selama tiga bulan ini, walaupun lebih banyak waktu yang aku gunakan untuk melakukan sesuatu diluar magang (mengerjakan seminar, streaming youtube, baca artikel, dan mengantuk, misalnya.). baru sadar kalau aku banyak membuang waktu yang harusnya bisa aku gunakan untuk mengerjakan magang. tapi, bersyukur mendapatkan mentor yang baik hati, beliau benar-benar memaklumi dan membimbing aku, karena memang aku belum begitu paham dengan tugas magang yang diberikan. Alhamdulillah benar-benar dimudahkan oleh mentor. dan akhirnya selesai juga tugas magangku walau masih ada kekurangan.
aku merasa beruntung bisa magang di tempat ini, karena tidak semua orang bisa berkesempatan sepertiku. beruntung. iya. beruntung. Alhamdulillah. bisa apa aku tanpa izin Allah? bisa apa aku tanpa doa kedua orang tua? bisa apa aku tanpa bantuan orang-orang sekitar? Subhanallah Walhamdulillah..
laporan magang sudah sampai bab lima, tinggal revisi-revisi sedikit. sekarang aku harus fokus dengan seminarku. hari sidang sudah menanti dua minggu dari sekarang. mudah-mudahan Allah mempermudah dan memperlancar semuanya hingga hari H. aku bisa menguasai materi keduanya. sidang dan magang. aamiin ya Rabb.
jujur, semester ini aku merasa aku menjadi malas dan menyepelekan semuanya dan selalu mengandalkan orang. tapi aku cepat-cepat sadar. kalau aku terus-terusan seperti ini, aku mungkin akan sulit meraih apa yang sudah aku targetkan jauh-jauh hari. kalau aku terus-terusan mengandalkan orang, aku mungkin akan sulit meraih kesuksesan dengan bahagia. aku harus memulai dari diriku sendiri. karena sesungguhnya sudah ada dalam firmanNya, "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri mengubah apa apa yang pada diri mereka (QS 13:11).".
semangat. walau kadang putus asa hadir dalam diriku. dan aku merasa benar-benar ingin lari dari semua masalah ini. tapi aku ingat, ada orang-orang yang menunggu kesuksesanku dimasa depan.
ibu. mana tega aku membuatnya kecewa? mana tega aku membuatnya malu akan diriku? aku harus membahagiakannya, sebisa mungkin. aku tau, aku kuat di perantauan ini karena tak lepas dari doa ibuku yang terus mengalir.
aku sering sadar kalau diri ini terlalu banyak membuang waktu. tapi jujur aku itu tidak suka yang grusak-grusuk. aku itu sukanya slow but sure. alon-alon asal kelakon. setidaknya selama kehidupan yang aku jalani, aku berusaha untuk tidak keluar syariatNya, berusaha untuk tidak melakukan sesuatu hal yang membuatNya murka, tidak berbuat yang membuat keluarga kecewa. that's it.
mudah-mudahan. seiring perkembanganku menjadi sosok wanita yang lebih dewasa, aku bisa memahami betul-betul apa makna dari kata-kata "menghargai waktu".
dalam doaku, ada satu doa yang selalu aku panjatkan, yaitu "semoga aku senantiasa dipertemukan dengan orang-orang yang sholeh, dan sholeha". karena dibalik doa itu, aku ingin sisa-sisa waktuku didunia ini aku habiskan dengan sesuatu yang baik. aku bisa berjalan di jalan yang benar. jalan yang diridhoi Allah SWT. mati dalam keadaan Khusnul Khotimah.
bawalah Allah dalam setiap langkahmu. terus charger imanmu, karena iman itu terkadang naik turun. semangat!!!