Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa Sallam bersabda,
“Jangan sekali-kali kamu meremehkan kebaikan sedikitpun, meskipun (hanya) kamu bertemu dengan saudaramu dalam keadaan tersenyum.” (HR. Muslim)

(Fadlan Fahamsyah)

Minggu, 22 November 2015

Level Seorang Muslim

"Sesungguhnya kehidupan di dunia ini hanya digerakkan oleh sedikit manusia, terutamanya seorang Muslim.
Dari seluruh Muslim yang ada, hanya sedikit yang sadar.
Dari sedikit yang sadar itu, lebih sedikit lagi yang berdakwah.
Dari jumlah yang sedikit dalam berdakwah, lebih sedikit lagi yang berjuang.
Dan dari sedikit yang berjuang, hanya sedikit yang sabar.
Begitu pula dari mereka yang sedikit dalam bersabar itu, lebih sedikit lagi yang sampai pada akhir perjalanan (Istiqomah)." (Hasan Al-Banna)

Dalam level ini ternyata manusia akan disaring hingga terdapatlah yang paling baik dari yang baik. mendapat posisi yg baik saja adalah suatu perjuangan yg tak lekang oleh rintangan. Jadi, jangan menyerah untuk berbuat kebaikan perbaiki niat karena Allah, karena kita tak tahu dari amalan mana yg Allah naikkan derajat kita (manusia).

#MuslimahPeradaban

Jumat, 20 November 2015

Sang Imam pun menangis

Nu'man bin Tsabit  dikenal dengan sebutan Abu Hanifah, atau populer disebut Imam Hanafi, pernah berpapasan dengan anak kecil yg berjalan mengenakan sepatu kayu (terompah kayu).

Sang imam berkata :
Hati-hati, Nak dengan sepatu kayumu itu Jangan sampai kau tergelincir.

Bocah ini pun tersenyum dan mengucapkan terima kasih atas perhatian Abu Hanifah.
Bolehkah saya tahu namamu, Tuan? tanya si bocah.
Nu'man namaku, Jawab sang imam.

Jadi, Tuan lah yang selama ini terkenal dengan gelar al-imam al-a'dhom. (Imam agung) itu..?? Tanya si bocah.

Bukan aku yang memberi gelar itu, Masyarakatlah yang berprasangka baik dan memberi gelar itu kepadaku.

"Wahai Imam, hati - hati dengan gelarmu.
Jangan sampai Tuan tergelincir ke neraka karena gelar...!

Sepatu kayuku ini mungkin hanya menggelincirkanku di dunia. Tapi gelarmu itu dapat menjerumuskan mu ke dalam api yang kekal jika kesombongan dan keangkuhan menyertainya.

Ulama besar yang diikuti banyak umat Islam itupun tersungkur menangis....
Imam Abu Hanifah bersyukur. Siapa sangka, peringatan datang dari lidah seorang bocah.

Betapa banyak manusia tertipu karena jabatan, tertipu karena kedudukan, tertipu karena gelar, tertipu karena kemaqoman, tertipu karena status sosial...

Jangan sampai kita tergelincir... jadi angkuh dan sombong karena gelar, jabatan, status sosial dan kebesaran di dunia.

Pepatah mengatakan...
Sepasang tangan yang menarikmu kala terjatuh lebih harus kau percayai dari pada seribu tangan yg menyambutmu kala tiba di puncak kesuksesan.

Rabu, 11 November 2015

Kartu Hasil Psikotest

Kartu Hasil Psikotest
Kepribadian Anda :
ISFJ
Introvert, Sensing, Feeling, Judging
Pekerjaan Cocok : Dokter Gigi / Administrator Perawatan Kesehatan / Perawat / Patolog Ilmu Wicara / Dokter Hewan / Guru PAUD / Administrator Sekolah / Konselor / Pekerja Sosial / Ahli Biologi / Ilmuwan Makanan / Peneliti Medis / Ilmuwan Konservasi / Pustakawan

Grafik Kepribadian (ISFJ)
Analisis Cermin Diri

Introvert
Perkembangan Moral & Rohani
Lebih mudah diatur dan dididik.
Lebih penurut dan kata hatinya mudah terganggu.
Biasanya mereka hadir pada acara-acara yang bersifat rohani.
Masalah terbesar mereka adalah problema rasa bersalah.
Kebutuhan mereka yang terbesar adalah keyakinan bahwa dosa-dosa mereka telah diampuni atau dengan kata lain kesalahan yang pernah mereka perbuat telah benar-benar dimaafkan.
Hasil Akademis
Biasanya lebih mudah menangkap pelajaran dan grade mereka agak tinggi. Namun ada juga pengaruh faktor lainnya, seperti inteligensia dan motivasi.
Lebih mendisiplinkan diri untuk belajar dengan baik.
Kaum introvert memperoleh motivasi dan dorongan yang kuat melalui pujian.
Popularitas
Cenderung untuk menyendiri di kamar atau hanya mempunyai satu atau dua kawan saja.
Kesanggupan Untuk Berkonsentrasi
Daya konsentrasi mereka lebih tinggi dan lebih lama.
Kurang sanggup menjalani ujian tulisan yang panjang-panjang karena daya konsentrasi mereka sangat pendek untuk hal itu.
Lekas bosan dengan bacaan yang panjang-panjang.

Sensing
Secara mental mereka hidup di masa sekarang, menghadirkan kesempatan-kesempatan masa kini, menggunankan common sense (apa kata orang kebanyakan), menciptakan solusi praktis, detail pada fakta, bisa mengimprovisasi dari pengalaman masa lalu, suka bila informasi yang didapat konkret (tidak suka menebak-nebak).

Pengalaman menjadi ukuran dalam memecahkan masalah.
Senang menerapkan apa yang dipelajari.
Menyelesaikan tugas tahap demi tahap.
Fokus pada apa yang ada.
Menikmati masa sekarang dan enggan mengorbankannya untuk kebaikan masa depan.
Memperhatikan rincian dan bagian-bagian khusus.
Hidup pada masa kini dan menikmati semua yang ada.
Lebih suka mengerjakan hal-hal praktis dan pragmatik.
Menyukai hal-hal pasti yang dapat diukur.
Mematuhi petunjuk dan memperhatikan bagian-bagian kecil.

Feeling
Mempertimbangkan akibat dari suatu hal pada orang lain, butuh konsensus dan pendapat yang populer, tidak suka konflik dan cenderung menghindarinya.

Memutuskan berdasarkan perasaan.
Bekerja berdasarkan keyakinan pribadi.
Lembut hatinya dan bijaksana.
Menghargai empati dan mengutamakan harmoni.
Memperhatikan keselarasan dan hubungan baik.
Memandang kejadian sebagai peserta, bagian dari situasi dan ikut masuk dalam situasi.
Mempunyai pandangan sesaat dan bersifat pribadi.
Menghargai secara spontan.
Judging
Seseorang yang menyukai hidup dengan teratur, memiliki jadwal yang terorganisir, lingkungan yang teratur, dan serba keteraturan.

Memutuskan dengan pasti.
Menyukai batas-batas dan kategori-kategori yang jelas.
Merasa nyaman dalam lingkungan yang jelas batasannya.
Menyukai aturan dan struktur yang jelas.
Menyukai hidup yang terencana.
Menghadapi batas waktu pengerjaan sesuai tugas dengan membuat rencana jauh sebelumnya.
Mengambil keputusan dengan cepat.
Menimbulkan kesan menuntut, kaku, tegang bagi para perceptor.

More About ISFJ
isfj-badge
ISFJ tenang, berbakti, praktis, dan perhatian. ISFJ terfokus pada masa kini dan sekarang dan sering mencari solusi praktis dan berguna untuk masalah yang dihadapi orang-orang dan organisasi yang mereka pedulikan. ISFJ mengambil komitmen mereka secara serius, dan cenderung mendukung prosedur ketika menyelesaikan tugas. Mereka peka terhadap kebutuhan orang lain dan menikmati kolaborasi, ketika semua bekerja menuju tujuan yang sama.

ISFJ menggunakan semua indra mereka untuk menyerap rincian tentang lingkungan mereka dan orang-orang di sekitar mereka. Mereka memproses pengamatan mereka secara internal, sering mengumpulkan sejumlah besar pengetahuan dan pengalaman. ISFJ kemudian menggunakan pengetahuan tersebut untuk mengambil kenangan yang sangat rinci, yang dapat memukau orang lain.

ISFJ berorientasi terhadap realitas saat ini dan fakta, dan tradisi penghormatan dan pengalaman. Sering pragmatis, mereka mungkin enggan untuk mencoba metode atau ide-ide baru jika mereka tidak melihat kegunaannya secara langsung. Setelah ISFJ telah berhati-hati dan benar-benar mempertimbangkan fakta situasi dan mencapai kesimpulan, mereka sering bertindak tegas. Karena mereka cenderung sangat berhati-hati dalam proses pengambilan keputusan dan iman mereka dalam analisis praktis dan masuk akal, ISFJ cenderung membentuk opini perusahaan, dan mereka memilih untuk tidak berubah. ISFJ menghargai struktur dan ketertiban, dan cenderung mendekati peran atau proyek dengan disiplin dan dedikasi. Mereka menikmati menggunakan keterampilan organisasi yang berkembang dengan baik untuk menjaga kebutuhan orang lain, dan cenderung untuk tinggal di belakang layar, memberikan dukungan lembut dan perhatian.

Dinamika Tipe ISFJ

Inti dari tipe kepribadian ISFJ adalah Sensing introvert. Fungsi dominan ini menuntun cara ISFJ mengumpulkan informasi dan mengaturnya dalam pikiran mereka sendiri. Menggunakan Sensing introvert, ISFJ mengumpulkan gudang informasi rinci berdasarkan pengamatan mereka pada orang dan dunia di sekitar mereka, menciptakan sekumpulan pengetahuan praktis yang dapat mereka gunakan untuk membantu dan memenuhi kebutuhan orang lain.
Fungsi tambahan untuk ISFJ adalah Feeling extraverted. Fungsi mental ini mendukung Sensing introvert dominan mereka untuk membantu mereka mengevaluasi informasi dan menimbang pilihan di dunia di sekitar mereka. Menggunakan Feeling extraverted, ISFJ melagu ke orang lain untuk menciptakan hubungan yang harmonis dan mengatur lingkungan untuk memenuhi kebutuhan praktis masyarakat.

Fungsi Thinking tersier kurang berkembang untuk sebagian ISFJ, terutama di awal kehidupan. Ketika fungsi ini tidak berkembang dengan baik, ISFJ mungkin mengalami kesulitan menggunakan logika obyektif untuk mengevaluasi pilihan.

Fungsi rendah untuk ISFJ, atau fungsi yang paling mungkin sadar dan berkembang dengan baik, adalah Intuition extraverted. Ketika fungsi ini tidak dikembangkan, ISFJ dapat menganggap hal tersebut sebagai sebuah tantangan untuk membayangkan kemungkinan dan melakukan koneksi di dalam apa yang mereka lihat.

ISFJ Di Masyarakat

ISFJ adalah jenis yang paling umum di penduduk AS, dan jenis yang paling umum di kalangan wanita. ISFJ membentuk :
14% dari populasi umum
19% perempuan
8% pria
para ISFJ Yang Terkenal

ISFJ yang terkenal diantaranya adalah Ibu Teresa, George HW Bush, Laura Bush, Raja George VI, dan Clara Barton.
ISFJ Di Tempat Kerja

Di tempat kerja, ISFJ dimotivasi oleh keinginan untuk membantu orang lain dengan cara yang terorganisir praktis. ISFJ didorong oleh inti nilai-nilai pribadi mereka, biasanya termasuk menjunjung tinggi tradisi/aturan, merawat orang lain, dan bekerja keras.

ISFJ menikmati pekerjaan yang membutuhkan perhatian terhadap detail dan kepatuhan terhadap prosedur yang ditetapkan, dan ingin menjadi efisien dan terstruktur dalam penyelesaian tugas mereka. Mereka lebih memilih struktur otoritas eksplisit dan ekspektasi yang jelas.

ISFJ biasanya lebih suka bekerja di belakang layar, dan ingin menerima pengakuan dengan cara yang rendah tanpa diperlukan untuk mempresentasikan karya mereka di depan umum. Mereka ingin merasa bahwa mereka telah memenuhi tugas mereka, tetapi tidak ingin didorong masuk ke dalam sorotan.

Sebuah pekerjaan yang ideal untuk ISFJ melibatkan pendefinisian dengan baik tugas-tugas pekerjaan yang mencapai hasil yang konkret atau bisa diamati, dan tidak memerlukan banyak pekerjaan berbanyak. Sebuah lingkungan kerja yang ideal untuk ISFJ mengandung unsur tertib, memberikan banyak privasi, dan termasuk rekan-rekan yang berbagi nilai-nilai ISFJ itu sendiri.

Selasa, 10 November 2015

Pentingnya Akhlak

Iman,- Jembatan untuk saling mencintai

Iman harusnya menjadi jembatan indah antara dua hati hamba Alloh untuk saling bersaudara dalam pelukan kasih sayang

Iman juga harusnya pula mengubah dua saudara layaknya pakaian yang saling menutupi ketika ada aib dan cela saudaranya ketika terbuka,layaknya pakaian yang menutup celah aurat untuk tidak terlihat

Ia pun menjadi sebab terindah untuk menjadikan setiap hamba Alloh berkasih sayang dalam iman untuk saling mengkuatkan dan bukan untuk saling melemahkan karena saudara iman selalu mengokohkan,bukan untuk merapuhkan

Iman pula yang harusnya menjadikan setiap mukmin mengerti tentang kewajiban memberikan akhlaq terbaik kepada saudaranya walopun terkdang berbeda dalam permsalahan ijitihadiyah...

Iman tak pernah pula menjadikan pemiliknya menjadi sombong dan angkuh menerima sesuatu yang berbeda dari saudaranya sebagaimna para sahabat kadang mereka berbeda tapi mereka tetap saling mengasihi

Maka berikanlah akhlaq terbaik yang engkau miliki kepada sesama mukmin karena sesungguhnya generasi terbaik ummat ini mereka belajar untuk berakhlaq sebelum mereka belajar untuk perkara lainnya karena apabila engkau dibenci karena kebenaran maka itu anugrah
dan apabila engkau dibenci karena akhlaq-mu,maka itu adalah musibah.

Betapa mulia kehidupan akhlaq bagi setiap mukmin, dengannya dia akan belajar menghargai sesama mukmin lainnya,sehingga bersama menuju kepada Alloh dengan saling mengkuatkan dan tidak saling merasa angkuh untuk menerima kebenaran serta bersikap menghargai segala perbedaaan apabila dia mengerti bahwa masalah yang ada memang bersumber kepada dalil dalil yang ada.

Marilah belajar akhlaq sebelum belajar perkara lainnya,bukankah Ibnu sirin mengatakan bahwa para sahabat mempelajari adab bersamaaan dengan mereka mempelajari ilmu (lihat kitab tadzkirotus samii' wal mutakallimin 1/2,kitab mausuuah adab assyariyyah abdul fathi sayyid nada 1/5)

Karena sesungguhnya seoarang mukmin memperhias dirinya di hadapan mukmin lainnya dengan adab dan akhlaqnya,bukan dengan ringan lisannya dengan menjatuhkan vonis kepada saudaranya tanpa disertai kemarufan dan membiarkan orang-orang kafir yang memerangi Islam selamat dari lisan meraka dan tindakan mereka

Bukankah Imam syafii menguraikan :" barang siapa yang ingin Alloh membukakan hatinya dan meneranginya ,maka hendaklah ia sering bersendirian dengan Alloh,sedikit makannya,meninggalakan perkataan orang yang bodoh dan membenci ahli ilmu yang tidak memiliki sikaf bijaksana dan beradab" (lihat kitab tadzkirotus samii' wal mutakallimin 1/2)

Renungan dari perkataan generasi terbaik--

Ruwaiyim mengatakan kepada anaknya :" wahai anakku jadikanlah amalmu ibarat garam dan akhlaqmu ibarat tepung,-perbanyaklah olehmu akhlaq yang mulia hingga perbandingan sebagaimana perbandingan tepung dan garam,-dalam satu adonan,-..karena banyak akhlaq walopun sdikit amal itu lebih mulia dari pada banyak amal tapi miskin akhlaq...(Lihat kitab alfaruq III/96)

Dan ibnu mubarak pun menyampaikan:" tidaklah aku mendapati sesuatu yang paling bermanfaat setelah taqwa daripada akhlaq dan adab yang mulia....

Ya Alloh muliakanlah akhlaq kami,luruskanlah lisan kami,santunkanlah sikap kami kpda saudara kami,dan indahkanlah ucapan kami kepada saudara-saudara kami....

Oe Mita
Uhibbukum Fillah
Barokallah fiikum

Selasa, 03 November 2015

Berwudhu sebelum Tidurr

MEMANG ini kedengarannya sepele. Tapi jangan anggap enteng soal ini, pasalnya Rasulullah senantiasa wudhu sebelum tidur.

Berwudhu, di samping bernilai ibadah juga bermanfaat besar bagi kesehatan dan memiliki Rahasia Tersembunyi. Secara tidak sadar, kita selalu menyepelekan hal berwudhu. Karena sesungguhnya berwudhu tidak sekedar membasahkan muka dari air saja.

Peneliti dari Universitas Alexandria, dr musthafa syahatah, yang sekaligus menjabat sebagai Dekan Fakultas THT, menyebutkan bahwa jumlah kuman pada orang yang berwudhu lebih sedikit dibanding orang yang tidak berwudhu.

Dengan ber-istisnaq (menghirup air dalam hidung) misalnya kita dapat mencegah timbulnya penyakit dalam hidung. Dengan mencuci kedua tangan, kita dapat menjaga kebersihan tangan. Kita juga bisa menjaga kebersihan kulit wajah bila kita rajin berwudhu. Selain itu, kita juga bisa menjaga kebersihan daun telinga dan telapak kaki kita, artinya dengan sering berwudhu kita dapat menjaga kesehatan tubuh kita.

Lalu, bagaimana jika berwudhu dilakukan sebelum tidur? Nah, para pakar kesehatan di dunia senantiasa menganjurkan agar kita mencuci kaki, mulut dan muka sebelum tidur. Bahkan, sejumlah pakar kecantikan memproduki alat kecantikan agar dapat menjaga kesehatan kulit muka.

Di samping itu tentunya anjuran untuk berwudhu juga mengandung nilai ibadah yang tinggi. Sebab ketika seseorang dalam keadaan suci, berarti ia dekat dengan Allah. Karena Allah akan dekat dan cinta kepada orang-orang yang berada dalam keadaan suci.

Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa tidur dimalam hari dalam keadaan suci (berwudhu’) maka Malaikat akan tetap mengikuti, lalu ketika ia bangun niscaya Malaikat itu akan berucap ‘Ya Allah ampunilah hamba mu si fulan, kerana ia tidur di malam hari dalam keadaan selalu suci’”. (HR Ibnu Hibban dari Ibnu Umar)

Jumat, 30 Oktober 2015

Cerita Inspirasi yang Mengharukan

Semoga bisa menginspirasi...
Ini adalah kisah yang saya dapat dari milis warga Indonesia yg bermukim atau pernah bermukim di Jerman.
Layak untuk dibaca beberapa menit, dan direnungkan seumur hidup.

Saya adalah ibu dari tiga orang anak dan baru saja menyelesaikan kuliah saya. Kelas terakhir yang harus saya ambil adalah Sosiologi.
Tugas terakhir dosen yang  diberikan kepada siswanya diberi nama "Smiling."
Seluruh siswa diminta untuk memberikan senyumnya kepada tiga orang asing yang ditemuinya dan mendokumentasikan reaksi mereka. Setelah itu setiap siswa diminta untuk mempresentasikan didepan kelas. Saya adalah seorang yg mudah bersahabat dan selalu tersenyum pada setiap orang. Jadi, saya pikir,tugas ini sangatlah mudah.

Setelah menerima tugas tsb, saya bergegas menemui suami n anak bungsu saya yang menunggu di taman kampus, lalu pergi ke restoran McDonald's yg berada di kampus. Pagi itu udaranya sangat dingin dan kering. Sewaktu suami saya akan masuk dalam antrian, saya minta agar dia saja yang menemani si Bungsu sambil mencari tempat duduk dan saya ikut antrian.
Ketika saya sedang dalam antrian, mendadak setiap orang di sekitar kami bergerak menyingkir, dan bahkan orang yang semula antri dibelakang saya ikut menyingkir keluar dari antrian.

Perasaan panik menguasai diri saya, ketika melihat mengapa mereka semua  menyingkir ? Saat berbalik saya membaui suatu "bau badan kotor" yang cukup menyengat, ternyata tepat di belakang saya berdiri dua orang lelaki tunawisma yang sangat dekil!
Saya bingung, dan tidak mampu bergerak sama sekali.

Ketika saya menunduk, tanpa sengaja mata saya menatap laki-laki yang lebih pendek, dan ia sedang "tersenyum" kearah saya. Lelaki ini bermata biru, sorot matanya tajam, tapi juga memancarkan kasih sayang. Ia menatap kearah saya, seolah ia meminta agar saya dapat menerima 'kehadirannya' ditempat itu.

Ia menyapa "Good day!" sambil tetap tersenyum. Secara spontan saya membalas senyumnya, dan seketika teringat oleh saya 'tugas' yang diberikan oleh dosen saya. Lelaki kedua sedang memainkan tangannya dengan gerakan aneh berdiri di belakang temannya.
Saya segera menyadari bahwa lelaki kedua itu menderita defisiensi mental, dan lelaki dengan mata biru itu adalah "penolong"nya. Saya merasa sangat prihatin setelah mengetahui bahwa ternyata dalam antrian itu kini hanya tinggal saya bersama mereka,dan kami bertiga tiba2 saja sudah sampai didepan counter.

Ketika wanita muda di counter menanyakan kepada saya apa yang ingin saya pesan, saya persilahkan kedua lelaki ini untuk memesan duluan.
Lelaki bermata biru segera memesan "Kopi saja, satu cangkir Nona."
Ternyata dari koin yang dia pegang hanya itulah yang mampu dibeli oleh mereka. (Aturan di restoran di Jerman, jika ingin duduk di dalam restoran n menghangatkan tubuh, maka orang harus membeli sesuatu). Dan tampaknya kedua orang ini hanya ingin menghangatkan badan.

Tiba2 saja saya diserang oleh rasa iba yang membuat saya sempat terpaku beberapa saat, sambil mata saya mengikuti langkah mereka mencari tempat duduk yg terpisah dari tamu2 lainnya, yang hampir semuanya sedang mengamati mereka.. Pada saat yang bersamaan, saya baru menyadari bahwa saat itu semua mata di restoran itu juga sedang tertuju ke diri saya, dan pasti juga melihat semua 'tindakan' saya.

Saya baru tersadar setelah petugas di counter itu menyapa saya untuk ketiga kalinya menanyakan apa yang ingin saya pesan. Saya tersenyum dan minta diberikan dua paket makan pagi (diluar pesanan saya) dalam nampan terpisah.

Setelah membayar semua pesanan, saya minta bantuan petugas lain yang ada di counter itu untuk mengantarkan nampan pesanan saya ke meja/tempat duduk suami dan anak saya. Sementara saya membawa nampan lainnya berjalan melingkari sudut kearah meja yang telah dipilih kedua lelaki itu untuk beristirahat. Saya letakkan nampan berisi makanan itu di atas mejanya, dan meletakkan tangan saya di atas punggung telapak tangan dingin lelaki bemata biru itu, sambil saya berucap "makanan ini telah saya pesan untuk kalian berdua."

Kembali mata biru itu menatap dalam ke arah saya, kini mata itu mulai basah ber-kaca2 dan dia hanya mampu berkata "Terima kasih banyak, nyonya." Saya mencoba tetap menguasai diri saya, sambil menepuk bahunya saya berkata "Sesungguhnya bukan saya yang melakukan ini untuk kalian, Allah juga berada di sekitar sini dan telah membisikkan sesuatu ketelinga saya untuk menyampaikan makanan ini kepada kalian."
Mendengar ucapan saya, si Mata Biru tidak kuasa menahan haru dan memeluk lelaki kedua sambil terisak-isak. Saat itu ingin sekali saya merengkuh kedua lelaki itu.

Saya sudah tidak dapat menahan tangis ketika saya berjalan meninggalkan mereka dan bergabung dengan suami dan anak saya, yang tidak jauh dari tempat duduk mereka. Ketika saya duduk suami saya mencoba meredakan tangis saya sambil tersenyum dan berkata "Sekarang saya tahu, kenapa Tuhan mengirimkan dirimu menjadi istriku, yang pasti, untuk memberikan 'keteduhan' bagi diriku dan anak-2ku! " Kami saling berpegangan tangan beberapa saat dan saat itu kami benar2 bersyukur dan menyadari, bahwa hanya karena 'bisikanNYA' lah kami telah mampu memanfaatkan 'kesempatan' untuk dapat berbuat sesuatu bagi orang lain yang sedang sangat membutuhkan.

Ketika kami sedang menyantap makanan, dimulai dari tamu yang akan meninggalkan restoran dan disusul oleh beberapa tamu lainnya, mereka satu persatu menghampiri meja kami, untuk sekedar ingin 'berjabat tangan' dengan kami. Salah satu diantaranya, seorang bapak, memegangi tangan saya, dan berucap "Tanganmu ini telah memberikan pelajaran yang mahal bagi kami semua yang berada disini, jika suatu saat saya diberi kesempatan olehNYA, saya akan lakukan seperti yang telah kamu contohkan tadi kepada kami."

Saya hanya bisa berucap "terimakasih" sambil tersenyum. Sebelum beranjak meninggalkan restoran saya sempatkan untuk melihat kearah kedua lelaki itu, dan seolah ada 'magnit' yang menghubungkan bathin kami, mereka langsung menoleh kearah kami sambil tersenyum, lalu melambai-2kan tangannya kearah kami. Dalam perjalanan pulang saya merenungkan kembali apa yang telah saya lakukan terhadap kedua orang tunawisma tadi, itu benar2 'tindakan' yang tidak pernah terpikir oleh saya.
Pengalaman hari itu menunjukkan kepada saya betapa 'kasih sayang' Allah itu sangat HANGAT dan INDAH sekali!

Saya kembali ke college, pada hari terakhir kuliah dengan 'cerita' ini ditangan saya. Saya menyerahkan 'paper' saya kepada dosen saya. Dan keesokan harinya, sebelum memulai kuliahnya saya dipanggil dosen saya ke depan kelas, ia melihat kepada saya dan berkata, "Bolehkah saya membagikan ceritamu ini kepada yang lain?" dengan senang hati saya mengiyakan. Ketika akan memulai kuliahnya dia meminta perhatian dari kelas untuk membacakan paper saya. Ia mulai membaca, para siswapun mendengarkan dengan seksama cerita sang dosen, dan ruangan kuliah menjadi sunyi. Dengan cara dan gaya yang dimiliki sang dosen dalam membawakan ceritanya, membuat para siswa yang hadir di ruang kuliah itu seolah ikut melihat bagaimana sesungguhnya kejadian itu berlangsung, sehingga para siswi yang duduk di deretan belakang didekat saya diantaranya datang memeluk saya untuk mengungkapkan perasaan harunya.

Diakhir pembacaan paper tersebut, sang dosen sengaja menutup ceritanya dengan mengutip salah satu kalimat yang saya tulis diakhir paper saya.
"Tersenyumlah dengan 'HATImu', dan kau akan mengetahui betapa 'dahsyat' dampak yang ditimbulkan oleh senyummu itu."

Dengan caraNYA sendiri, Allah telah 'menggunakan' diri saya untuk menyentuh orang-orang yang ada di McDonald's, suamiku, anakku, guruku, dan setiap siswa yang menghadiri kuliah di malam terakhir saya sebagai mahasiswi. Saya lulus dengan 1 pelajaran terbesar yang tidak pernah saya dapatkan di bangku kuliah manapun, yaitu: "PENERIMAAN TANPA SYARAT."

Banyak cerita tentang kasih sayang yang ditulis untuk bisa diresapi oleh para pembacanya, namun bagi siapa saja yang sempat membaca dan memaknai cerita ini diharapkan dapat mengambil pelajaran bagaimana cara MENCINTAI SESAMA, DENGAN MEMANFAATKAN SEDIKIT HARTA-BENDA YANG KITA MILIKI, dan bukannya MENCINTAI HARTA-BENDA YANG BUKAN MILIK KITA, DENGAN MEMANFAATKAN SESAMA!

Jika anda berpikir bahwa cerita ini telah menyentuh hati anda, teruskan cerita ini kepada orang2 terdekat anda. Disini ada 'malaikat' yang akan menyertai anda, agar setidaknya orang yang membaca cerita ini akan tergerak hatinya untuk bisa berbuat sesuatu (sekecil apapun) bagi sesama yang sedang membutuhkan uluran tangannya!

Orang bijak mengatakan: Banyak orang yang datang dan pergi dari kehidupanmu,    tetapi hanya 'sahabat yang bijak' yang akan meninggalkan JEJAK di dalam hatimu.

By : Aninomous

Sebagian besar prasangka itu dosa

Ilmu persepsi....

Bismillahirrohmaanirrohiim..

Berbeda jauh dengan suasana kereta AC pada umumnya, kereta ekonomi non-AC Jabodetabek yang lumayan panas hawa dalamnya. Penumpang saling dempet berdempet. Kebanyakan berdiri. Saling berusaha menyeimbangkan tubuh agar tidak terbawa godaan gerbong yang kadang berguncang.

~
Seorang eksekutif muda, berdiri di antara mereka. Sesak-sesakan dengan penumpang lain. Pakaiannya adalah jas elegan. Keringat terlihat beberapa tetes. Cukup bersih. Setidaknya, beda jelas dengan lainnya.

~
Lalu, ia membuka HP Tablet Androidnya. Besar. Lebih besar tentu dibanding HP umumnya. Ia memang sedang ada chat penting dengan para donatur. Chat tentang dana untuk membantu orang-orang kebanjiran.

~
Semuanya menoleh padanya atau meliriknya. Apa batin mereka?

~
Di pintu, ada seorang pemuda lusuh membatin, 'Huh, pamer dia dengan barangnya. Sudah tahu di kereta Ekonomi.'

Di belakang pemuda lusuh itu, seorang pedagang membatin, 'Mentang-mentang sekali HP nya seperti itu dipamerkan. Sudah tahu di kereta Ekonomi.'

Seorang nenek-nenek membatin, 'Orang muda sekarang, kaya sedikit langsung pamer. Naik kereta Ekonomi, pamer-pameran.'

Seorang emak-emak membatin, 'Mudah-mudahan suami saya ga senorak dia. Norak di kereta Ekonomi bukanlah hal terpuji.'

Seorang gadis ABG membatin, 'Keren sih keren, tapi ga banget deh sama gayanya. Kenapa ga naik kereta AC saja kalau mau pamer begituan?'

Seorang pencopet mengintai, 'Ini penghinaan buat gue. Seenggaknya gue ga bakal nilep barang terang-terangan. Nape ni orang ga naek kereta AC aje si? Pamer segala!'

Seorang pengusaha membatin, 'Sepertinya dia baru kenal 'kaya'. Atau dapat warisan. Hhh...andai dia merasakan jerih pahit saya jadi pengusaha; barang tentu saya tidak akan pamer barang itu di kereta Ekonomi. Kenapa tidak naik AC saja sih?'

Seorang ustadz kampung melirik, 'Andai dia belajar ilmu agama, tentu tidak sesombong itu. Urusan pamer, naiklah ke kereta AC.'

Seorang pelajar SMA membatin, 'Gue tau lo kaya. Tapi plis deh, lo ga perlu pamer gitu kalle' ke gua. Gua tuh ga butuh style elo. Kalo lo emang pengen diakuin, lo bisa out dari sini, terus naik kereta AC. Kalo gitu kan, lo bisa pamer abis. Di sono mah comfort gila. Ill feel gue.'

Seorang tentara membatin, 'Nyali kecil, pamer gede-gedean. Dikira punya saya tak segede itu. Kalau mau belagak pamer, pamer sekalian di kereta AC.'

Seorang penderita busung lapar membatin, 'Orang ini terlalu sombong, ingin pamer di depan rakyat kecil. Padahal kereta untuk orang semacam ini adalah kereta AC, bukan kereta ekonomi yang isinya rakyat kecil.'

Seorang mahasiswa di kampus ternama membatin, 'Gue ga tega orang begini idup. Gue agak heran, ni orang nyawanya berape. Belagu amaat! Pengen banget gue usir biar die naik kereta AC aja.'

~
Si eksekutif muda tersenyum. Ia menyimpan Tabletnya di tas. Pikirannya hanya terfokus pada dana. Ia tersenyum   membatin, 'Alhamdulillah, akhirnya para donatur bersedia membantu semuanya. Alhamdulillah. Ini kabar baik sekali.'

~
Lalu, ia sempatkan melihat kantong bajunya. Secarik tiket kereta Ekonomi di dalamnya.

Ia bergumam, 'Tadi sempat tukaran karcis dengan seorang nenek tua yang mau naik kereta sesak ini. Tidak tega saya. Biarlah dia yang naik kereta AC itu. Mudah-mudahan selamat.'

-Persepsi-

Maha benar firman Allah swt yg mengatakan bahwa sebagian besar prasangka itu dosa,,��

Kamis, 08 Oktober 2015

Syukuri Apa Yang Ada

Syaikh Ali Mustafa Thanthawi -rahimahullah-mengatakan:

Tak seorangpun di dunia ini melainkan pernah bertemu dengan orang yang kondisinya lebih baik atau lebih buruk dirinya.

Bila engkau miskin, pasti ada yang jauh lebih miskin darimu.

Bila engkau sakit, pasti ada yang sakitnya jauh lebih parah darimu.

Lalu mengapa engkau lebih sering mengarahkan kepala ke atas untuk memandang orang-orang yang kondisinya lebih baik darimu, ketimbang mengarahkannya ke bawah, agar engkau melihat orang yang kondisinya jauh lebih sulit darimu..?

Bila engkau tau bahwa ada orang yang bisa meraih harta dan kedudukan yang belum bisa kau raih. Padahal bila ditinjau dari aspek kecerdasan, pengetahuan serta kepribadian, levelnya jauh berada dibawahmu.

Mengapa engkau tidak mengingat bahwa ternyata ada orang yang levelnya berada di diatasmu atau semisal denganmu dalam hal kecerdasan dan pengetahuan namun dia tidak pernah bisa meraih sebagian dari apa yang sudah engkau raih...?
Falsafah rizki itu sangat sulit untuk dimengerti. Tengoklah kehidupan manusia.

Diantara mereka ada para penyelam yang Allah jadikan roti (kehidupannya) berserta segenap keluarga tersimpan jauh di dasar lautan. Mereka takkan bisa meraihnya hingga mereka mau menyelam ke dasar lautan yang dalam.

Ada juga para pilot yang Allah jadikan roti (kehidupannya) berada di atas awan, sehingga mereka tidak mungkin mendapatkannya hingga mereka mau terbang tinggi ke angkasa.

Ada juga yang roti (kehidupannya) tersembunyi di dalam bebatuan yang sangat keras, dimana mereka tidak bisa mendapatkannya kecuali dengan memecah batu-batu itu.

Ada pula orang-orang yang rezeki mereka berada di bawah gorong-gorong air yang kotor, atau di tempat-tempat penambangan yang dalam, dimana wajah mentari dan cahaya siang tak dapat dilihat.

Ada orang yang mendapatkan bagian rezekinya dengan tangan, kaki, lisan dan otaknya. Ada juga yang tidak bisa meraihnya kecuali den mempertaruhkan nyawa dan menghadapkan diri kepada kematian, seperti halnya para pemain sirkus yang selalu saja diburu kematian.

Kalau ia tidak mendapati rizkinya dengan cara jatuh bertumpuh di atas kepala, ia mendapatinya ketika berada di antara taring-taring singa atau di bawah kaki-kaki gajah.

Maka bersyukurlah kepada Allah, karena Dia telah menjadikan rezekimu berada di tempat kerjamu saat ini, di mana semua kebutuhanmu dipenuhi, dan tidak hanya Itu, kerjamu akan terhitung sebagai pahala In Syaa Allah.

Bersyukurlah karena Dia tidak menjadikan rezekimu berada di puncak-puncak gunung yang tinggi, atau di dasar lautan yang dalam, juga tidak harus berhadapan dengan singa maupun macan.

Beliau juga mengatakan:
Dengan gaji yang sedikit engkau bisa menjadi orang yang paling bahagia, asalkan engkau cerdas mengelola keuanganmu dan ridho terhadap pembagian Robb-mu.

(Syekh Ali Musthafa Thanthawi dalam risalah Ma’a An-Naas hal: 78-79)
_________________
Madinah 14-05-1436 H
ACT El Gharantaly

Writer: Ust. Aan Chandra Thalib
Editor: AMH

Semoga Bermanfaat ☺

Rabu, 07 Oktober 2015

Kegundahan Seorang Ayah


Menjelang ajalnya, lelaki tua itu merasa gundah dan gelisah. Air matanya mengalir membayangkan hisab yang akan diterimanya kelak. Tak henti-hentinya ia berzikir dengan suara bergetar diliputi rasa takut dan harap bahwa ia telah menjalankan amanah kehidupan ini dengan baik.
Ada satu yang masih mengganjalnya yang membuatnya begitu gundah untuk meninggalkan dunia yang fana ini. Lelaki tua yg sepanjang hidupnya selalu berjuang membela kebenaran ini kemudian mengumpulkan anak-anaknya. Lalu terjadilah dialog yang Allah abadikan di dalam surah al Baqarah ayat 133:
أَمْ كُنْتُمْ شُهَدَاءَ إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ الْمَوْتُ إِذْ قَالَ لِبَنِيهِ مَا تَعْبُدُونَ مِنْ بَعْدِي قَالُوا نَعْبُدُ إِلَٰهَكَ وَإِلَٰهَ آبَائِكَ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ إِلَٰهًا وَاحِدًا وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ
"Adakah kamu hadir ketika Ya'qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: "Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" Mereka menjawab: "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya".
Lelaki tua itu adalah Nabi Yaqub as. Kegundahan beliau bukan karena masa depan materi anak-anaknya, tapi masa depan iman dan tauhid anak-anaknya. Subhanallah....inilah kegundahan seorang ayah yang paham betul apa makna warisan sesungguhnya. Bukan harta atau materi yang perlu dikuatirkan sebagai warisan untuk masa depan anak-anaknya, tapi iman dan tauhid.
Kegundahan Nabi Yaqub as adalah kegundahan setiap ayah yang beriman kepada Allah dan hari akhir. Kegundahan yang membuat seorang ayah berdoa siang dan malam dan menangis di sepertiga malam memikirkan iman anak-anaknya. Gelisah...apakah ia sudah menjadi ayah yang benar. Apakah upayanya sudah maksimal untuk mendidik anak-anaknya. Ia takut anak-anaknya akan menyeretnya ke neraka, karena belum maksimal mendidik anak-anaknya.
Kegundahan seorang ayah yang hanya bisa dijawab dengan iman dan tauhid dari anak-anaknya. Kegundahan yang hanya bisa dijawab dengan perbuatan sholih anak-anaknya, baik ketika ia masih hidup maupun sesudah meninggal.
Bagi ayah yang beriman kepada Allah dan hari akhir, prestasi seabreg anaknya belum cukup membuatnya tenang jika anaknya jauh dari iman dan tauhid.
Bagi ayah yang beriman kepada Allah dan hari akhir, kebaikan dan kecintaan anak-anak kepadanya di masa tua belum cukup membuatnya tenang jika anaknya jauh dari iman dan tauhid.
Bagi ayah yang beriman kepada Allah dan hari akhir, bukan warisan harta benda yang membuatnya kuatir menelantarkan anak-anaknya sepeninggalnya, tapi warisan iman dan tauhid.
Bagi ayah yang beriman kepada Allah dan hari akhir, bukan balas jasa materi yang ia harapkan dari anak-anaknya. Tapi doa dari anak yang sholih. Baik ketika ia baru meninggal, maupun sesudah lama ia meninggal. Ia yakin doa anak-anaknya akan mengurangi siksa kuburnya.
Bagi ayah yang beriman kepada Allah dan hari akhir, tidurnya menjadi tidak nyenyak karena di kepalanya terus terngiang-ngiang ayat Allah berikut:
"Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kebahagiaan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar" (Qs. 4 : 9).
Wahai anak-anakku....jika engkau mencintai ayahmu buatlah ia tenang dan bangga dengan iman dan tauhidmu. Bukan oleh prestasi semu, yang hanya menipumu dan menipunya. Bukan oleh prestasi semu yang tidak berguna di hari keabadian, bagimu dan baginya.
By. Satria hadi lubis

Selasa, 29 September 2015

Kita bisa apa?

Kita peluk rupiah dengan erat,
Seakan-akan uang begitu membahagiakan,
Jika Allah menghilangkan semuanya,
Kita bisa apa?
Kita begitu menyayangi kedua orangtua kita,
Merasa tak ingin jauh dan kehilangannya,
Jika Allah memanggil salah satu atau keduanya saat kita jauh darinya,
Kita bisa apa?
Kita begitu mencintai pasangan kita,
Seakan dia adalah segala-galanya,
Milik kita seutuhnya,
Jika Allah memisahkan di akhirat kelak,
Kita bisa apa?
Kita begitu bangga dengan usaha dan pekerjaan kita,
Seakan hidup bergantung pada mulus dan ringannya pekerjaan,
Jika Allah menghendaki untuk lepas segalanya,
Kita bisa apa?
Kita berupaya keras untuk mengejar target dan mimpi besar kita,
Untuk kelancaran hidup di dunia,
Jika Allah tidak mewujudkan semuanya,
Kita bisa apa?
Lalu,
Bagaimana harusnya kita?
Apa yang melekat pada diri kita,
Dekat dengan raga,
Menjadikan hidup menjadi berwarna,
Adalah ujian.
Hasilnya akan ada,
Di batas antara nyawa dan raga kan berpisah.
Gunakan segala titipan dengan indah,
Yakni niat karena Allah Ta'ala,
Dan ibadah untuk meraih surga.
.
.
Kontribusi oleh
#duniajilbab

Jumat, 14 Agustus 2015

Mengapa Doa Ibu Mampu Menembus Langit?

BUKANLAH tidak mungkin jika sangatlah banyak orang orang sukses di seluruh dunia ini lantaran mempunyai hubungan yang baik dengan kedua orang tuanya terlebih kepada ibu. Kenapa? Karena ridha Allah ialah ridha orang tua, dan doa ibu itu sungguh tanpa hijab di hadapan Allah mudah menembus langit. Sehingga doa seorang ibu yang ia dipanjatkan untuk anaknya boleh jadi sangat mudah untuk Allah kabulkan.

Mungkin sebagian orang masih tidak sadar bahwa kemungkinan kesuksesan-kesuksesannya selama ini adalah buah dari doa seorang ibu kepada Allah tanpa ia ketahui. Dan seorang ibu itu tanpa disuruh pasti akan selalu mendoakan anaknya di tiap nafasnya kala bermunajat kepada Allah. Tapi seorang anak belum tentu selalu berdoa untuk orang tuanya.

Barangkali juga kita suka mengeluh tentang sifat buruk orang tua, entah karena ibu nya cerewet, suka ikut campur, suka nyuruh-nyuruh, tidak gaul dan lain sebagainya. Jika seperti ini maka tragis. Kenapa tragis? Karena terlalu fokus dengan secuil kekurangan orang tua dan melupakan segudang kebaikan yang telah diberikan kepada kita selama ini.

Di luar sana mungkin ada orang-orang di pinggir jalanan, di bawah kolong jembatan dan di tempat lainnya mereka juga suka mengeluh, tapi yang mereka keluhkan ialah bukan karena sifat orang tua atau ibu mereka, tapi mereka mengeluh karena mereka tidak punya lagi orang tua.

Bersyukurlah jika masih mempunyai orang tua. Jika ingin tahu rasanya tidak punya ibu, coba tanyakan kepada mereka yang ibu nya telah tiada. Mungkin perasaan mereka sangat sedih dan kekurangan motivasi dalam hidup.

Coba bayangkan jika kita tidak punya ibu, ketika kita akan pergi ke luar rumah untuk sekolah atau bekerja, tidak ada lagi tangan yang bias kita cium. Jika tidak punya ibu mungkin tidak ada lagi makanan yang tersedia di meja makan saat kita pulang. Jika kita tidak punya ibu lagi ketika hari lebaran rumah terasa sepi dan lebaran terasa tanpa makna. Jika kita tidak punya ibu barangkali kita hanya bisa membayangkan wajah tulusnya di pikiran kita dan melihat baju-bajunya di lemarinya.

Banyak di antara kita suka mengeluh tentang sifat negatif ibu kita, tapi kita tidak pernah berfikir mungkin hampir setiap malam ibu kita di keheningan sepertiga malam bangun untuk shalat tahajud mendoakan kita sampai bercucuran air mata agar sukses dunia dan akhirat.

Mungkin di suatu malam beliau pernah mendatangi kita saat tidur dan mengucap dengan bisik “nak, maafkan ibu ya… ibu belum bisa menjadi ibu yang baik bagimu” kita mungkin juga lupa di saat kondisi ekonomi rumah tangga kurang baik, ibu rela tidak makan agar jatah makannya bisa dimakan anaknya. Ketika kita masih kecil ibu kira rela tidur dan lantai dan tanpa selimut, agar kita bisa tidur nyaman di kasur dengan selimut yang hangat.

Setelah semua pengorbanan telah diberikan oleh ibu kita selama ini, lalu coba renungkan apa yang kita perbuat selama ini kepada ibu kita? Kapan terakhir kita membuat dosa kepadanya? Kapan terakhir kita membentak-bentaknya? Pantaskah kita membentak ibu kita yang selama Sembilan bulan mengandung dengan penuh penderitaan? Oleh karena itu maka berusahalah untuk berbakti kepada orang tuamu khususnya kepada Ibumu. Karena masa depan kita ada di desah doa-doanya setiap malam. Dan ingat perilaku kita dengan orang tua kita saat ini akan mencerminkan perilaku anak kita kepada diri kita nanti.

Dan doa ibu itu mampu menembus langit, sangat mustajab di hadapan Allah. maka muliakanlah ibumu. [ra/islampos/inspirasimotivasi]

Selasa, 11 Agustus 2015

Menulis pun akan dicatat

Dahulu org ingin menulis tuh susah. Bahkan dahulu anak muda banyak menulis ditembok2. Mereka menyurahkan isi hatinya ditembok2. Tapi sekarang semua org dapat menulis melalui hpnya atau tabletnya. dia dapat menulis sekehendak hatinya.
Tapi tatkala kita hendak menulis, ketahuilah bahwa tulisan kita itu akan ditimbang kelak di hari kiamat. Kita akan mendapatkan apa yg kita tulis itu , di catatan kita, di rapot kita, dibuku kita, di padang mahsyar nanti.
.
Maka berusahalah untuk menulis yg bermanfaat. Yg engkau akan berbahagia tatkala melihat tulisan itu. Apabila kita masuk ke jejaring sosial , dan kita mendapatkan tulisan yg baik. Jadilah engkau org yg memindahkan kebaikan itu kpd orglain. Jgn biarkan kebaikan itu berhenti pada jejaring sosialmu, berusahalah untuk mengirimkan ke teman2mu karena itu termasuk dakwah.
Tapi, jangan mudah menyebarkan broadcast. kadangkala kita dpt kiriman berita dr temen. Kita tdk tahu kebenaran beritanya. Jangan langsung menyebarkan kpd orglain. Kenapa? Karena bisa jd kita termasuk sebagai org yg menyebar kebohongan.
Kemudian berhadapan dgn jejaring sosial. Manfaatkanlah untuk menebarkan ilmu. Tunjukkan akhlakmu sebagai seorang muslim. Tunjukkan dirimu, identitasmu sebagai seorang muslim. Yg seorang muslim itu diperintahkan oleh Rasullullah untuk beretikalah dgn manusia dgn akhlak yg
mulia.
Tatkala ada org yg mencelamu pada jejaring sosial, atau menjelekkanmu maka bersabarlah kau akan mendapatkan pahala disisi Allah subhanahu wa ta'ala
.
nasihat : Ustadz Syafiq Basalamah
.
Dari @putmeilani

Rabu, 29 Juli 2015

Nasihat Ukhuwah

Ungkapan Kyai Sepuh NU yg sgt bijak utk mengawali langkah dan tentukan pilihan pada muktamar NU ke-33 tahun 2015 di Jombang:  #NASIHAT
Di tengah perpecahan umat Islam dewasa ini, nasihat guru Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan, Jawa Timur: Kiai Ahmad Dairobi tiba-tiba menyentak umat Islam Indonesia.

Dalam pekan ini, ‘Nasihat Ukhuwah’ Kiai Ahmad Dairobi populer secara viral di media sosial. Berikut nasihatnya:

“Diam-diam ternyata saya menyukai semangat FPI dalam memberantas kemunkaran. Saya tahu, kadangkala ada yang salah dalam aksi mereka. Namun, kesalahan mereka tidaklah seberapa dibanding kesalahanku yang takut dan tak peduli dengan kemunkaran yang merajalela.

Diam-diam ternyata saya menyukai semangat dan ketulusan Jamaah Tabligh dalam meramaikan shalat berjemaah di masjid. Saya tahu, kadangkala ada yang salah dalam tindakan sebagian mereka. Namun, kesalahan mereka tidaklah seberapa dibanding kesalahanku yang tidak melakukan apa- apa saat tetanggaku banyak yang tidak shalat.

Diam-diam ternyata saya menyukai semangat Hizbut Tahrir dalam membangun khilafah. Saya tahu, ada yang salah dalam sebagian konsep khilafah mereka. Namun, kesalahakanku yang tak mau berbuat apa-apa untuk penegakan syariat Islam, jauh lebih besar daripada kesalahan mereka.

Diam-diam ternyata saya menyukai cara berpolitik orang-orang PKS. Saya tahu, mereka banyak dihuni oleh tokoh-tokoh di luar Nahdlatul Ulama; dan yang namanya partai politik pasti cukup banyak kesalahan oknum mereka. Namun, kesalahan mereka tidaklah seberapa dibanding kesalahanku memilih partai yang cenderung sekuler dan anti penerapan syariat Islam.

Bahkan, diam-diam ternyata saya juga suka dengan keberanian Al-Qaidah dalam melawan kezaliman politik Amerika dan Israel. Aku tahu, mereka melakukan beberapa kesalahan, tapi kesalahanku yang tidak peduli dengan nasib umat Islam jauh lebih besar daripada kesalahan mereka.

Dan, dengan terang-terangan saya menyatakan sangat mengagumi Nahdlatul Ulama.

Yakni, NU yang sesuai dengan pandangan Hadratussyekh Kyai Hasyim Asy’ari.

BUKAN NU yang menjadi kendaraan politik.
BUKAN NU yang dipenuhi kepentingan pragmatis.
BUKAN NU yang menjadi pembela Syiah dan Ahmadiyah.
BUKAN NU yang melindungi liberalisme.
Dan, BUKAN NU yang menjadikan Rahmatan Lil Alamin sebagai justifikasi untuk ketidakpeduliannya terhadap perjuangan penegakan syariat Islam.

“Niat saya, agar antar gerakan Islam saling menjaga ukhuwah. Jangan sampai ashobiyyah dan fanatik buta pada organisasi masing-masing menutup pintu kebaikan kelompok lain.”

Minggu, 26 Juli 2015

Gak Lolos SBMPTN serta Ujian mandiri dan Jalan Toll Allah


Kisah nyata yg diceritakan ust YM di UII beberapa bulan
lalu. Dengan gaya khas beliau cerita
"Ada kawan saya yg pengen banget anaknya jadi
pengusaha tambang. Lantas sejak anak itu masuk
SMA,kawan saya ini udah giatin ibadah.
Tahajud oke,dzikir dan witir oke,sedekah pun oke.
Beliau pengen anaknya bisa kuliah di ITS atau ITB,jadi ahli
tambang.
Hingga pada saat ini anak kelas 12,bapaknya jual motor
satu2nya yg beliau miliki untuk disedekahkan,berharap
rahmat dan kelancaran dari Allah untuk test anaknya.
Anaknya ikut seleksi SBMPTN ambil di ITB dan ITS,ambil
mandiri juga.
Ambil jurusannya gak jauh2 dari pertambangan dan
metalurgi. Sebab udah jadi cita-cita dari dulu.
Singkat cerita,ini anak kagak lolos SBMPTN. masih lega
sebab ada cadangan mandiri. Dan eng iii eng.. Mandiri ITB
pun gak lolos.
Si bapak bingung,kok Allah gak ngabulin impiannya sih?
Dia kepengen anaknya jadi ahli tambang. Biar punya
manfaat buat umat.
Bapaknya pun sudah kehabisan biaya,untuk ikut test dan
bimbel ini itu perlu banyak biaya.
Akhirnya pasrah,si anak memutuskan untuk kerja. Gak
jadi tukang tambang,tapi jadi supir.
Jauh sekali dari yg diharapkan. Si anak tawakal,pasrah se
pasrah2 nya ama Allah. Sambil yakin "pasti Allah baek
ama gue".
Nah... Kebetulan si anak ini jadi supir boss besi di
surabaya. Tiap hari ini anak anterin boss nya ke tempat2
pengepul besi bekas di daerah jawa. Dari banten sampe ke
jatim udah didatengin buat ketemu klien. Si boss ngajarin
ini anak gimana besi yg bagus,dimana beli besi bagus,dan
kemana harus dijual.
Singkat cerita,2 tahun sudah ini anak kerja jadi supir si
boss besi. Si boss besi gak punya anak lelaki,akhirnya si
boss putuskan dgn istrinya "anak ini amanah,biar dia aja
yg pegang usaha kita!". Jrenggggg hati anak ini
bergetar.
Betapa Allah mengabulkan permintaan ayahnya. Ia
sekarang jadi pengusaha tambang besi! Bahkan ketika
temen2nya yg lolos di pertambangan ITB masih kuliah,dia
yg gak lolos udah jadi pengusaha.
Lucunya,ketika si anak ini menginterview calon karyawan
nya lalu melihat cv kalo si caKar ini lulusan ITB yg
seangkatan dgn dia,gumam dalam hati "ehmmm saingan
gue dulu nih.".
Yg lolos masih jadi karyawan tapi yg gak lolos malah jadi
boss.
Heran? Gak usah heran! Ini cara Allah.
Ente bisa punya mimpi jadi dokter. Lalu Allah beri ente
penghalang menuju mimpi itu,tapi kalo ente jernih
memandang Allah,kegagalan bukan penghalang. Itu justru
jalan tol ente semua menuju kesuksesan.
Yusuf mansur 3 kali ditolak AIN jakarta (sekarang
UIN),berkali2 ditolak UI,tapi sekarang...
Alhamdulillah,yusuf mansur diundang jadi tamu
kehormatan di UI.
Yg waktu itu lolos? Belum tentu."

Selasa, 21 Juli 2015

Belajar Dari Kepompong

Seorang pria menemukan sebuah kepompong kupu-kupu. Suatu hari lubang kecil muncul dari kepompong tersebut. Ketika kupu-kupu itu berjuang dengan memaksa dirinya melewati lubang kecil itu, pria tersebut duduk dan mengamati kupu-kupu itu selama beberapa jam. Kemudian kupu-kupu itu berhenti membuat kemajuan. Kelihatannya dia sudah berusaha semampunya dan dia tidak bisa lebih jauh lagi.

Akhirnya pria tersebut memutuskan untuk membantunya, dia mengambil sebuah gunting dan memotong sisa kekangan dari kepompong itu. Kupu-kupu tersebut keluar dengan mudahnya. Namun, dia mempunyai tubuh gembung dan kecil, sayap-sayapnya mengkerut. Pria tersebut terus mengamatinya, dia berharap bahwa suatu saat sayap-sayap itu akan mekar dan melebar sehingga mampu menopang tubuhnya, yang mungkin akan berkembang dalam beberapa waktu.

Tapi semuanya itu tidak pernah terjadi. Kenyataannya, kupu-kupu itu menghabiskan sisa hidupnya merangkak di sekitarnya dengan tubuh gembung dan sayap-sayapnya yang mengkerut. Dia tidak pernah bisa terbang.

Yang tidak dimengerti oleh pria tersebut dari arti kebaikan dan ketergesaan adalah bahwa kepompong yang menghambat dan perjuangan yang dibutuhkan kupu-kupu untuk melewati lubang kecil itu merupakan jalan Allah untuk memaksa cairan dari tubuh kupu-kupu itu ke dalam sayap-sayapnya sedemikian, sehingga dia akan siap terbang begitu dia memperoleh kebebasan dari kepompong tersebut.

Terkadang perjuangan adalah hal yang kita perlukan dalam hidup kita. Jika Allah membiarkan kita hidup tanpa hambatan, itu mungkin akan melumpuhkan kita. Kita mungkin tidak sekuat yang semestinya kita mampu. Kita mungkin tidak pernah dapat terbang. Saya memohon Kekuatan dan Allah memberi saya kesulitan-kesulitan untuk membuat saya kuat.

Mengutip perkataan seorang ulama, ‘daripada meminta ‘ya Allah ringankanlah masalahku’, namun pintalah ‘Ya Allah kuatkanlah punggungku.”

Sabtu, 18 Juli 2015

Semester delapan semester akhir

Ya Allah.. permudahlah skripsi hamba...
Hamba yakin akan selalu ada pertolongan dariMu bahkan di detik akhir sekalipun...
Ya Rabb.. hanya padaMu lah hamba berserah diri... sepeenuhnya berserah diri...
Permudahlah hamba dan teman-teman hamba dalam melalui skripsi... dan sidang nanti di pertengahan Agustus ya Rabb...
Permudahkanlah ya Allah....
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan... begitu firmanMu ya Allah...
Dan hamba sangat yakin akan itu...
Mudahkanlah ya Allah....ya Rabb kami....
Mudah-mudahan skripsi hamba bisa selesai tepat waktu... aamiin ya Rabbal alamin.....
Laa hawla wa la quwwata illa billah..
Izinkan hamba membahagiakan orang yang telah bersusah payah membesarkan hamba sampai detik ini ya Allah... ibu... bapak... mas... mbak....
Izinkan hamba ya Allah... izinkan hamba ya Allah... maafkan atas segala tingkah laku hamba yang tidak Engkau sukai... maafkan hamba ya Allah...
Hanya padaMu kami berlindung... dan hanya kepadaMu kami meminta pertolongan... mudahkanlah kami ya Rabb Semesta alam...
Janganlah Engkau memalingkan wajahMu dari hambaMu ini ya Rabb... hamba hanya butuh Engkau... ridhailah setiap langkah yang hamba ambil... dan mudahkanlah :'

1syawal1436H

Rabu, 01 Juli 2015

SALMON DAN HIU

Pada menu ikan masakan Jepang, ikan salmon akan lebih enak untuk dinikmati jika ikan tsb masih dalam keadaan hidup, saat hendak diolah untuk disajikan. Jauh lebih nikmat dibandingkan dgn ikan salmon yg sudah diawetkan dgn es.

Itu sebabnya para nelayan Jepang selalu memasukkan salmon tangkapannya ke suatu kolam buatan agar dlm perjalanan menuju daratan salmon² tsb tetap hidup.
 
Meski demikian pada kenyataannya banyak salmon yg mati di dalam kolam buatan tsb. Bagaimana cara mereka (nelayan Jepang) menyiasatinya?Para nelayan itu memasukkan seekor hiu kecil di dalam kolam tsb.

Sungguh Ajaib..!
Hiu kecil tsb "memaksa" salmon² itu terus bergerak agar jangan sampai dimangsa si hiu kecil tsb.

Akibatnya banyak ikan salmon yg tetap hidup & jumlah salmon yg mati justru menjadi sangat sedikit..!

Diam membuat kita Mati...!
Bergerak membuat kita Hidup...!
Lalu, Apa yg membuat kita Diam?

Saat tidak ada masalah dlm hidup dan saat kita berada dlm zona nyaman.

Situasi seperti ini kerap membuat kita terlena.
Begitu terlenanya sehingga kita tdk sadar bahwa kita telah mati..!

Dan..., Apa yg membuat kita bergerak..?

Masalah..., sekali lagi..., Masalah....!
Tekanan Hidup.., dan Tekanan Kerja...

Saat masalah datang, secara otomatis naluri kita membuat kita bergerak aktif dan berusaha mengatasi semua pergumulan hidup itu...

Tidak hanya itu, kita menjadi kreatif, dan potensi diri kitapun menjadi berkembang luar biasa...

Jangan lupa..., bahwa kita akan bisa belajar banyak dlm hidup ini bukan pada saat keadaan nyaman, tapi justru pada saat kita menghadapi badai hidup...

Itu sebabnya syukurilah kehadiran "hiu kecil" yg terus memaksa kita utk bergerak dan tetap survive...

Ingat, Innallaha ma ana..., AllahuAkbar

NEVER GIVE UP!!! �� ��

Rabu, 24 Juni 2015

HIJAB DAN SURAT CINTA "NAURA"

"Ku masih disini untuk menunggu

Saat-saat indah itu hadir

Saat hati dipenuhi dengan sejuta rasa

Sejuta rindu untuknya

Akan kusemai dengan butiran-butiran cinta hanya untuknya"

“Hmm… puisi cinta lagi ya Ra?” tanyaku pada Naura saat menemukan sebuah kertas dimeja belajarnya.

Naura yang sedang merapikan pakaian dilemarinya segera merebut kertas itu dari tanganku.

“Jangan dibaca mba Nicke, itu punya Naura tahu” keluhnya - rona wajahnya mulai memerah karena malu -

Aku tersenyum, melihatnya ”Sekolah dulu yang benar baru bicara cinta, katanya pengin masuk Universitas Negeri Semarang bareng mba,, ya harus belajar yg rajin toh dek..” ucapku sambil berlalu keluar dari kamarnya, sekilas kulihat wajahnya cemberut menatapku.

¤¤¤

Oya perkenalkan aku Nicke Aditya Putri dan saat ini aku kuliah pada tingkat pertama fakultas Bahasa dan Seni, Naura adalah salah satu keponakanku yang sekarang ini tinggal bersama keluargaku, dia sudah seperti adik kandungku sendiri, saat ini ia masih duduk dibangku SMU tepatnya kelas 3. Dia menjadi adik kesayanganku karena ia sangat penurut. Apalagi semenjak ia memutuskan untuk berhijab, sosoknya yang dulu ku kenal tomboy mulai berubah menjadi sosok muslimah yang anggun dan cantik dengan jilbabnya.

Jika menoleh lagi kebelakang bagaimana usaha yang kulakukan dulu untuk membuat ia menjadi seperti saat ini bukanlah perkara mudah. Dimulai dari usahaku mengenalkannya pada lingkungan Remaja Mesjid didesa kami, hingga memberikannya jilbab untuk pertama kali. Aku masih ingat komentarnya dulu saat kuhadiahkan sebuah jilbab pada ulang tahunnya yang ke 15.

“Mba Nicke nggak salah kasih hadiah kan?”

“Nggak, jilbab ini khusus mba belikan buat Naura” jawabku.

“Tapi Ra kan minta celana jeans yang model terbaru itu, bukannya jilbab, mba nicke kan tahu jilbab itu bukan gaya pakaianan Ra”

“Memakai jilbab bagi wanita yang sudah akhir baliq adalah sebuah kewajiban bukan gaya pakaian ataupun sekedar ikutan mode. Bukankan Ra sudah pernah mendegarnya dipengajian rutin remaja masjid”

“Iya Ra tahu, tapi...”

“Sudah, jangan pake tapi-tapi lagi, sekarang coba dipakai ya adikku sayang”

Naura dengan wajah cemberut mulai memakai jilbab itu, aku bantu merekatkan peniti pada kain jilbab bawah dagunya.

“Subhanallah coba lihat dik, kamu kelihatan lebih cantik dan anggun kalau pakai jilbab”

Sejak saat itu ia mulai memakai jilbab, tapi masih mengenakan celana jeansnya. Pelan-pelan ku beri ia pengarahan lagi. Setiap ada pengajian dimesjid aku selalu mengajaknya. Walaupun ku tahu ia sering ketiduran disudut masjid saat ustadzah sedang menyampaikan tausyiahnya. Saat dirumah ku tanyakan apa yang disampaikan ustadzah, dia hanya tersenyum.

Tapi Naura masih tetap membuat ayah kesal, suatu hari kami dikejutkan dengan kedatangan seorang guru dari sekolahnya yang memberitahukan kalau Naura telah menampar seorang teman lelakinya disekolah. Hingga mendapatkan teguran keras dari gurunya. Bisa dibayangkan betapa malunya ayah saat itu. Naura dimarahi ayah semalaman. Tapi dia menyangkalnya dengan dalih ingin melindungi teman perempuannya yang hendak dilecehkan.

“Bagaimana kamu bisa melindungi orang lain, sementara dirimu sendiri tidak terurus dengan baik. Wanita tapi kelakuannya seperti lelaki, tak bisakah kau contoh kakakmu itu” ungkap Ayah kesal.

Sementara Ibu memeluk lenganya dan berkata “Naura sudah besar nak, bersikaplah sebagaimana seorang muslimah. Ibu tahu niat baik Ra. Tapi Naura juga harus ingat posisi Naura yang dirugikan sekarang justru Naura sendiri kan?”

Naura diam saja. Saat hendak tidur aku menghampirinya.

“Naura, tahu dik kenapa ayah dan ibu marah tadi?”

“Tahu, karena ayah dan ibu tidak menyukai Ra kan”

“Bukan adikku, tapi karena mereka sangat mencintaimu melebihi cintanya pada dirinya. Ayah dan ibu ingin yang terbaik untuk Ra, jadi coba direnungkan nasehat mereka tadi ya dik . Dan sebaik-baiknya pelindung bagi wanita adalah hijab sehingga dia dapat terhindar dari niat-niat buruk pihak yang tak bertanggung jawab”

¤¤¤

Dan disuatu hari yang cerah Naura berdiri dihadapan kami, Aku, Ayah, dan Ibu dengan mengenakan gamis dan jilbab lebarnya.

“Subhanallah... Naura kamu cantik sekali nak” komentar Ibu.

“Ini Naura anak Ayah kan?” Tanya Ayah tak percaya rona kebahagiaan terpancar jelas diwajahnya.

Aku mendekati dan memeluknya.

“Naura nanti jangan jadi muslimah musiman ya, pake jilbab hanya karena mau memasuki bulan Ramadhan saja” ucapku setengah berbisik.

“Ih... mba nicke, komentarnya yang baik dikit napa, kayak Ayah dan Ibu misalnya bukannya malah buat Ra kesal”

“Hehee sapa tahu ada udang dibalik bakwan, ada maksud tersembunyi gitu. Seperti fenomena jilbaber remaja saat ini”

“Nggak ada mbaa...!! Ra berjilbab ihklas karena ALLAH dan Ra ingin menjaga izzah”

“Alhamdulillah... Mulai pinter adik kakak”

“Udah dari dulu tahu” celetuknya.

“Sudah-sudah kenapa jadi ribut gini. Nicke berhentilah mengoda adikmu” kata Ayah.

Kami tertawa

Terima kasih Ya ALLAH untuk hidayah yang Engkau berikan pada adikku.

¤¤¤

Sejak saat itu Naura adikku benar-benar menjelma menjadi sosok muslim yang seutuhnya. Ia tidak pernah lagi ketiduran dimasjid saat ada pengajian bahkan saat sesi tanya-jawab, Naura yang paling sering bertanya. Saat dirumah dia lebih sering mengaji ataupun belajar dari buku-buku Islam. Dulu Naura paling gemar mendengarkan lagu-lagu pop dan rock tapi sekarang setiap pagi yang terdengar dari kamarnya adalah lantunan shalawat ataupun nasyid yang ia putar dari tapenya.

Setiap ada waktu senggang dirumah, ia lebih sering mengajakku diskusi tentang agama. Kami sering membahas masalah remaja muslim. Oya Naura mulai aktif diorganisasi Islam disekolahnya atau yang lebih dikenal dengan istilah ROHIS. Bahkan teman-teman ROHISnya sering berkunjung kerumah.

¤¤¤

Sore itu aku mengendarai motor bebek tuaku menuju rumah, setelah seharian berkutat dengan aktifitas kampus. Sesampai dirumah aku menujun kekamar Naura hendak menyerahkan buku yang ingin ia baca yang ku pinjam diperpustakaan.

“ Ra, ini buku pesanan kamu tapi senin depan harus dikembalikan ya” ucapku sembari membuka pintu kamarnya.

“Naura sedang Ibu suruh kewarung Bu Ina. Ndu” jawab Ibu dari dapur.

Sebaiknya kuletaknya dimeja belajarnya saja. Dan saat meletakkan buku tersebut diatas meja aku melihat tumpukan kertas dimeja belajarnya. Kukira itu pasti puisi-puisi yang ditulisannya. Tapi ada sebuah benda yang menarik perhatianku saat itu. Sebuah amplop bewarna merah jambu yang berbuka.

Hatiku bertanya-tanya surat apakah itu karena biasanya aku tidak menemukannya disini. Ah, kenapa aku jadi mencurigai adikku sendiri, itukan privasinya tapi sebagai seorang kakak aku juga harus memperhatikan pergaulan adikku agar ia tidak terjerumus ke hal-hal negativ. Didorong rasa tanggung jawab itu aku mulai membaca isi surat itu.

Gubrakkk...!!!

Rasanya tubuhku telah terpentar jauh kesudut dinding kamar saat mengetahui surat itu adalah surat cinta untuk Naura.

♥♥.•*´¨`*•. (`'•.¸ (`'•.¸*¤* ¸.•'´) ¸.•'´) .•*´¨`*•.♥♥

Teruntuk Naura Qanita

Yang terkasih

Bismillahirrahmanirrahim

Kutulis surat ini sebagai ungkapan dari hati

Dengan penuh kebimbangan dan kepasrahan

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Naura, bagaimana kabar imanmu hari ini?

Semoga Kasih Sayang dari ALLAH selalu tercurah untukmu disini. Aamiin.

Naura tahukah kamu apa yang paling diinginkan musafir diantara teriknya mentari dipadang yang tandus untuk melepas dahaga?

Iya kamu benar Naura yang diinginkan hanyalah air.

Dan berumpamaan itu diri ini tengah mencari pelabuhan untuk melabuhkannya.

Naura sejak bertemu dan kenal denganmu pada rapat rohis sebulan lalu.

Entah kenapa disudut hati ini mulai dihiasi dengan senyuman dari wajahmu dan bayang-bayang itu terus menghantuiku.

Hati ini mulai dirundung kegelisahan karenanya.

Naura saat ku ceritakan
hal ini pada teman-temanku.

Mereka mengatakan kalau aku telah jatuh cinta padamu.

Aku mencoba menyangkalnya tapi hati kecil ini tak dapat dibohongi karena aku benar-benar menyukaimu.

Maafkan atas kelancanganku ini Naura,

Yang telah berani mengusik ketenangam hatimu.

Aku tak sanggup lagi memendamnya karena seperti penggalan puisi yang pernah kamu tulis dimading bahwa “Cinta adalah anugerah dari ALLAH yang harus dijaga”

Jadi dengan mengharap anugerah dari-Nya,

Maukah kau menjadi pengisi relung hati ini dengan cintamu?

Kita bisa bekerja sama mengembangkan dakwah disekolah agar lebih baik lagi.

Kumohon dengan sangat kesedianmu untuk menjawabnya.

Karena hati ini akan terus menunggunya.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…

Yang menunggumu

Muhammad Yusuf

♥♥`*•.¸¸.•* (¸.•'´ (¸.•'´*¤* `'•.¸) `'•.¸)`*•.¸¸.•*♥♥

Astagfirullah...Yaa Rabbi...

Ada yang salah disini, dadaku sesak sekali ketika membaca semua ini, aku ingin marah tapi...

Ku baca kertas-kertas lainnya. Sepertinya tulisan Naura yang baru ditulis.

♥♥.•*´¨`*•. (`'•.¸ (`'•.¸*¤* ¸.•'´) ¸.•'´) .•*´¨`*•.♥♥

Untuk Kak Yusuf

Yang di cintai Allah

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Kak yusuf, Alhamdulillah kabar Naura baik semoga begitu juga dengan kakak.

Jujur Ra, sempat kanget saat Ayu menyerahkan surat dari kakak pada Ra.

Ra nggak nyangka kalau ternyata disudut sana ada hati yang diam-diam mencintai Ra.

Naura sangat sedih mendengarnya karena Ra sudah membuat hati kakak gundah dan atas keberanian kakak mengungkapannya dengan memakai dalih sarana dakwah membuat ketakutan Ra terhadap ALLAH semakin besar.

Naura memang masih dalam tahap pembelajaran untuk mendalami islam, dan Ra masih ingin terus belajar memperbaikinya. Kak Yusuf tentu tahu bahwa dalam islam tidak ada pembenaran atas pacaran itu atau pacaran Islami karena pacaran bukan bagian dari Islam melainkan budaya Jahiliyah yang harus ditinggalkan oleh segenap remaja muda islam. Sepertinya halnya mustahil ada judi yang Islami, bangkai islami, khalwat islami dan lainnya. Yang haram tetaplah haram dan tidak bisa berubah hukum sekalipun dikaitkan dengan simbol-simbol islam.

Kak Yusuf, apakah bisa dikatakan pacaran islami hanya karena saat berkunjung memakai baju koko, masuk kerumah pacar mengucapkan salam, mau pegangan tangan baca bismillah, saat selesai ciuman mengucapkan Alhamdulillah dan selesai zina mengucapkan istighfar?

Na’uzubillah... sungguh perilaku yang melecehkan Islam.

Bukan maksud Ra untuk menggurui kakak, tapi tentunya kakak lebih paham dari Ra, bahwa pacaran merupakan jalan menuju zina. Karena syaitan tak pernah tinggal diam untuk mengoda iman dan itu yang paling Ra takutkan, Ra takut akan murka ALLAH.

Naura ingin menjaga hijab dan izzah seperti mba nicke, naura tak perduli dengan anggapan teman-teman yg mengatakan kalo Naura dan mba nicke itu sok suci, sok agamis atau apalah itu karena tidak mau berpacaran. Ra, hanya ingin mencontoh keshalihan ummi Khatijah dan Istri-istri Rasulullah lainnya..

Mba Nicke pernah berpesan “Jadilah jilbab sebagai wadah untuk memperbaiki akhlak, jangan jadi jilbaber musiman, pake jilbab hanya sebagai tameng agar dinilai baik oleh orang lain”

Maaf Ra tidak bisa menerima perasaan kakak, InsyaALLAH jika memang ALLAH menakdirkan kita berjodoh suatu saat nanti ALLAH pasti menyatukan kita. Bukankah laki-laki yang baik untuk perempuan yang baik dan begitu pula sebaliknya.

Kak Yusuf, udah dulu ya ibu nyuruh Ra ke warung .

Semoga dapat dipahami.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Yang masih belajar untuk Istiqamah

Naura Qanita

♥♥`*•.¸¸.•* (¸.•'´ (¸.•'´*¤* `'•.¸) `'•.¸)`*•.¸¸.•*♥♥

Aku tersenyum membacanya, butir-butir air mata keharuan juga hadir dipipi ini. Naura adik kecilku dulu, kini benar-benar telah tumbuh menjadi muslimah yang belajar istiqamah, Subhanalloh ^_^

“Kakak bangga padamu dik” ucapku lirih.

“Mba Nicke, kenapa baca punya Ra” tiba-tiba Naura sudah berada dibelakangku.

Aku tersenyum, “habisnya adik kakak ini, dapat surat cinta malah diletakkan sembarangan jadi jangan salahin kakak”

“Balikin kak, Ra kan malu jadinya itu bukan surat cinta” Naura mencoba merebut surat itu dari tanganku.

“Ah... yang bener? Tapi disini ada yang bilang 'Naura sejak bertemu dan kenal denganmu pada rapat rohis sebulan lalu. Entah kenapa disudut hati ini mulai dihiasi dengan senyuman" belum selesai aku bicara naura sudah menutup mulutku dengan tangannya.

“Ssstttt... Mba nicke ntar kedegaran sama Ibu !”

Aku memeluknya, menahan tawa, “adik kakak benar-benar sudah dewasa sekarang, kapan-kapan ajarin kakak tentang konsep keluarga yang Islami ya” godaku sembari meyubit sayang pipinya yang mulai memerah.

“Kakak...!!!” jeritnya kesakitan tapi senyuman mulai mengembang dipipinya.

“Tapi dik, ada ya diakhir surat bilang begini ‘Kak Yusuf, udah dulu ya Ibu nyuruh Ra ke warung‘ ?”

“Ya habis tadi Ra buru-buru” jawabnya polos.

“Hehee lucu kamu dik. Lain kali kalau mau membalas surat cinta belajar dulu dengan ahli Bahasa dan Sastra Indonesia ya” ucapku sambil membusungkan dada.

“Tiiidddaaakkkk maaauuu...!!!!” pekiknya.

"Mba.. sebenernya Naura ini akhwat bukan sih?" tambahnya..

"InsyaAlloh sayang ^_^"

"Mba, kalo Ikhwan itu biasanya berjenggot ya mba?"

"Memang kenapa? ko tanya seperti itu?"

"Habis ga ayah, om, sama ikhwan yg ikut rohis pd berjenggot semua"

"Tapi ganteng to? haha :D"

Tawa kami pun membuncah bersamaan...

¤¤¤

♥♥.•*´¨`*•. (`'•.¸ (`'•.¸*¤* ¸.•'´) ¸.•'´) .•*´¨`*•.♥♥

Cinta tidak buta karena tidak bermata dan tidak tuli karena tidak bertelingga.

Cinta itu pasif dan akan aktif bergantung cara manusia mengaktifkannya.

Rasa cinta adalah anugrah terindah yang ALLAH berikan, yang tidak bersalah.

Namun terkadang sebagian dari kita suka lupa bahwa hati ini bisa buta oleh hawa nafsu.

Saat itulah yang haram sekalipun bisa menjadi halal.

Jadi, Pandai-pandailah mengaplikasikan cinta dalam hidup ini.

Dan satu hal yang harus diingat ada satu cinta.

Yang takkan pernah meninggalkan kita yaitu cintanya ALLAH.

♥♥`*•.¸¸.•* (¸.•'´ (¸.•'´*¤* `'•.¸) `'•.¸)`*•.¸¸.•*♥♥

Minggu, 21 Juni 2015

Salah Satu Anugrah Terbesar dalam Hidupku adalah dilahirkan menjadi Seorang Muslim

Bismillahirrahmanirrahim..
.
“Pada hari ini Telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan Telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan Telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu”(QS. Al-Maidah : 3)
.
Jika mengetahui dan mendalami proses seorang mualaf dalam menemukan keislamannya dengan susah payah, menjadi kembali diingatkan pernahkah kita mensyukuri nikmatnya iman dan islam ini yang sudah kita dapatkan sejak lahir ..=’)
.
Allah Ta’ala memerintahkan kita untuk meminta petunjuk-Nya, karena hanya Allah saja yang bisa membuka hati kita, menjadikan hati tunduk dan ridho terhadap kebenaran. Allah Ta’ala berfirman,
.
أَفَمَنْ شَرَحَ اللَّهُ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ فَهُوَ عَلَىٰ نُورٍ مِنْ رَبِّهِ ۚ فَوَيْلٌ لِلْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُمْ مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ ۚ أُولَٰئِكَ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ
.
“Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata.” (QS. Az-Zumar: 23).
.
"Ya Rabb..terima kasih telah memberikan anugerah terbesar dalam hidupku dengan menjadikan aku sebagai seorang muslim..sedangkan di luar sana banyak hambaMu yang lain..yang perlu dengan susah payah memperjuangkan keislamannya…”
.
Tapi Maafkan hamba jika selama ini kurang bersyukur atas nikmat iman dan islam yang kau berikan dan masih sering lalai..=`(
.
Kontribusi oleh: @gisthigandari

Kamis, 18 Juni 2015

Kisah Wanita Cantik yang Menggoda Ulama

Kisah ini terjadi pada abad pertama hijriyah, di zaman tabi’in,

“Wahai suamiku, adakah di Makkah ini laki-laki yang jika melihat wajah cantikku ini ia tidak tergoda?” tanya seorang istri kepada suaminya, sambil bercermin. Ia sangat mengagumi kecantikan yang terpantul di kaca itu

“Ada”, jawab sang suami
“Siapa?”, kata istrinya
“Ubaid bin Umair”, jawab suaminya

Sang istri diam sejenak, Ia merasa tertantang untuk membuktikan bahwa kecantikannya akan mampu menggoda laki-laki itu

“Wahai suamiku,” katanya merayu, “bolehkah aku membuktikan bahwa aku bisa membuat Ubaid bin Umair bertekut lutut di depanku?”

Sang suami terkejut dengan permintaan ekstrem itu, tetapi ia sendiri juga merasa rencana istrinya itu akan menjadi sesuatu yang menarik, untuk menguji keshalihah seorang ulama, “Silahkan, aku mengijinkanmu”

Setelah merias diri sedemikian rupa, berangkatlah wanita itu mencari Ubaid bin Umair di Masjidil Haram. Ubaid adalah seorang ulama yang lahir semasa Rasulullah صلى الله عليه وسلم masih hidup. Nama lengkapnya Ubaid bin Umair bin Qatadah Al Laitsi Al Junda’i Al Makki. Beliau wafat pada tahun 74 hijriyah

Saat menjumpai Ubaid, wanita itu berpura-pura meminta nasehat. Ia beralasan kebutuhannya amat penting, dan memintanya pindah ke pojok masjid.

Sesampainya di sana, wanita itu membuka cadarnya dan tampaklah wajah cantiknya laksana bening rembulan

“Apa yang kau lakukan?” kata Ubaid melihat kejanggalan wanita tersebut.
“Sungguh, aku mencintaimu. Aku hanya ingin jawaban darimu,” sergah wanita itu, terus berusaha menggoda Ubaid

“Sebentar,” kata Ubaid. Kini nadanya mulai naik. “Ada beberapa pertanyaan yang jika kau menjawabnya dengan jujur, maka aku akan menjawab pertanyaanmu tadi.”
“Baik, aku akan menjawabnya dengan jujur”

“Pertama, seandainya Malaikat Maut datang menjemputmu saat ini, apakah engkau senang aku memenuhi ajakanmu?”

Wanita itu tak menyangka akan mendapatkan pertanyaan yang langsung mengingatkannya dengan kematian, kemudian menjawabnya “Tidak”

“Kedua, seandainya saat ini engkau berada di alam kubur dan sedang didudukkan oleh Malaikat Munkar dan Nakir untuk ditanyai, apakah engkau senang aku penuhi ajakanmu?”

“Tidak” jawabnya

“Ketiga, seandainya saat ini semua manusia menerima catatan amalnya dan engkau tidak tahu apakah kau akan mengambilnya dengan tangan kanan atau tangan kiri, apakah engkau senang jika aku memenuhi ajakanmu?”

“Tidak”

“Keempat, seandainya saat ini seluruh manusia digiring ke timbangan amal dan engkau tidak tahu apakah timbangan amal kebaikanmu lebih berat atau justru amal buruknya yang lebih berat, apakah engkau senang jika aku memenuhi ajakanmu?”
“Tidak”

“Kelima, seandainya saat ini engkau berada di hadapan Allah untuk dimintai pertanggungjawaban atas semua nikmatNya yang telah dianugerahkan kepadamu, masihkah tersisa rasa senang di hatimu jika aku memenuhi ajakanmu?”
“Demi Allah, tidak”

“Kalau begitu wahai wanita, takutlah kepada Allah. Betapa Allah telah memberikan segalanya kepadamu”

Kini dia tak kuasa menahan air mata, Tadi dia datang ke Masjidil Haram berpura-pura mencari nasehat, kini ia benar-benar mendapatkan nasehat yang benar-benar menyentuhnya

Sesampainya di rumah, sang suami terkejut melihatnya bersedih, “Apa yang terjadi wahai istriku?” kata suaminya

“Kita ini termasuk orang yang celaka,” jawab wanita itu, kemudian ia mengambil wudhu dan shalat

Hari-hari berikutnya, ia berubah drastis. Ia tak lagi membanggakan kecantikannya. Ia tak lagi suka berdandan di setiap malam. Ia berubah menjadi ahli shalat dan puasa.

Barakallaahufiikum

Sampaikanlah dengan Hikmah

Tanda umat terbaik adalah gemar mengajak pada kebaikan (ma’ruf) dan mencegah kemungkaran (munkar) disertai beriman kepada Allah.
.
"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali Imran: 110)
.
Berdakwah tidak bisa hanya asal-asalan, ada modal yang mesti dimiliki. Ibnu Taimiyah rahimahullah menjelaskan bahwa ada tiga modal bagi setiap pengajak kebaikan dan pelarang kemungkaran. Modal tersebut adalah ilmu, lemah lembut dan sabar. Ilmu harus dimiliki di awal dakwah, lemah lembut harus ada di tengah-tengah memberi nasehat, dan sabar mesti ada di akhir karena barangkali ada gangguan atau hidayah belum kunjung datang pada orang yang kita dakwahi.
.
Umar bin ‘Abdul ‘Aziz berkata, “Barangsiapa yang beribadah pada Allah tanpa ilmu, maka ia akan membuat banyak kerusakan dibanding mendatangkan kebaikan.”
.
“Sesungguhnya Allah itu Maha Lembut. Dia menyukai kelembutan dan Dia akan memberi kepada kelembutan yang tidak diberikan jika seseorang bersikap kasar.” (HR. Muslim no. 2593)
.
“Sesungguhnya kalian tidak dapat menarik hati orang dengan harta kalian. Kalian hanya dapat membuat hati mereka tertarik dengan wajah berseri dan akhlak luhur kalian.” (HR. Al Bazzar dalam musnadnya dan Abu Nu’aim dalam Al Hilyah. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan dilihat dari jalur lainnya)
.
“Dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).” (QS. Luqman: 17)
.
Asal memiliki tiga bekal di atas, maka seseorang sudah boleh berdakwah.
.
“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (HR. Bukhari no. 3461). Yang dimaksud dengan hadits ini adalah sampaikan kalimat yang bermanfaat, bisa jadi dari ayat Al Qur’an atau hadits (Lihat Tuhfatul Ahwadzi, 7: 360). Asalkan yang disampaikan itu benar atau shahih, bukan ilmu atau amalan yang asal-asalan dan tanpa tuntunan, maka sampaikanlah.
.
rumaysho.com. sumber @alhikmahjkt

Jumat, 12 Juni 2015

Pas Banget sama Perasaanku sekarang

Yang lagi luang, monggo dibaca

Yg lagi nganggur boleh baca ini sebentar ☺

Tak Usah Cemas Karena Merasa Tertinggal, Hidup Tak Pernah Seragam
By Camelia Virgo
Salah satu hal yang sering membuat insan yang berumur 20-an galau adalah perasaan tertinggal dibandingkan dengan teman-temannya. Ketika dia melihat sebagian dari temannya sudah mulai bergerak jauh, apa yang didapati di dirinya tidak sama dengan temannya.
Tidak hanya mengenai materi, sebagian lain mungkin mempermasalahkan yang namanya pendidikan. Atau ada yang lainnya merasa tertinggal dibidang prestasi, kemampuan, kekuatan, penampilan, dan juga dalam urusan MENIKAH dan percintaan.
Umur 20-an merupakan umur yang rentan. Seperti umur 13-an ketika seseorang mulai berjuang mencari jati dirinya, umur 20-an merupakan saat-saat dimana seseorang ingin menampakkan dirinya di lingkungannya. Dia ingin menampilkan siapa dirinya, apa kemampuannya, dan apa prestasinya.
Ini semua akan diukurnya dengan membandingkan dirinya dengan orang-orang sekitarnya. Apakah itu keluarganya, temannya, bahkan juga musuhnya. Dan yang terjadi, ketika dia melihat dirinya tidak lebih berhasil dibandingkan lingkungannya, maka akan muncul perasaan rendah diri pada dirinya.

Apakah semua manusia harus ‘sukses’ pada usia 20-an?
Saya akan mengutip tulisan Malcom Gladwell dalam buku “What the dog saw” pada bab yang berjudul terlambat panas.
Contoh-contoh yang tak dapat diabaikan Galenson adalah Pablo Picasso dan Paul Cezanne. Galenson seorang pecinta seni, dan tahu kisah hidup kedua seniman tersebut. Picasso bisa dianggap “anak ajaib”. Karirnya sebagai seniman serius bermula dengan satu mahakarya, Evocation: The Burial of Casagemas,  yang dia buat ketika berumur dua puluh. Dalam waktu singkat, Picasso membuat banyak karya terbesarnya – termasuk Les Demoiselles d’ Avignon, pada umur dua puluh enam. Picasso cocok sekali dengan gagasan kita yang biasa tentang kegeniusan.
Sementara Cezanne tidak. Jika mendatangi ruang Cezanne di Musee d’Orsay, Paris – koleksi terbaik Cezanne di dunia – kumpulan mahakarya yang akan Anda dapati sepanjang dinding belakang dilukis pada akhir kariernya. Galenson melakukan analisis ekonomi sederhana, membuat tabel harga yang dibayar pada lelang lukisan Picasso dan Cezanne dan umur ketika kedua pelukis tersebut membuat tiap lukisan.
Lukisan yang dibuat Picasso ketika berumur pertengahan dua puluhan didapati rata-rata empat kali lipat lukisan yang dibuat Picasso ketika berumur enam puluhan. Kebalikannya berlaku pada Cezanne. Lukisan-lukisan yang dibuat Cezanne pada umur enam puluhan dihargai sampai lima belas kali lebih tinggi daripada lukisan-lukisan yang dibuatnya ketika muda.

"Cepat Panas" ataupun "Lambat Panas", masing-masing punya proses panjang yang penuh perjuangan, dan itu bukan untuk dibanding-bandingkan.
Dibuku ini Malcom menggunakan kata “cepat panas” dan “lambat panas”. Picasso merupakan salah satu pemuda yang cepat panas, karena pada saat umur 20-an dia mampu menghasilkan karya terbaiknya. Sedangkan Cezanne merupakan pemuda yang lambat panas, karena karya-nya yang baik dihasilakan nya disaat usianya sudah tidak lagi muda.
Bagimu yang belum mencapai kesuksesan, bisa jadi kamu adalah mereka yang terlambat panas.  Dalam buku “time of your life” yang ditulis oleh seorang professor dari korea, Rando Kim, dia mengibaratkan manusia itu seperti bunga yang beragam. Bunga yang memiliki waktu masing-masing untuk mekar. Ada yang mekar di musim semi, ada ada yang mekar di musim gugur.
“…ingatlah bahwa kamu memiliki masa mekarmu sendiri, begitu juga dengan teman-temanmu. Musimmu belum datang,tetapi ia pasti akan datang ketika saatnya kuncupmu mekar. Mungkin kuncup itu mekar lebih lama dari yang lain, tetapi ketika tiba waktunya, kamu akan mekar dengan begitu indah dan menawan seperti bebungaan yang telah mekar sebelum dirimu. Jadi angkatlah kepalamu dan bersiaplah untuk menyambut musimmu.”

Kamis, 11 Juni 2015

Sahabatku ({})

untuk : parkatul dan indul :* :*
-sampai nangis baca ini

my one and only
partner sejak SMA kelas 2,
ga pernah duduk sebangku. tapi kalo jam istirahat selalu bareng.
ke kantin bareng. belajar bareng.
maen bareng. bercanda bareng. liburan bareng.
yang akhirnya kepisah sama jarak,
jarang ketemu,
semenjak aku kuliah di Jakarta,
satunya di Semarang, satunya di Purwokerto
ketemu cuma berapa kali setahun
tapi gak ada yang berubah

Kami,
jarang komunikasi via chat, sekalinya ketemu ya biasa aja, gak ngeliatin kangen, enggak, biasa aja, ga ada cipika cipiki, ga ada ekspresi excited saat udah lama gak ketemu, gada
gayanya kaya yang emang ketemu tiap hari.
tapi dihati, sebenernya emang kangen.
semua kerasa seadanya, ga ada yang dibuat2.

cuma sama ini orang,
saya ga pernah keluarin kata2 manis,
bawaannya geli kalau pake bahasa halus apalagi so sweet,
kasih emotikon peluk aja, em.... pernah gak ya?

entah,
liat sekeliling,
sahabat dekat di foto saling meluk, say i love you, miss you
but we are not.
hehe, she's still my best

yang terutama,
saya, gapernah ngomongin dia dibelakang dia, dan saya percaya begitupun dia. (Insyaa Allah, Wallahu'alam)
saya, didepan dia berkata seenak jidat,
dia juga gitu.
tapi saat kami tak sedang bersama, dihadapan orang lain kami saling dukung satu sama lain..
itu.
kami begini adanya, dibelakang lebih manis daripada saat bertatap muka.
bukan malah sebaliknya, didepan manis, dibelakang meringis.

kami gak riweuh,
gak kejar-kejaran fashion,
kejar-kejaran gaya,
gak pamer ini itu,
apalagi lomba lebih kece.
kami gak bikin cape satu sama lain.
makeup aja kami sama2 gak suka, wajah kami polos polos aja, kucel gak masalah.

gitulah,
seadanya,
bahagia punya orang kaya gini.
gak pernah saling nuntut, ga pernah saling jaga image.
ga pernah ada kepura-puraan, apalagi saling judge

tulisan ini acak aja, kok

semoga bisa dimengerti bahwa sahabat gaperlu sebuah pengakuan, apalagi dipaksakan.
sahabat itu kayak rasa sayang, tanpa diucapkan, dia ada rasanya, dihati.




naskah telah diedit,
berdasarkan referensi soember => ig : ghntslh