Kamis, 14 Mei 2015

Hati ini belum sebening embun

Hati ini belum sebening embun, ya Rabb,
Terkadang masih sering harapkan pujian manusia,
Seolah penilaian mereka paling penting,
Aku lupa, satu-satunya penilai teradil hanyalah Engkau.
.
Hati ini belum sebening embun, ya Rabb,
Acap kali terkuasai dengki kepada mereka yg kunilai karunianya melebihi apa yg Engkau beri padaku,
Seolah apa yg sudah ada padaku tiada berharga dibandingnya,
Aku lupa, satu-satunya pemberi teradil hanya Engkau.
.
Hati ini belum sebening embun, ya Rabb,
Berulang kali terpancing emosi oleh apa yang kuanggap mengusik ketenanganku,
Seolah emosi adalah solusi masalah,
Aku lupa, Engkau memerintahkanku untuk selalu bersabar & mengingatMu agar jiwa menjadi tenang.
.
Hati ini belum sebening embun, ya Rabb,
Masih sering menunda hakMu sebagai pencipta,
Seolah kuanggap akhirat itu tak ada,
Aku lupa, akan datang masa dimana segala amal ibadahku akan ditakar.
.
Hati ini belum sebening embun, ya Rabb,
Selalu menganggap apa yang telah didapat adalah murni karena usahaku,
Seolah tiada Engkau yang berkuasa atas segala apa yang ada di dunia,
Aku lupa, aku ini cuma hamba yang jika Engkau tarik semua yang ada padaku, aku ini tiada akan berdaya.
.
Hati ini belum sebening embun, ya Rabb,
Masih menghibahkan aib saudara saudariku,
Seolah aku adalah manusia tanpa cacat dan dosa,
Aku lupa, tiada manusia sempurna.
.
ya Rabb,
Karuniakan kepadaku hati sebening embun dan seluas jagad raya,
Agar apapun yang sedang dan akan kulakukan tanpa beban karena aku yakin Engkau mengawasiku dalam segala aktifitas,
Anugerahkan aku rasa takut setinggi langit,
Supaya aku tunduk pada semua takdirMu sampai kelak datang ajalku.
.
Izinkan aku menjadi tawadhu' dengan segala keterbatasanku.

www.instagram.com/dakwahislam1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar