Selasa, 26 April 2016

Kakek dan ustad muda

Alkisah suatu saat, seorang kakek yang hadir dalam sebuah pengajian yang dipimpin oleh seorang ustadz muda, bertanya: "Anakku, tadi anakku menyampaikan ceramah tentang aqidah, tentang Allah.. boleh kakek bertanya, dimanakah Allah itu?"
Sebuah pertanyaan yang membuat sang ustadz muda itu bingung, sangat dalam sekali.
Saat itu pula ia teringat pesan gurunya, jika ada yang bertanya, dimana pertanyaan itu sifatnya bukan karena ingin tahu atau ingin sekedar menguji dan kita tidak tahu jawabannya maka berikanlah jawaban seperti ini
"Sesungguhnya orang yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya ..."
Kakek itupun manggut-manggut sambil tertunduk beliau bertanya lagi.
"Anakku, coba ambilkan pelita itu (sebuah kaleng cat minyak yang berisi minyak tanah dan diberi api disumbunya). Boleh kakek bertanya, kapan pelita ini disebut pelita?"
Kembali sang Ustadz memberikan jawaban:
"Kakek, saya tidak bisa menjawabnya, terangkanlah
kepada saya."
Sang kakek bukannya menjawab, namun malah memberikan pertanyaan baru lagi:
"Jika kakek tiup api diatas pelita ini, kakek bertanya, tahukah kamu anakku, kemana perginya api itu ?"
ALLAHU AKBAR !! (Teriak bathin sang ustadz muda, selama ini ia tidak pernah berfikir tentang kemana perginya api ketika ditiup dari pelita yang hidup ... Oh iya ya ... kemana perginya api itu, bahkan tidak berbekas sama sekali)
Kembali ia menjawab:
"Saya tidak tahu, Kek ... Berikan ilmu itu kepada saya."
Kakek itu kembali tidak menjawabnya ...
Beliau justru menanyakan nama si ustadz muda tsb.
"Nak, siapa namamu ?"
Ustadz muda itu menjawab: "Abdullah."
Kakek itupun manggut-manggut lagi. Sang ustadz makin bertambah heran dengan kakek ini.
"Boleh Kakek bertanya lagi, dimana Abdullah itu ?" tanya sang kakek kepada ustadz muda itu.
Wah pertanyaan apa lagi ini pikirnya, untuk yang satu ini, ustadz itu menjawab: "Di depan kakek, inilah Abdullah."
Si kakek tua itu hanya menggeleng-gelengkan kepala dan merenung sejenak.
Sang ustadz-pun terbawa suasana merenung seperti kakek ini dan tiba-tiba sang kakek menepuk bahu ustadz muda sambil memanggil namanya, "Abdullah... !"
Dengan spontan ustadz itu menjawab: "Saya, Kek !"
Kakek itu tersenyum kemudian mengatakan:
"Anakku, barusan kakek merasakan adanya Abdullah, karena bagimu Abdullah itu tidak ada.
Jika kau pegang tanganmu, itu tangan Abdullah,
Jika kau pegang keningmu, itu kening Abdullah,
Jika kau pegang kepalamu, itu kepala Abdullah,
Jika kau pegang tangan dan kakimu, itu adalah tangan dan kaki Abdullah, lalu DIMANAKAH ABDULLAH ITU ??
Abdullah itu ada, saat begitu banyak orang merasakan banyaknya manfaat kehadiran dirimu, sehingga banyak orang menyebut namamu, anakku."
"Demikianlah perumpamaan Allah SWT ...
Sesungguhnya Allah itu sudah ada sebelum apapun ada di alam raya ini. Allah SWT itu sudah ada bahkan kalaupun alam raya ini tidak diciptakan olehNYA. Tapi Allah itu tidak ada "bagimu"... jika kamu tidak pernah mengerti tentangNYA.
Kau sebut langit itu adalah langit ciptaan Allah,
Kau sebut api itu adalah api ciptaan Allah,
Kau sebut air itu adalah air ciptaan Allah,
Lalu dimanakah Allah ?
Anakku, Allah SWT itu ada bagimu bila kau selalu menyebut namaNYA.
Kau dzikirkan disetiap hembusan nafasmu.
Maka kamu akan merasakan Allah selalu ada bersamamu.
Maka Allah itu ada bagimu.. Karena ada dan tidak adanya dirimu, Allah itu tetap ada ... !!" demikian si Kakek menjawab panjang.
Masya Allah ... ...
"ALLAHU AKBAR...
ALLAHU AKBAR ...
WALILLAHILHAMD ...", gumam sang ustadz.
Kakek itu bersiap untuk pergi tetapi sebelum perpisahan dengan kakek itu, ia masih penasaran dengan perumpamaan pelita yang ditanyakan tadi.
"Maaf, Kek ... Lantas apa maksud kakek dengan pelita tadi ?"
Sang kakek-pun lanjut menjelaskan:
"Pelita itu tidak bisa kamu sebut pelita tanpa ada apinya ... Ketika pelita itu tidak ada apinya ... Itu hanya bisa disebut kaleng cat minyak yang berisi minyak tanah dan bersumbu, itu saja ...
Pelita itu baru bisa kau sebut pelita, apabila kau berikan api di sumbunya ... Ini bermakna demikianlah
manusia ...
Ketika ruhnya tidak ada, maka dia ibarat hanya bangkai yang berjalan ...
Sehingga yang perlu kau hidupkan setiap hari adalah Ruh-nya ... Sehingga dia bisa menerangi dan memberikan manfaat bagi sekitarnya".
ALLAHU AKBAR ... !!! teriak bathin si ustadz muda.
Kembali sebuah nasehat yang luar biasa ini baginya, dan ketika sebelum ia cium tangannya, sang Kakek ini
membisikkan ke telinganya:
"Anakku, ingatlah saat api diatas pelita itu ditiup ... Api menghilang, tak berbekas dan kau tidak bisa melihatnya lagi ... Bahkan bentuk, rupa dan rasa panasnya, sudah tidak bisa kau lihat dan rasakan ... Bahkan kau tanyakan seribu kali kemana perginya api itu-pun kau tidak akan bisa menjawabnya ... Demikianlah dengan "Ruh", anakku ... Saat dia pergi dari jasadmu dia tidak akan membentuk apapun bagimu ...
Dia seakan-akan raib sebagaimana DZAT yang menciptakannya ...
DIA-lah Allah Subhanahuwata'ala ... Maka rawat dengan benar Ruh yang ada dalam jasadmu ...
Wassalamu'alaikum", salam sang Kakek kepada ustadz itu.
"Wa'alaikumussalaam" jawab si ustadz sembari menitikkan air mata.
Wallaahu 'alam bish-shawwab ...
Semoga bermanfaat ...

Senin, 25 April 2016

Kesulitan dan kemudahan, keduanya beriringan. Bersyukurlah!

Seorang lelaki yang sedang dirundung kesedihan datang menemui Ali bin Abi Thalib RA, ia pun berkata, “Wahai Amirul Mukminin, aku datang kepadamu karena aku sudah tidak mampu lagi menahan beban kesedihanku.”

Ali menjawab, “Aku akan bertanya dua pertanyaan dan jawablah !”

Lelaki itu berkata, “Ya, tanyakanlah !”

“Apakah engkau datang ke dunia bersama dengan masalah-masalah ini??” kata Ali bin Abi Thalib

“Tentu tidak” jawabnya.

“Lalu apakah kau akan meninggalkan dunia dengan membawa masalah-masalah ini??
” tanya Ali bin Abi Thalib.

“Tidak juga” jawabnya.

Lalu Ali RA berkata,,,
“Lalu mengapa kau harus bersedih atas apa yang tidak kau bawa saat datang dan tidak mengikutimu saat kau pergi ??

Seharusnya hal ini tidak membuatmu bersedih seperti ini....
Bersabarlah atas urusan dunia....

Jadikanlah pandanganmu ke langit lebih panjang dari pandanganmu ke bumi dan kau pun akan mendapat apa yang kau inginkan..

Tersenyumlah..
karena rizkimu telah dibagi dan urusan hidupmu telah diatur.

Urusan dunia tidak layak untuk membuatmu bersedih semacam ini karena semuanya ada di tangan yang Maha Hidup dan Maha Mengatur.”

Seorang mukmin hidup dalam dua hal, yaitu kesulitan dan kemudahan.
Keduanya adalah nikmat jika ia sadari.
Dibalik kemudahan ada rasa syukur.

Sementara ALLAH SWT berfirman,

“ALLAH akan Memberi balasan kepada orang yang bersyukur.”
( QS. Ali Imran: 144 )

Dan dibalik kesulitan ada kesabaran..
ALLAH berfirman,
“Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas.”
( QS.Az-Zumar : 10 )

Bagi seorang mukmin, kesulitan dan kemudahan adalah ladang untuk menabung pahala dan hadiah dari ALLAH SWT.
Lalu kenapa masih bersedih ?

Jangan selalu mengeluh "Ohh masalahku begitu besar....
Tapi katakan pada masalah itu, Sungguh aku punya ALLAH Yang Maha Besar"

Semoga ALLAH SWT senantiasa menolong segala urusan kita dengan petunjuk jalan lurus dan rahmat dari sisi-NYA...
Aamiin Allahuma Aamiin.
@Ibnusholeh
MTDK PWM Jateng

Minggu, 24 April 2016

Emansipasi Wanita Propaganda Jahiliyyah

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya fitnah yang menimpa Bani Isra'il mulanya disebabkan oleh fitnah wanita.” (HR. Muslim)

Beliau juga bersabda, “Tidaklah aku tinggalkan setelahku sebuah fitnah yang lebih berbahaya bagi laki-laki dari fitnahnya wanita.” (HR. Muslim)

Salah seorang Ulama Salaf Al-Hasan bin ‘Athiyyah (211 H) berkata, “Tidaklah didatangkan fitnah kepada suatu umat melainkan dari arah wanita-wanita mereka.” (Hilyatul Awliya’ 6/76)

Kelompok-kelompok yang hasad dengan Islam dan syariatnya tampil menyuarakan emansipasi, kesetaraan gender, feminisme untuk merusak manhaj, aqidah serta akhlaq wanita Muslimah.

Mereka menyadari bahwa jalan yang paling efektif untuk melemahkan umat ini tiada lain dengan merusak agama dan akhlaq para wanitanya. Mereka juga mengerti bahwa para wanita shalihah, pendidik, sabar dan istiqamah dalam memperjuangkan al-haq serta beramar ma’ruf nahi munkar adalah tonggak utama kejayaan, majunya peradaban dan cikal bakal baiknya generasi sebagaimana para pendahulu umat ini dari kalangan Salafusshalih.

Maka bersabarlah dalam menolak seruan-seruan jahiliyyah atas nama kebebasan, persamaan dan kemajuan. Para syaithan ingin menggiring kalian kepada pengultusan dunia, penyembahan hawa nafsu dan materi. Mereka berusaha mengesankan syariat Allah sebagai keterbelakangan, sedangkan kerusakan manhaj, aqidah, akhlaq dianggap sebagai kemajuan. Padahal di negara mereka setiap tahunnya lahir satu juta bayi hasil perzinaan, meningkatnya praktek aborsi, tersebarnya penyakit kelamin, maraknya perselingkuhan dan wanita simpanan, tingginya angka bunuh diri muda-mudi yang frustasi, rusaknya orientasi seksual dan seabrek kehinaan lainnya. Begitulah hasil kemajuan dan kebebasan yang dibungkus dengan istilah emansipasi wanita.

Maka sadarilah bahwa Allah yang menciptakan manusia sudah barang tentu Dia yang Mahatahu apa yang dibutuhkan oleh para wanita. Allah menginginkan kalian seperti ummahatul mu'minin; Khadijah bintu Khuwailid, ‘Aisyah bintu Abi Bakr As-Shiddiq serta para Shahabiyyah yang mulia. Merekalah sejatinya madrasah umat ini, taman-taman subur yang menumbuhkan bunga-bunga yang indah serta menjadi para pendidk yang handal. Tidakkah kalian ingin seperti mereka, seperti yang disabdakan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, “Sebaik-baik perhiasan dunia”?

Fikri Abul Hasan

manhajul-haq.blogspot.co.id | Salafy Indonesia - Jalan Salaf Lebih Selamat

[Sumber: http://manhajul-haq.blogspot.co.id/2016/04/emansipasi-wanita-propaganda-jahiliyyah.html?m=1 ]

Republished by MRA Al-Jafari Al-Alabi
Grup WA & TG : Dakwah Islam
TG Channel : @DakwahIslam

Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan Allâh membalas anda dengan kebaikan karena telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.

Rabu, 20 April 2016

Motivasi kerja (Kejujuran)

Seorang CEO bermaksud utk Pensiun, dan ingin menyerahkan jabatannya tsb kepada salah Seorang Karyawan terbaiknya.

Untuk itu Ia memanggil Seluruh karyawannya, memberikan masing2 sebutir BENIH di tangannya dan berkata :

" Rawat, Pupuk, Siram dengan teratur Benih ini dan kembalilah 3 bulan dari sekarang dengan membawa Tanaman Ɣªήg tumbuh dari Benih ini"

" YANG TERBAIK, akan menjadi penggantiku sebagai CEO di Perusahaan ini."

Salah seorang karyawan, bernama Toni yg juga mendapat Benih tsb, langsung pulang ke Rumah dan Merawat dg penuh disiplin Benih tanaman tsb. Setiap hari Benih itu ia Siram dengan air dan diberinya Pupuk.

Setelah 3 bulan, di Kantor, semua orang saling membicarakan kehebatan Tanaman Mereka yg tumbuh dari Benih tsb.

Ternyata Hanya Benih Tanaman Toni ya g tanamanya tidak tumbuh sama sekali.

Toni Merasa telah gagal.
Setelah 3 bulan, seluruh Eksekutif menghadap CEO memperlihatkan hasil Benih tersebut.

Toni berkata kepada istrinya bahwa ia tidak akan membawa Pot yang Kosong Karena Bibitnya busuk dan tidak bisa Tumbuh.,

Namun istrinya mendorong untuk tetap membawa Pot Kosong tsb apa adanya utk memenuhi janji kepada Sang CEO 3 bulan yang lalu.

"Bawa saja Mas, meskipun Mas Gagal utk bisa menumbuhkan Benih tsb, paling tidak Mas Toni sdh menunjukan itikad baik sdh berusaha semaksimal mungkin merawatnya sesuai dengan Permintaan n Arahan CEO tsb " demikian kata Istrinya.

"Baiklah " Jawab Toni, meskipun dgn hati ciut karena merasa tidak bisa melaksanakan perintah sang CEO dgn sebaik2 nya.

Masuk ruang meeting , Toni membawa pot kosong. Seluruh mata memandangnya kasihan.

Ketika CEO masuk ruangan Ia memandang keindahan Seluruh Tanaman yang katanya Hasil dari Benih2 yg dibrikan CEO 3Bulan yg lalu itu, hingga akhirnya berhenti di depan Toni yg tertunduk malu.

Sang CEO memintanya ke Depan & Toni disuruh menceritakan Secara Kronologis proses penanamannya sampai tidak bisa tumbuh...??

Ketika Toni selesai cerita, CEO berkata dengan Antusias,
"Beri tepuk tangan utk Toni , CEO kita yang baru"

CEO kemudian Menceritakan :
"Semua benih Yg kuberikan kepada Kalian, sebelumnya Telah KUREBUS dƍƞ AIR PANAS hingga mati & tidak mungkin tumbuh lagi. Jika Benih kalian dapat Tumbuh, berarti kalian telah menukarnya & berbohong padaku. Kecuali Toni, ternyata hanya dia yang JUJUR".

MORAL STORY : Taburlah KEJUJURAN, karena dengan Menabur Kejujuran akan menuai Kepercayaan.

Jangan pernah takut berbuat JUJUR.
Tapi takutlah jika anda berbuat TIDAK JUJUR.

����

The Real Moral Story!
Yg hebat lagi Isterinya Toni- hanya perempuan hebatlah yg bisa memberi dorongan semangat suaminya utk selalu menjaga Integritasnya!

Semoga bermanfaat.

Karena aku butuh dia

Dalam sebuah percakapan antara seorang ibu dan anak, maka anak bertanya kepada ibu-nya "apakah ibu mencintai ayah hingga mampu menikah dan hidup bersama lebih dari 50 tahun dengan ujian yang berat tapi jarang sekali cekcok dan konflik"?

Dan ibu pun menjawab "nak...ibumu sebenarnya tidak tahu apakah cinta dengan ayahmu ataukah tidak, karena ibu-mu tak bisa mendefinisikan cinta, tapi yang jelas ibu-mu ini butuh ayahmu untuk senantiasa mengingatkan ibadah hingga ibu bertemu Alloh"

Dialog itu mengagetkan, tapi memberi sarat makna bahwa pernikahan yang senantiasa dikatakan harus dilandasi cinta sebagai puncak rasa dalam mengelola kekuatan untuk bersama terkalahkan dengan sebuah perasaan yang lain yang jarang kita perhatikan yaitu "Membutuhkanya untuk beribadah"

Itulah yang justru lebih kuat dari hanya rasa cinta dan sayang, karena cinta bisa luntur dan sayang terkadang bisa berkurang ketika kita menemukan banyak kekurangan dari pasangan kita, tapi rasa membutuhkan untuk saling bersama beribadah kepada Alloh sembari saling mengkuatkan dalam ketaatan adalah hal yang susah hilang dan ia ada selama mereka hidup beribadah kepada-Nya.

Rasa butuh tidak muncul dengan pandangan mata layaknya cinta yg mewujud dengan sebuah hal "dari mata turun ke hati", ia pun tidak hadir dengan memberi dan memahami yang membidani rasa sayang tapi ia lebih dahsyat dari itu semua, bahwa "rasa membutuhkan" itu muncul ketika pasangan saling mencintai Alloh dan memahami bersama bahwa ibadah itu adalah anak tangga menuju kecintaan kepada Alloh.

"Rasa butuh" yang melahirkan kekuatan untuk bersabar dan bersyukur bersama hingga puluhan tahun, ia tak hancur rasa itu hanya karena kekurangan dan tak berkeping hanya karena beberapa kesalahan, ia kuat dan kokoh karena rasa itulah yang menjadikan mereka beribadah hingga mereka dijaga Alloh sebagaimana mereka menjaga Alloh dalam setiap langkah kehidupan mereka.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

رَحِمَ اللهُ رَجُلاً قَامَ مِنَ الّليْلِ فَصَلَّى وَأَيْقَظَ امْرَأَتَهُ فَصَلَّتْ, فَإِنْ أَبَتْ نَضَحَ فِي وَجْهِهَا الْمَاءَ. وَ رَحِمَ اللهُ امْرَأَةً قَامَتْ مِنَ الّليْلِ فَصَلَّتْ وَأَيْقَظَتْ زَوْجَهَا فَصَلَّى, فَإِنْ أَبَى نَضَحَت فِي وَجْهِهِ الْمَاءَ

“Semoga Allah merahmati seorang lelaki (suami) yang bangun di waktu malam lalu mengerjakan shalat dan ia membangunkan istrinya hingga istrinya pun shalat. Bila istrinya enggan, ia percikkan air ke wajahnya. Dan semoga Allah merahmati seorang wanita (istri) yang bangun di waktu malam lalu mengerjakan shalat dan ia membangunkan suaminya hingga suaminya pun shalat. Bila suaminya enggan, ia percikkan air ke wajahnya.” (HR Abu Dawud no 1308)

Inilah gambaran rasa butuh, rasa butuh untuk sholat malam bersama, rasa butuh untuk saling menasehati, rasa butuh untuk memperbaiki hidup supaya diridhoi Alloh dan lainya, ia betul-betul yang menjadikan kehidupan bersamanya menjadi anugrah terindah dalam hidup karena rasa butuh itu memberi makna bahwa nikah itu bukan hanya semata hidup bersama tapi ia ibadah bersama.

Nikah adalah bersatu dalam taat, mengalah dalam ego dan melangkah bersama dalam amal sholeh, karena ia bukan hnnya kesenangan sesaat tapi ia merupakan pengorbanan dalam meraih ilahi.

"Rasa butuh" hadir bersama dengan tumbuhnya cinta kepada Alloh, ia hadir menyeruak bersama keinginan kuat untuk mendapatkan ridho ilahi dan ia hadir bahwa ketika telah tumbuh rasa mencintai Alloh yang disertai kesadaran bahwa mencintai-Nya berarti ia harus bersama dengan orang yang pula mencintai Alloh.

"Rasa butuh" itu layaknya benih yang tertanam dalam tanah kehidupan hati yang menumbuhkan pohon indah yang berbuah manis dan berakar kuat

Jadilah orang yang saling membutuhkan dalam ibadah ketika mengarungi bahtera pernikahan dan bagi yang belum menikah, maka carilah dia dan pilihlah seseorang karena membutuhkanya untuk beribadah kepada-Nya dan taat bersamanya

Oemar mita

SILAKAN BERGABUNG di Telegram Channel:  @Oemita_Syameela ▶️ KLIK : https://goo.gl/tnoGcI

Minggu, 17 April 2016

Hidup itu ada Panduannya, apa itu?

Bila manusia menciptakan sebuah produk, pastilah ada instruksi bagaimana cara menggunakan produk itu, bagaimana cara menjaga dan merawatnya, juga solusi saat ada masalah didalamnya

Bila manusia yang menciptakan benda mati saja ada manual yang disertakan baginya agar produknya terawat dan tahan lama, kira-kira bagaimana dengan manusia yang diciptakan Allah?

Tentu Allah memberikan panduan, cara perawatan, agar manusia bisa hidup sesuai dengan tujuannya. Agar manusia senantiasa bahagia dan jauh dari sengsara

Itulah yang Allah sampaikan di dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah, seperangkat aturan agar manusia tetap terjaga dan terawat, agar manusia hidup benar dan baik

Bagaimana bila aturan ini ditinggalkan? Ya, sama seperti produk manusia tanpa perawatan, pastilah menimbulkan kerusakan, kesulitan, kesengsaraan

Begitulah kondisi saat Islam tidak diterapkan, kehidupan yang sulit dan menyedihkan. Begitulah bila manusia merasa lebih pintar mengatur dibanding Penciptanya

Karena itulah penerapan syariat secara utuh, bukan kepentingan Allah, tapi kepentingan manusia. Dan saat syariat diterap secara utuh, mewujudlah #IslamRahmatanLilAlamin :)