Kamis, 28 Mei 2015

Secuplik Isi "Jangan shalat bersama setan"

Membangun Keteguhan Hati

Makna keteguhan hati adalah seseorang menjadi mantap hatinya dan tiada keraguan, yaitu dengan menanamkan segala hal yang membuatnya menjadi mantap dalam keyakinannya, baik berupa meyakini kebenaran maupun membenarkan janji-janji kebaikan. Sebagaimana perkataan Ibnu Mas'ud, "Pertolongan malaikat datang dengan janji kebaikan dan membenarkan kebenaran."

Selama hati mengetahui bahwa yang diberitakan Rasulullah SAW adalah benar, mengetahui dan percaya bahwa Allah telah menjanjikannya dengan kebaikan, kemudian ia berlaku jujur terhadap kebenaran itu, maka ia akan mendapatkan keteguhan hati dalam keyakinannya.

Keteguhan ini dimulai dari ucapan, kemudian dibuktikan dengan keteguhan dalam perbuatan. Keteguhan dalam ucapan ini sebagaimana yang dilakukan oleh seseorang ketika meneguhkan orang lain yang sedang mengalami goncangan. Misalnya, dengan memberi kabar bahwa dirinya benar atau akan ditolong Allah sehingga orang itu menjadi tenang dan mantap.

Keteguhan dengan perbuatan adalah dengan memegang teguh pendirian hati. Sebagaimana seseorang yang berpegang kepada dukungan orang lain, sehingga menjadi semakin teguh. Keteguhan yang merupakan pertolongan malaikat atas izin Allah ini disebut dengan Ilham.

Bisikan yang menghalang-halangi, menakut-nakuti, dan perasaan sedih yang ditimbulkan setan merupakan bisikan. Allah berfirman :
"Dan jiwa serta penyempurnaannya(ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu(jalan) kefasikan dan ketakwaannya." (Asy-Syams : 7-8).

Jiwa Manusia di antara Ilham Malaikat dan Bisikan Setan
Telah dijelaskan bahwa Allah mengilhamkan kedurhakaan dan ketakwaan ke dalam jiwa manusia. Kedurhakaan diberikan melalui setan; ia adalah bisikan. Ilham ketakwaan datang melalui malaikat; ia adalah bimbingan wahyu. Biasanya, jika kata ilham disebutkan, ia tidak mencakup bisikan setan.
Ayat 7-8 surah Asy-Syams di atas membedakan antara ilham wahyu dengan bisikan. Sisi perbedaannya adalah: jika ia tergolong dalam takwa kepada Allah, maka ia termasuk ilham wahyu. Jika berasal dari kedurhakaan, maka ia termasuk bisikan setan. Dengan demikian, pembeda antara ilham yang terpuji dan bisikan yang tercela adalah Al-Qur'an dan As-Sunnah.
Jika sesuatu yang menyelinap ke dalam jiwa seseorang sesuai dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah, serta termasuk bentuk ketakwaan kepada Allah, maka ia adalah ilham yang terpuji. Namun, jika menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah adalah kedurhakaan, maka ia termasuk bisikan yang tercela. Perbedaan ini adalah sesuatu yang pasti dan tidak akan berubah.
Ketika Abu Hazim menyebutkan perbedaan antara bisikan jiwa dan bisikan setan, ia berkata, "Segala sesuatu yang Anda benci bila menimpa diri Anda, maka ia berasal dari setan. Mohonlah perlindungan (isti'adzah) kepada Allah darinya. Sementara, apa saja yang Anda sukai dan Anda harapkan bisa berada dalam diri Anda, itu berasal dari nafsu Anda sendiri, maka berhentilah darinya."
Hal ini biasanya disebut sengan angan-angan atau impian semu. Hendaknya Anda tidak berlama-lama dengannya.

Kamis, 14 Mei 2015

Hati ini belum sebening embun

Hati ini belum sebening embun, ya Rabb,
Terkadang masih sering harapkan pujian manusia,
Seolah penilaian mereka paling penting,
Aku lupa, satu-satunya penilai teradil hanyalah Engkau.
.
Hati ini belum sebening embun, ya Rabb,
Acap kali terkuasai dengki kepada mereka yg kunilai karunianya melebihi apa yg Engkau beri padaku,
Seolah apa yg sudah ada padaku tiada berharga dibandingnya,
Aku lupa, satu-satunya pemberi teradil hanya Engkau.
.
Hati ini belum sebening embun, ya Rabb,
Berulang kali terpancing emosi oleh apa yang kuanggap mengusik ketenanganku,
Seolah emosi adalah solusi masalah,
Aku lupa, Engkau memerintahkanku untuk selalu bersabar & mengingatMu agar jiwa menjadi tenang.
.
Hati ini belum sebening embun, ya Rabb,
Masih sering menunda hakMu sebagai pencipta,
Seolah kuanggap akhirat itu tak ada,
Aku lupa, akan datang masa dimana segala amal ibadahku akan ditakar.
.
Hati ini belum sebening embun, ya Rabb,
Selalu menganggap apa yang telah didapat adalah murni karena usahaku,
Seolah tiada Engkau yang berkuasa atas segala apa yang ada di dunia,
Aku lupa, aku ini cuma hamba yang jika Engkau tarik semua yang ada padaku, aku ini tiada akan berdaya.
.
Hati ini belum sebening embun, ya Rabb,
Masih menghibahkan aib saudara saudariku,
Seolah aku adalah manusia tanpa cacat dan dosa,
Aku lupa, tiada manusia sempurna.
.
ya Rabb,
Karuniakan kepadaku hati sebening embun dan seluas jagad raya,
Agar apapun yang sedang dan akan kulakukan tanpa beban karena aku yakin Engkau mengawasiku dalam segala aktifitas,
Anugerahkan aku rasa takut setinggi langit,
Supaya aku tunduk pada semua takdirMu sampai kelak datang ajalku.
.
Izinkan aku menjadi tawadhu' dengan segala keterbatasanku.

www.instagram.com/dakwahislam1

Minggu, 03 Mei 2015

Pernahkah? Pernahkah? Pernahkah?

Pernahkah saat kau duduk santai dan menikmati harimu, tiba-tiba terpikirkan olehmu ingin berbuat suatu kebaikan untuk orang lain?
  Itu adalah Allah yang sedang berbicara denganmu dan mengetuk pintu hatimu (QS 4:114, 2:195, 28:77)

Pernahkah saat kau sedang sedih, kecewa tetapi tidak ada orang disekitarmu yang dapat dijadikan tempat curahan hati?
  Itu adalah Allah yang sedang rindu padamu dan ingin agar kau berbicara padaNYA (QS 12:86)

Pernahkah tanpa sengaja kau memikirkan seseorang yang sudah lama tidak bertemu, tiba-tiba orang tersebut muncul, atau kau bertemu dengannya atau kau menerima telepon darinya?
  Itu adalah kuasa Allah yang sedang menghiburmu. Tidak ada yang namanya kebetulan (QS 3:190-191)

Pernahkah kau mendapatkan sesuatu yang tidak terduga, yang selama ini kau inginkan tapi rasanya sulit untuk didapatkan?
  Itu adalah Allah yang mengetahui dan mendengar suara batinmu serta hasil dari benih kebaikan yang kau taburkan sebelumnya (QS 65:2-3)

Pernahkah kau berada dalam situasi yang buntu, semua terasa begitu sulit, begitu tidak menyenangkan, hambar, kosong, bahkan menakutkan?
  Itu adalah saat Allah mengizinkan kau untuk diuji. Allah ingin mendengar rintihan serta doamu agar kau menyadari akan keberadaanNYA (QS 47:31)

Jika kau peka, akan sering kau sadari bahwa KASIH dan KUASA Allah selalu ada di saat manusia merasa dirinya tak mampu

Apakah kau pikir tulisan ini hanya iseng? Tidak! Sekali lagi, TIDAK ADA YANG KEBETULAN...

Beberapa menit ini tenangkanlah dirimu rasakan kehadiranNYA.. Dengarkan suaraNYA yang berkata:

"Jangan khawatir, AKU ada di sini bersamamu" (QS 2:186)

Share semoga bermanfaat ����